Dalam proses untuk menjadi Jomblo Mulia seutuhnya, tentu gak semudah jalan tol. Harapan kedepan ingin mendapatkan jodoh yang juga mulia, tentu ini hal yang baik. Tapi ekspektasi terkadang gak sesuai harapan. Gak semulus jalan tol. Bahkan bisa saja jalan berbatu nan berlumpur yang sulit dilewati. Tapi tetap woles. Karena sesulit apapun jalan semuanya bisa terlewati. Hanya cara dan durasinya saja yang berbeda.

Nah jalan berbatu nan berlumpur itu bisa saja seperti saat sedang memantaskan diri tapi keingat mantan. Atau di tengah jalan jumpa dengan mantan. Wajarkah? Ya wajar aja. Atau ada yang lebih ekstrim. Malah dalam mimpi berjumpa dengan mantan berkali kali. Pernah? Itu pengalaman*langsunggalau

Nah menanggapi kejadian seperti diatas, yang harus dilakukan pertama bukanlah mengutuk atau menggerutu sambil mengatakan

“Tidaaaakk, kenapa dia masih muncul dalam pikiranku. Pergiiii, pergiii!”

Ada yang responnya seperti diatas? Cieee pengalaman menyakitkan sama mantan*ditimpukbatu.

Begini. Kita samakan perasaan dulu. Sebagai sesama yang berusaha untuk mengutuhkan status Jomblo Mulia, saya juga pernah pacaran 6 tahun yang lalu. Pernah merasa bahagia ataupun kecewa. Tapi kita harus sama sama percaya bahwa hidup itu gak cuma sekedar MOVE ON tapi juga MOVE UP. Bukan hanya berpindah dari hati satu ke hati yang lain. Tetapi harus naik level dari level hubungan yang haram menuju hubungan yang halal. Nah, caranya gimana?

Pertama, berdamai dengan mantan. Mungkin ada yang dulu putusnya gak baik baik. Atau ada juga yang putusnya dengan cara elegan seperti ini:

*nyalain backsound

“Aku percaya dengan janji Allah. Laki-laki yang baik akan dipertemukan dengan perempuan yang baik. Aku sadar bahwa hidup bukan hanya mengenai aku sayang kamu. Tapi bagaimana menjadi manusia bermanfaat bagi banyak orang. Untuk mencapai hal itu, tentu kita harus punya visi. Jadi,aku harap kamu mengerti. Aku akan jalan dengan visiku. Kamu juga jalan dengan visimu. Jikalau kita benar-benar berjodoh, maka kita akan dipertemukan dengan visi kita. Percayalah”

“Tsaaaaahh. So swit. Kamu belajar dari siapa ky?”

*tetap kalem

Berdamai adalah langkah pertama. Mungkin ada saja yang karena hubungannya gak baik jadi dendam dan gak mau berdamai . Percayalah, berdamai itu lebih baik. Perihal kamu ingin melupakan dia atau gak itu urusan belakangan. Kalau saya memilih berdamai dan berhubungan seadanya.

Tapi gimana caranya berdamai?

Saling memaafkan dan bersyukur. Pasti merasa aneh yah kok malah bersyukur? Jujur ini pengalaman nyata. Saya pernah melakukannya dan this powerful. Coba kamu tuliskan hal apa saja yang kamu syukuri dari dia. Nah dulu saya menuliskan lebih kurang seperti ini. Anggap saja namanya Chelsea Islan :

1. Chelsea, terima kasih karena dengan mengenalmu aku belajar apa itu kasih sayang
2. Chelsea terima kasih karena dengan mengenalmu aku mengerti apa itu peduli
3. Chelsea terima kasih karena denganmu aku belajar menanggapi sebuah kekecewaan dengan positif

Dst . . .

Coba deh kamu tuliskan hal apa saja yang kamu syukuri dari dia. Minimal 10. Karena teorinya udah ada.

