Beberapa tulisan belakangan, saya membuat sebuah kebiasaan baru dalam menulis. Dengan mengandalkan pengalaman dan pemaknaan, saya menulis tentang “CATOR”. CATOR ini bukan kotak papan olahraga otak yang berwarna hitam dan putih. Bukan itu. CATOR yang saya tulis bermakna Catatan Organisasi. Kumpulan catatan pengalaman dan pemaknaan saya sebagai pemimpi(n) di Student Representative Board Universitas Ciputra.
Sampai saat ini, sudah 11 tulisan yang saya posting di blog rezkyfirmansyah.com. Tulisan yang sederhana tapi tetap bermakna.
- Cangkruk Produktif, Ubah Nongkrong Sia-Sia Menjadi Bermakna
- Menemukan Makna dalam Kerja
- Setiap Ada Kabar Buruk, Selalu Ada Kabar Baik
- Pertanyaan Random : Sudahkah Punya Tujuan Hidup?
- Mencari Kebahagiaan di Skripsi, Organisasi, dan Calon Istri
- Nyolot dengan Solusi
- Pertanyaan, Kebersamaan, dan Pemaknaan
- Kertas Putih Organisasi dan Kehidupan
- Menjadi Sang Pembelajar Agar Sinyal Selalu Memancar
- Walaupun Mereka Lebih Cantik, Aku Lebih Bangga dengan Kalian
- Speak Your Mind, Speak to Change
Jika konsisten dan teruskan, ini bisa menjadi buku loh. Jadi makin semangat. 😀
“Kenapa sih kamu menulis CATOR?”
Sebagai seorang Passion Writer, setiap karya yang saya hasilkan harus memiliki makna tersendiri. Yang terkadang banyak orang belum memahami. Seperti halnya 30DWC, Daiwriting, 40DMO, N3v0 dan masih banyak yang lain. Perlu dilihat lebih teliti. Perlu digali lebih dalam. Agar makna dan tujuan pun tersampaikan.
Saya percaya bahwa menulis adalah berkarya untuk keabadian. Maka dengan menulis CATOR saya tetap mengingat kenangan bersama Student Representative Board dalam tulisan. Kenangan yang bermakna pastinya. Karena kenangan jika dimanfaatkan dengan baik bisa menjadi kekuatan. Walaupun terkadang malah membuat rasa nyaman. Alhasil, ya bertahan disitu-situ aja. Kenangan adalah pilihan. Gitu. Ini adalah alasan pertama.
Kedua, CATOR juga mampu memperluas pengaruh. Pemimpin adalah pengaruh. Maka dengan tulisan, saya pun berusaha untuk memperluas pengaruh bukan hanya dari lingkup organisasi sendiri, tetapi juga kampus dan menembus hingga luar kampus. Bahkan penjuru Indonesia dan dunia. Karena dengan internet dan teknologi kita hidup tanpa ada batasan.
Ketiga dan yang terpenting, saya ingin membuktikan bahwa organisasi bukanlah alasan untuk pembenaran akan segala kesibukan. Ada yang beralasan nilai turun, kuliah telat, sering bolos, hidup keteteran dan lain sebagainya karena kesibukan organisasi. Dengan CATOR saya ingin membuktikan bahwa itu semua bisa teratasi. Dan yang paling ingin saya buktikan adalah, kesibukan organisasi bukanlah alasan kamu tidak bisa menulis.
Bagi kamu pembaca tulisan ini, yang merasa dan mengaku sibuk dengan organisasi, sadarlah. Sadarlah bahwa organisasi bukanlah pembenaran kamu tak bisa berkarya. Bukanlah pembenaran kamu tak ada waktu untuk menulis. Bukanlah pembenaran kamu tak punya bakat dan sesuatu untuk ditulis. Pengalaman dan pemaknaan kamu di organisasi sudah sangat cukup untuk dituangkan dalam tulisan. Pikiran dan perasaanmu hanya menunggu waktu untuk dituangkan agar mampu berubah menjadi kata-kata yang bermakna. Berubah menjadi peluru yang menembus bukan hanya satu kepala, melainkan ribuan, bahkan jutaan kepala.
Saya sudah memberikan caranya bagaimana. Sekarang giliranmu untuk memulainya. Tuangkan pengalamanmu menjadi karya yang menginspirasi Indonesia.
Baca Juga :
Untukmu Para Aktivis, Inilah 16 Tips yang Akan Membantumu untuk Menulis Part 1
Untukmu Para Aktivis, Inilah 16 Tips yang Akan Membantumu untuk Menulis Part 2
Bagi kamu pemuda, mahasiswa, aktivis atau siapapun yang disibukkan dengan kepadatan organisasi, saya sudah menyiapkan EBOOK : 16 Tips Menulis Bagi Aktivis. Dan kabar baiknya, ebook ini GRATIS. Kamu bisa download disini. Ebook ini sebagai pembuktikan bagi saya sebagai Passion Writer untuk membantu lebih banyak penulis baru dan siapapun yang ingin meningkatkan kualitas kehidupannya agar lebih Bermakna, Bertumbuh, dan Berdampak. Ayo jadi lebih baik.
Keep writing, always inspiring!
Rezky Firmansyah
Passion Writer
Founder Passion Writing Academy