PHP, fenomena masa kini yang melanda banyak orang. Sebenarnya fenomena ini sudah ada dari dahulu kala. Hanya saja namanya yang berbeda. Karena kreatifnya manusia zaman kini, ada ada saja istilah baru yang dimunculkan. Misalkan LDR (Loe Doang Relationship), BABI (Bagi Awak Begitu Indah), atau PHP (Pemberi Harapan Palsu). Dan di tulisan hari ke 24 ini saya hanya akan membahas istilah ketiga, PHP.
PHP, biasanya diartikan Pemberi Harapan Palsu. Tapi jika saya melihat secara kreatif, bukan hanya itu arti PHP. Apa saja? Mari kita mulai.
Manusia PHP? Itu biasa. Manusia kan emang banyak janji tapi lupa ditepati. Emang udah dasarnya seperti itu. Manusia dalam bahasa Arab adalah Al Insaan, dekat akar katanya dengan An Nisyaan yang berarti lupa. Ya memang wajar. Tapi tentu saja kewajaran untuk lupa tidaklah bisa dijadikan pembenaran untuk mengatakan “ya aku lupa, mau gimana lagi dong”.
Kita seringkali menjadi pelaku ataupun korban dari PHP. Misalkan saja pernah modus pacaran bertahun-tahun dengan janji :
“Aku bakal nikahin kamu kok. Pacaran ini adalah jalan awal kita menuju pernikahan”
Nah nyatanya apakah kamu bakalan nikah dengan dia? Gak ada kepastian sist. Pacaran itu nikahnya gak pasti, dosanya pasti. Catet itu.
Bukan hanya PHP soal hubungan. Ada banyak kasus lain. Misalkan saja janji akan berjuang bersama meraih impian. Eh nyatanya jumpa tantangan dikit aja udah menyerah. Hei bro, ingat janji suksesmu kelak untuk reuni setelah 10 tahun lulus dari masa putih abu-abu. Saya yakin banyak perpisahan SMA yang diwarnai dengan momen ini. Termasuk saya saat itu. Sampai jumpa di 5 Agustus 2022 ya, ADMIRAL 🙂
Hubungan dan perjuangan. Ya itu sedikit dari kisah yang rentan dengan PHP. Dan saya pribadi juga korban dari PHP. Bukan PHP soal perasaan loh ya. Melainkan soal kerja sama.
Kisahnya seperti ini. Di awal 2015 saya sudah mulai menulis naskah tentang Jomblo Mulia dan sudah deal untuk bekerjasama. Alhasil naskah selesai 100% beberapa bulan lalu. Hingga suatu ketika, nasib naskah digantungin oleh si mimin. Sedih? Kecewa? Ya tentu saja. Hal itu wajar ada pada diri manusia. Tapi karena saya mampu melihat sisi positifnya, sebenarnya si mimin bukan PHP dengan makna Pemberi Harapan Palsu. Bagi saya, si mimin memberikan PHP dengan makna Peluang Hasilkan Pelajaran. Asiik.
“Loh emang apa pelajaran yang bisa kamu ambil dari nasib digantungin Ky?”
Banyak sebenarnya jika kita mau mencari. Beberapa diantaranya, saya belajar dengan adanya kerjasama diawal, saya mulai menulis naskah keenam saya dengan serius. Coba saja tanpa ada kerjasama ini, mungkin cukup lama bagi saya untuk tidak menerbitkan buku. Pelajaran lain, dengan dilepasin satu sisi seperti ini, berarti saya mendapatkan pelajaran untuk berhubungan kembali dengan penerbit secara langsung. Mohon doanya agar diberikan kelancaran ya. Aamiin
Ohya, saya juga butuh ide dan mungkin kamu ingin bekerja sama. Jika kamu punya kemampuan desainer ataupun ilustrator, silahkan hubungi saya di WA 085363949899 atau BBM 76B4BF69 untuk berkarya bersama. Selain itu saya juga butuh ide judul ataupun tema selain Jomblo Mulia. Ide yang sudah terkumpul sekarang :
- Jomblo, Masalah Buat Lo?
- Jomblo Idealis
- Bukan Jomblo Biasa
- SIM Jomblo (Saya Ini Milih Jomblo)
- Any others?
Ide judul dan temanya gak mesti ada kata kata jomblo loh ya. Untuk sekedar gambaran, di naskah ini saya membahas tentang keutamaan menjadi jomblo, alasan menjadi jomblo, hal kreatif yang harus dilakukan jomblo dan lain sebagainya.
Nah udah dicatat ya. Jangan jadi manusia yang PHP, Pemberi Harapan Palsu. Tapi jadilah PHP dengan makna Peluang Hasilkan Pelajaran.
Selanjutnya, Allah juga PHP loh. Jangan salah sangka PHP dengan makna Pemberi Harapan Palsu. Melainkan PHP denga makna Pemberi Harapan Pasti. Cakeeep.
Dalam ayat kauliyah dan kauniyah banyak sekali harapan yang telah Allah berikan. Dan itu sifatnya mutlak kebenaran. Bukan hanya angan-angan. Ada banyak dalil. Contohnya saja :
- Jika kamu bersyukur, maka nikmatmu akan bertambah
- Jika menjadi lelaki baik maka akan bertemu dengan wanita baik
- Jika pendududuk suatu negeri taat kepada Allah, maka makmurlah negara tersebut
- Jika kamu bertakwa kepada Allah, maka surgalah jaminannya
Untuk contoh nomor 1 dan 2 saya akan sangat mudah membuktikannya. Tentang syukur silahkan baca kisah saya dan teman-teman tentang syukur yang mampu memberikan hasil lulus di PTN favorit. Judulnya Usahanya Udah? Doanya Udah? Syukurnya? Dan tentang lelaki baik dan baik bisa baca di Visi Muliamu Akan Mempertemukanmu Dengan Impian dan Cintamu
Nah untuk contoh nomor 3 dan 4 tentu saja saya tidak bisa membuktikannya sekarang. Alasannya, belum ada suatu negeri yang benar-benar taat kepada Allah. Tapi sudah hukum alam ketika hukum Allah diterapkan di suatu negeri, maka tingkat kriminal akan sangat minim. Lihat saja Arab Saudi. Sedangkan negara Jepang yang menerapkan syariat Allah tanpa syahadat memang memberikan kesejahteraan. Tapi tingkat bunuh diri disana cukup tinggi. Jadi jawabannya, mari bersama menjadi penduduk negeri yang taat pada Allah. Contoh ke 4? Saya belum masuk surga, dan tidak bisa membuktikan. Cukuplah Al-Quran dan Sunnah sebagai bukti terbaik.
Allah PHP? Ya, Pemberi Harapan Pasti. Karena hanya kepada-Nya saja kita berharap. Bukan kepada pasangan, bos, atau presiden. Kita semua hanyalah ciptaan, maka berharaplah kepada Pencipta.
Lihatlah hikmah dalam setiap kejadian. Karena something happend with reason. Be positive and keep believe!
Keep writing, always inspiring!
Rezky Firmansyah
Founder Passion Writing
Penulis buku tersebar di 5 benua
Mau diskusi asik bahas soal Kepenulisan Passion Kepemudaan? Yuk invite 76B4BF69/085363949899 dan juga follow @rezky_rf9
Kamu merasakan manfaat dari tulisan ini? Tulis comment dan klik tombol share di bagian kiri