“Wah selamat ya. Kamu hebat banget dah. Prestasi dimana-mana. Apa sih tipsnya. Bagi-bagi dong”
Pernah mendapatkan pertanyaan diatas? Atau memberikan pertanyaan diatas? Apapun jawaban kamu, ada hal menarik di balik layar atas prestasi yang berhasil mereka raih.
Setiap keberhasilan yang diraih sesungguhnya bukanlah usaha diri sendiri. Karena sebenarnya ada orang-orang dibalik layar yang tidak disadari atau bahkan disadari membantu kita. Terserah kamu mau mengaukuinya ataupun tidak. Karena saya pribadi percaya dengan sebuah kepastian bahwa manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri.
Pelajaran seperti ini saya sadari sudah sejak lama. Terlebih ketika masa-masa SMA. Bukan karena lirik lagu kisah kasih di sekolah, tapi karena memang begitulah adanya. Bukan karena berhasil dengan gebetan baru ataupun jadi manusia tereksis di sekolah. Tapi karena pelajaran di masa SMA ini benar-benar menarik. Apalagi sistem yang dilakukan oleh SMAN Plus Propinsi Riau adalah asrama semi militer. Jangan bayangkan fasilitas serba mewah akan kamu dapati. Walaupun ada kata-kata “Plus” di nama sekolah.
Masa sekolah identik dengan kata junior dan senior. Terlebih bagi sekolah asrama, peran senior junior lebih sakral dibandingkan sekolah lainnya. Bahkan si junior dengan rela ataupun terpaksa membiarkan senior mendahuluinya soal asmara ketika menyukai “Target Operation” yang sama. Walaupun dalam beberapa kasus junior lebih unggul. Apalagi jika kumpulan junior sudah berkonspirasi, sebuah kewajaran ketika sang senior tersaingi.
Tapi yang paling menarik bukanlah soal asmara. Melainkan bagaimana junior dan senior menciptakan hubungan sinergis sehingga mereka mampu meraih prestasi yang terbaik. Di sekolah ini misalkan, peran senior sangat penting dalam prestasi junior. Karena dalam banyak hal senior akan menjadi tutor. Olimpiade misalkan, mereka yang lebih dulu mengikuti kompetisi ini akan berbagi pengalaman dan tips menyelesaikan soal. Termasuk juga dalam olahraga. Mereka yang sudah mengikuti banyak pertandingan bisa memberikan pelatihan bagi junior untuk meraih kemenangan demi kemenangan. Bukan hanya di dalam lapangan tapi juga luar lapangan.
Apakah hanya peran senior yang penting? Saya jawab tidak. Karena junior juga punya peran yang unik dalam prestasi senior. Karena dalam banyak kasus akan muncul perasaan malu dan tersaingi, “masa aku kalah sama junior”. Energi itu seringkali mampu memacu si senior untuk meraih prestasi lebih tinggi. Dan saya juga mengalami hal semacam ini.
Nah lalu, dimana poin menjadi yang terbaik atau memberikan yang terbaik?
Apa yang saya alami di sekolah ini seperti miniatur kehidupan. Dan sangat mungkin jika kamu pernah merasakan hal yang sama. MENJADI yang terbaik berarti sebuah hasil yang didapatkan. Sedangkan MEMBERIKAN yang terbaik adalah sebuah proses yang terkadang belum tentu memberikan hasil yang memuaskan.
Menjadi = hasil ; Memberi = proses
Saya percaya bahwa setiap individu akan berusaha untuk menjadi yang terbaik, untuk menjadi nomor 1 atau untuk menjadi juara dan (mungkin) ingin diakui oleh banyak orang. Tapi dibalik hasil yang dia raih, ada orang-orang yang memberikan upaya terbaik untuk membantu dirinya menjadi yang terbaik. Misalkan saya di ADMIRAL generasi 12 SMAN Plus Propinsi Riau. Saya adalah junior dari generasi 10 dan 11. Mereka adalah orang-orang dibalik layar yang berperan besar dalam memberikan yang terbaik untuk juniornya. Mereka memberikan pelajaran tentang kepemimpinan, kesopanan, dan banyak hal lainnya tentang perjuangan. Dan di sisi lainnya, saya adalah senior dari generasi 13 dan 14. Dan kami juga harus memberikan yang terbaik agar mereka menjadi yang terbaik. Kami mengajarkan tentang kepedulian, prestasi dan impian. Bahkan tidak jarang malah mereka yang mengajarkan kami. Terutama mengenai rendah hati dan tetap membumi. Seperti yang sudah saya tulis sebelumnya, “Karena Brotherhood Bukan Sekedar Umur”
Harus diakui, banyak yang saya raih dulu hingga kini, ada peran besar dari para senior. Dan begitu pula, apa yang junior saya raih hari ini juga ada peran besar dari kami. Pertanyaannya siapa yang lebih baik? Apakah mereka yang setiap tahunnya meraih piala lebih banyak? Atau mereka yang lebih banyak diterima di universitas favorit? Atau mereka yang nilai ujiannya lebih tinggi?
Jadi mana yang lebih baik? Memberikan yang terbaik atau menjadi yang terbaik?
Keep writing, always inspiring!
Rezky Firmansyah
Penulis buku tersebar di 5 benua
Founder Passion Writing Academy
Mau diskusi asik bahas soal Kepenulisan Passion Kepemudaan? Silahkan invite 76B4BF69/085363949899 dan juga follow @rezky_rf9
Kamu merasakan manfaat dari tulisan ini? Tulis comment dan klik tombol share di bagian kiri