“Aku tidak ingin melihat sunset denganmu. Karena di setiap sunset selalu ada perpisahan”
Rangkaian kalimat yang indah dari tulisan yang saya baca di blog Topan Trengginas , salah satu pejuang #30DWC. Memang terkadang pertemuan menjadi dilema. Karena setiap ada pertemuan pasti ada perpisahan. Lantas apakah kita harus merasa kehilangan?
Mungkin kamu sudah tahu tentang nasehat sang tukang parkir. Dia memiliki banyak mobil akan tetapi hanya untuk dititipkan. Tidak lama kemudian, mobil itu akan dibawa kembali oleh pemiliknya. Dan si tukang parkir diberikan tanggung jawab untuk menjaga mobil tersebut sebaik mungkin.
Ya begitulah kehidupan. Apa yang kita miliki sebenarnya hanyalah titipan. Tidak ada yang akan bertahan lama. Dan tugas kita adalah menjaga titipan tersebut dan memanfaatkan sebaik mungkin
Termasuk soal hati yang seringkali menjadi ilusi. Apakah pada dasarnya kita pernah memiliki seseorang sehingga layak merasa kehilangan? Walaupun engkau pernah punya hubungan. Apalagi hanya sebatas pacaran. Lantas jika putus, apakah layak merasa kehilangan? Saat dia tidak lagi kembali dan memilih yang lain apakah layak diri ini merasa kehilangan?
Ada sebuah nasehat atau pengakuan (?) dari seorang senior di kampus
Aku tidak pernah kehilangan hati, karena tidak ada yang mengambil (@Ruthchristian)
Tidak pernah kehilangan karena tidak ada yang mengambil. Ya bisa jadi. Tapi makna yang saya dapat disini bahwa sebenarnya diri ini pernah memiliki. Sebenarnya, apakah kita pernah memiliki?
Belajarlah untuk lapang dada. Karena sebenarnya tidak ada yang benar-benar kita milliki. Apapun yang mungkin pernah kita miliki hanyalah titipan ataupun persinggahan. Apakah itu harta benda, tahta, ataupun nama yang dikenal dimana-mana. Termasuk pertemuan dengan seseorang di masa lalu. Tidak ada yang bisa memastikan pertemuan itu akan kembali lagi. Pun jika akan bertemu kembali tentu dengan situasi yang berbeda. Di saat diri ini sudah baik dan dirimu juga sudah baik. Hingga akhirnya kita bersama menebarkan kebaikan untuk mencapai akhir yang baik.
Lepaskanlah, maka esok lusa jika dia adalah cinta sejatimu, dia pasti akan kembali dengan cara yang mengagumkan. Ada saja takdir hebat yang tercipta untu kita. Jika dia tidak kembali, maka sederhana jadinya, itu bukan cinta sejatimu (Tere Liye)
Tulisan di malam minggu berkualitas, akhir bulan Oktober 2015
lalu aku bertanya, apa arti sebuah penantian? 😀 gak nyambung ya ? but please answer it.
Penantian itu sebuah ujian kesabaran. Lewati atau ambil jalan lain. Ter-answer ya
Haha 😀