Move on identik dengan perasaan seseorang yang baru diputusin pacar tapi tidak berhasil. Pengennya sih mau pindah hati ke hati yang baru. Tapi naasnya dia masih sayang katanya. Duh menyakitkan.
Mungkin kasus di atas masih sering kamu rasakan ketika menaruh harapan terlalu besar sama manusia. Ya hasilnya pasti mengecewakan. Emang benar kata kata “Saya adalah manusia luar biasa” yang diucapkan motivator di panggung atau buku motivasi. Tapi ya tetap salah kalo letakin sumber kekuatannya sama manusia. Loh kamu yang ngaku manusia luar biasa aja move on dari hati yang dulu aja gak bisa. Pantas gak tu kalo masih ngomong “aku manusia luar biasa?”. Hehehe. Ya benar, tetap gantungin harapanmu pada Yang Maha Besar. Server dari segala server. Ngeh kan maksudnya? Masalah boleh besar. Tapi kita bersandar kepada Yang Maha Besar. Mantep dah.
Kasus belum move on ini saya alami sendiri. Tapi maaf dulu, makna move on disini bukan dari hati mantan ke hati gebetan yang baru. Tapi sebuah tempat dimana impian itu pernah muncul.
Ingat nggak pas masa kecil cita-cita kamu mau jadi apa? Sampai sekarang kecapaian nggak? Mungkin dari sekian banyak survey hanya sebagian kecil saja yang masih bertahan. Pun begitu saya dulu. Saya aja masih ingat track record cita-cita dari dulu sampai sekarang mau jadi apa.
Pas SD, pengen jadi dokter. Alasannya mungkin karena sering liat plang nama dokter di jalanan. Selain itu juga karena dulu pas di lembar ulangan ada pertanyaan cita-citanya mau jadi apa. Ya ditulis aja dokter. Pake spesialis mata pula. Entah apa alasannya. Kalo mungkin aja dulu sering liat plang nama “Passionpreneur” di jalanan mungkin aja cita-cita ini yang akan diperjuangkan*widiiiih
Pas SMP beralih lagi. Pengen jadi pengusaha dan bupati atau gubernur. Alasannya kalau pengusaha ya cepat kaya. Kalo bupati dan gubernur alasannya karena setiap Idul Fitri pasti diajak oleh orang tua silaturahmi ke rumah dinas pejabat. Jadi ya terkesan keren gitu. Ya emang sih dulunya orang tua saya lulusan IPDN dan tergolong golongan yang tinggi. Tapi tak ada satupun anaknya yang melanjutkan jalan hidup orang tua. Hehe. Nah karena birokrasi sekarang yang udah nyeleweng kemana-mana, mama saya di kongkalingkong deh. Dan kesibukannya sekarang urus cucu dirumah. Hehe. Mama saya sih ikhlas banget. Termasuk alm ayahku dulu. Dari merekalah saya belajar banyak tentang ikhlas. Tau kan makna IKHLAS? IKHLAS = Ini Kekuatan Harus Latihan Agar Sukses. Beeeehhh
Baca Juga : Ikhlas Itu Susah? Mulailah Belajar dari 7 Hal Kecil Ini
Pas SMA masih berubah. Saya tuliskan di kertas dan ditempelkan di dinding kamar. Ada 3 pilihan jurusan saat itu. Manajemen atau Psikologi UI atau Teknik Geologi ITB. Alasan manajemen dan psikologi karena saya menyukai 2 bidang ini. Sedangkan teknik geologi karena katanya lulusan teknik geologi, perminyakan dan pertambangan kalau kerja gajinya gede. Yaealaaah.
Sekarang gimana? Ada nggak dari 3 target di atas kesampaian?
Jawabannya nggak ada sama sekali. Tapi ada yang unik. Sepertinya hati saya masih belum move on dengan yang namanya Universitas Indonesia. Nih track recordnya :
2011 : Indonesian Student Leadership Camp of University Indonesia 2011. Ini adalah training leadership bagi 99 Ketua OSIS terpilih se-Indonesia.
2012 : Reuni ISLC UI 2011 di ISLC UI 2012.
2013 : Guest Speaker di ACES UI. Bawain tema tentang passion pas itu. Eh coba deh liat foto yang ini dengan 2011. Ruangannya sama loh. Hehe
2014 : Launching buku Aku Indonesia dan Masa Depan. Kolaborasi 17 alumni ISLC UI 2011 dengan berbagai latar belakang yang berbeda yang kini kami jalani.
2015 : Mencari gebetan anak UI*eeeehh
Ya mungkin saya belum move on. Entah apa yang dimaksud oleh Yang Maha Merencanakan dengan berbagai rencananya yang indah. Mungkin saja dengan nama “Indonesia” membuat saya bisa lebih berpikir besar untuk Indonesia.
Tapi terlepas dari belum move on-nya hati saya dengan yang namanya Universitas Indonesia, saya lebih bersyukur dengan apa yang saya dapatkan sekarang. Karena selepas dari kungkungan penjara di SMA yang cuma boleh keluar sabtu minggu secara bergilir, sekarang saya berhasil kuliah di UK. Yap ini yang paling saya syukuri.
Ohya, tau kan apa UK?
UK = Universitas Kehidupan. Saya mengambil jurusan pengembangan diri sesuai potensi diri. Beberapa mata kuliahnya :
WRITING sesuai keunikan masing-masing
READING buku yang sesuai passion
LISTENING hati nurani
SPEAKING hal yang positif
CONTRIBUTING sesuai kapasitas masing masing
COLLABORATION untuk membangun Indonesia dan Islam jauh lebih baik
LEARNED & LEARNING belajar dan mau mengajar asal gak kurang ajar :p
Ohya, ada mata kuliah usulan lain nggak? Kalo ada hubungi saya ya. Mention langsung ke @rezky_adm biar langsung disampaikan ke rektornya. Jadi kedepannya lulusan SMA di seluruh dunia bisa menjadi Right Man in Right Place. Membuat dunia lebih baik bukan menjadi hal yang sulit karena setiap orang udah tahu posisi masing masing. Impian nih, impian. Aminin aja.
Mungkin dari kamu atau “iyaaa kamuu” sesekali masih belum move on dengan yang namanya masa lalu. Sayapun begitu. Tapi untung aja mantan saya sekarang udah nikah jadi bisa memandang ke yang baru #salahfokus
Masa lalu memang indah kali ya. Bahkan ada lagu yang bilang “terlalu manis untuk dilupakan”. Tapi yaa mau gimana lagi. Kita nggak bakal bisa kembali ke masa lalu. Kecuali mesin waktunya Doraemon sampai disini. Jadi maknai masa lalu. Bukan disesali. Gagal kuliah di tempat impian? Gak perlu terlalu lama disesalkan. Dikecewain ama gebetan? Yaudah, fokus dengan pemantasan.
Baca Juga : Doamu Terkabulkan dengan 3 Cara
Yuk pandang jauh kedepan. Bertemanlah dengan yang mampu membuatmu bertahan. Dan tentunya memperjuangkan banyak impian dan membuat hidupmu jauh lebih menyenangkan
We live not to be everything. We live to do something and make it amazing!
Keep Writing, Always Inspiring!
Rezky Firmansyah
Founder Passion Writing Academy
Penulis buku tersebar di 5 benua
Kamu merasakan manfaat dari tulisan ini? Tulis comment dan klik tombol share di bagian kiri
0 thoughts on “Mungkin Saya Belum Move On dari Universitas Indonesia”