“Kak, kayanya cuma kamu deh yang di kampus lagi skripsi tapi bisa jalani dengan bahagia.”
Sapaan pagi dari Retta dan Melisa ini saya temui di kantin kampus. Sekitar jam 10 saya ketemu dengan mereka. Tak berapa lama setelah bimbingan dengan dosen pembimbing skripsi. Jika dipikir, menarik saja sapaannya. Kenapa bisa bahagia dengan skripsi?
Saya pun tak tahu alasan pastinya. Tapi ya sederhana saja. Jalanilah dengan makna. Pastikan skripsi mampu menjadi solusi dan persembahan terbaik sebagai mahasiswa akhir. Dengan alasan itulah saya mengangkat tema “Passionpreneurship di Passion Writing Academy.”
Mungkin ketidakbahagiaan yang sering terjadi di kalangan mahasiswa tingkat akhir adalah doktrin-doktrin negatif awal sudah dirasakan. Aneh saja. Merasakan skripsi saja belum, tapi merasakan ketidakbahagiaan sudah duluan. Skripsi itu ancaman, beban, masalah, hambatan dan berbagai doktrin negatif lainnya. Kenapa sih mikirnya udah sejauh itu? Santai aja kali.
Alasan masuk akal mungkin bisa jadi seperti tak terbiasa menulis, tak suka membaca, ataupun dosen yang menghambat. Nah, bagaimana cara mengatasinya?
Solusi dari saya pribadi sederhana. Semester berapapun kamu sekarang, mulailah belajar untuk menulis, membiasakan membaca, dan memiliki “skripsi impian”. Ya bayangkan saja jika sudah semester akhir tapi tak terbiasa menulis. Wajar saja banyak hambatan dan writer’s block. Mulailah belajar dari sekarang. Seperti menulis jurnal harian seperti yang disarankan oleh senior saya di kampus, Andreas Bordes. Baca saja tulisan terbarunya tentang Pentingnya Menulis Jurnal Harian untuk Meraih Kesuksesan.
Tak suka membaca? Mulailah membaca apa yang kamu butuhkan. Jika kamu butuh, kamu pasti melakukan berbagai cara kreatif untuk melakukannya. Mulai saja dengan membaca 10 halaman dalam sehari. Bacalah yang kamu butuhkan. Istilahnnya ilmu Just In Time. Setelah terbiasa, percayalah skripsi akan berjalan lebih mudah. Ohya, metagraf.co bisa menjadi salah satu referensi kamu untuk membaca dengan kreatif.
Bagaimana dengan dosen yang menghambat? Saya menjawab dengan skripsi impian. Tak usah menunggu semester akhir. Mulailah dari sekarang. Dengan adanya skripsi impian, kamu akan termotivasi untuk memberikan karya terbaik di masa-masa akhir kuliah. Dan pastinya kamu akan menguasai skripsi impian ini. Dosen menghambat pun tak menjadi masalah utama. Bukankah sudah menguasai materi? Tinggal aturlah strategi dan banyak berdoa.
Doakan saja semoga siapapun yang lagi skripsi berjalan dengan lancar. Aamiin.
Baca Juga :
Skripsi? Skripsweet atau Skripshi*?
Sedang atau Belum Skripsi, Wajib Baca Ini
Selain skripsi, ada banyak hal lainnya yang menarik. Seperti organisasi. Walaupun sudah skripsi tapi saya masih aktif sebagai President di Student Representative Board Universitas Ciputra. Disini saya malah belajar lebih banyak tentang kehidupan, mimpi, dan banyak inspirasi. Menikmati organisasi dengan tulisan. Dengan memaknai pelajaran apapun yang saya dapatkan dari kehidupan organisasi secara kreatif. Bahkan belakangan ini saya selalu menulis di blog tentang Catatan Organisasi. Inspirasinya sederhana. Bisa jadi dengan diskusi ataupun rapat malam ini yang menghabiskan waktu hingga 4.5 jam. Ya sudah, nikmati saja dengan makna.
Apalagi selain skrispi dan organisasi? Pertanyaan iseng lainnya adalah “kapan nikah?” Let it flow, tak usah terburu-buru. Pun jika ada yang bertanya saya akan menjawab santai,
“Sebelum wisuda, agar kelak nanti ada pasangan halal yang mendampingi”
Abaikan saja. Percaya tak percaya ucapan ngawur itu tak perlu diambil pusing. Nikmati saja setiap kegiatanmu. Karena dengan menikmati, maka bahagia akan selalu menghampiri. Bahagia dengan skripsi, organisasi, dan calon istri.*eh
Keep writing, always inspiring!
Rezky Firmansyah
Passion Writer
Founder Passion Writing Academy
Beneran tulisan lok bikin gue semangat nih
Smoga ane masih bisa berkarya
Yes! Semangat Mas Arde. Semoga lancar skripsi dan calon istrinya *eh