Di bawah gerimis hujan menjelang magrib, bersama alumni ISLC UI 2011 yang bersiap untuk “merusuh” di nikahan Jawwad kumpul bareng di alun-alun kota Batu. Sambil merenung mencari makna dan ditemani dengan masing-masing pasangan (baca : bakso) kami menikmati waktu bersama. Persiapan menuju malam minggu kreatif. Selesai makan, salah seorang teman menyentil :
“Rez, ayo keluarin pawang hujan kamu”
“Aku gak punya pawang hujan”
“Yaelah, gitu banget”
“Aku memang gak bisa hentikan hujan ini. Tapi aku bisa hentikan hujan di hati ini”
Uwowowoow. Tiba-tiba meja makan jadi riuh dengan kalimat yang keluar tiba-tiba dari mulut ini. Ekpresi itu tanpa ada rekasaya dan persiapan sama sekali. Tapi entah kenapa “kalimat kreatif” itu tiba-tiba muncul.
Mungkin akan ada yang beranggapan aneh. Tapi cobalah belajar mencari makna. Apa sih yang bisa saya dapat?
Ini penting banget loh. Karena seringkali kita hanya berfokus pada kekurangan dibalik banyaknya kelebihan yang kita miliki. Berfokus pada keburukan dibalik banyaknya kebaikan yang orang lain lakukan. Ambil contoh. Di sebuah kertas yang berwarna hitam legam, ada setitik berwarna putih. Apa yang akan kamu lihat? Otomatis pikiran kita akan melihat warna putih. Kenapa?
Maka benarlah perkataan Imam Syafi’i :
“Jika kamu melakukan 99 kebaikan dan 1 keburukan, orang-orang akan mengabaikan 99 kebaikan dan melihat 1 keburukan”
Sebuah renungan, apakah kita masuk golongan yang melihat 1 keburukan diantara 99 kebaikan?
Kembali lagi ke bahasan awal, kenapa sih saya bisa mendapatkan “kalimat kreatif” tadi? Karena saya belajar di setiap waktu untuk mencari makna. Mencari “kebaikan” di balik banyaknya “keburukan”. Mencari ide dimanapun dan kapanpun. Menjadi matahari diantara mendungnya hati.
Sama halnya dalam kehidupan pribadi ataupun sosial, ketika menerima musibah, apa yang kamu lakukan? Berlama-lama dalam keluhan akan musibah ataupun bersegera mencari hikmah?
Ketika “dibully” oleh seorang teman di grup, apa yang kamu lakukan? Baper lalu leave grup ataupun keep calm dan mencari makna?
Ketika ada hal yang tidak beres, apa yang kamu lakukan? Just complain atau start from complain and create something?
Ketika kebingungan ide lagi stuck, apa yang kamu lakukan? Diam atau bergerak melakukan apapun untuk penyegaran?
Sahabat, memang hidup terkadang tidak selalu sesuai dengan harapan. Ada kalanya bosan, kehabisan ide, atau kehilangan energi. Itu merupakan sebuah kewajaran. Tapi jangan berdiam terlalu lama. Bergeraklah dan cari solusi. Karena sesungguhnya “diam” adalah pembenaran yang keliru. Jika bisa bergerak, kenapa harus nyaman dengan diam?
Jika kamu bingung malam minggu mau ngapain, maka baca 7 Kegiatan Kreatif Menjalani Malam Minggu
Keep writing, always inspiring!
Rezky Firmansyah
Penulis Buku Tersebar di 5 Benua
Founder Passion Writing Academy