“ . . . Sesungguhnya jika engkau bersyukur, pasti Kami akan menambahkan (nikmat) kepadamu, jika engkau mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih” (QS Ibrahim : 7)

Hal ini juga berlaku dengan hubungan yang rusak. Jika engkau mensyukurinya dengan sepenuh hati dan menuliskannya, sungguh ada efeknya yang JOS! Coba dulu tuliskan baru komplain. Syaratnya sederhana, kamu YAKIN dengan janji Allah, TULISKAN dengan SEPENUH HATI dan BERSYUKUR. Nah nanti hasilnya gimana kabari saya ya atau mention ke @rezky_rf9 ya 😀

Kedua, berhubunganlah seadanya. Nah setelah kamu memilih hidup sebagai Jomblo Mulia, terlepas dari dulunya kamu udahan dengan baik atau elegan, hati hati dengan main hati. Karena ada kalanya iman ini lemah. Dan ada bisikan :

“Kamu kok tega ya ninggalin dia sendiri”

“Udah balikan aja. Untuk apa jadi Jomblo Mulia. Sok suci”

“Gimana kalau karena kamu yang ngotot jadi Jomblo Mulia biar dapat jodoh yang juga mulia tapi gak dapatkan dia. Gimana coba?”

Jawabannya sederhana.

“Kamu kok tega ya ninggalin dia sendiri”

Jawab gini : dia gak sendiri. Ada Allah yang menjaganya

“Udah balikan aja. Untuk apa jadi Jomblo Mulia. Sok suci”

Jawab gini : Jomblo Mulia bukan mengenai sok suci. Jomblo Mulia adalah perintah Allah. Selain itu juga acara elegan menghadapi hidup. Jomblo Mulia hidup dengan memperjuangkan visi mulia. Nah kamu yang ngaku pacaran? Kamu perjuangkan apa?”  *JLEB

“Gimana kalau karena kamu yang ngotot jadi Jomblo Mulia biar dapat jodoh yang juga mulia tapi dia jadian dengan yan lain?”

Jawab gini : berarti bukan dia jodohmu. Udahlah jangan lebay. Pacar atau mantanmu bukan berarti jodohmu. Itu rahasia Allah. Tugas kita adalah berbuat yang sebaik-baiknya. Sibukkanlah dengan perbuatan yang lebih mulia. Karena sungguh Allah sudah menciptakan kita dengan sebaik-baik ciptaaan untuk melakukan visi mulia di bumi ini.

Ketiga, pantaskan diri wujudkan visi.

Ingat, Jomblo Mulia bukan dikarenakan gak dapat gebetan. Jomblo Mulia memilih jalan hidup untuk visi yang mulia. Dan Jomblo Mulia bukan hanya milik orang yang gak pernah pacaran sama sekali. Atau milik “ikhwan” ataupun “akwhat” yang disibukkan hanya dengan kegiatan dakwah di mesjid. Jomblo Mulia adalah milik siapapun yang ingin berubah. Yang ingin berjuang bersama Jomblo Mulia lainnya untuk mewujudkan visi yang mulia di bumi ini.

Sungguh, bagi kamu yang dulunya pernah pacaran dan putus demi ridho Allah saya apresiasi dan angkat topi. Karena pintu taubat Allah sangat terbuka lebar bagi mereka yang bersungguh-sungguh. Mari berjuang bersama sahabat. Dakwah with passion. Hamasah!

Silahkan dishare agar makin banyak Jomblo Mulia yang lahir 🙂

Keep Writing, Always Inspiring!

Rezky Firmansyah
Founder Passion Writing
Penulis buku tersebar di 5 benua

Mau diskusi asik bahas soal Kepenulisan Passion Kepemudaan? Dengan senang hati saya membuka kesempatan. Silahkan invite 76B4BF69/085363949899 dan juga  follow @rezky_rf9

Kamu merasakan manfaat dari tulisan ini? Tulis comment dan klik tombol share di bagian kiri