Di tulisan sebelumnya, saya menulis tentang 9 Inspirasi Kepenulisan dari Fahd Pahdepie ketika talkshow di Gramedia Tunjungan Surabaya. Penulis yang dulunya mengunakan nama Fahd Jibran ini menulis buku (1) Rumah Tangga dan (2) Jodoh dalam 1 tahun terakhir.
Jujur nih, sebenarnya materi yang lebih banyak saya tangkap kemarin ya tentang menulis. Walaupun ada juga sih tentang jodohnya. Menarik memang. Dan barusan, ketika saya survei singkat mana yang lebih menarik tentang jodoh atau menulis kepada teman yang juga hadir malam minggu kemarin, ternyata mayoritas menjawab jodoh! WOW! Dasar jomblo*eh.
Nah kali ini saya pun ingin menuangkan apa yang saya tangkap tentang jodoh kemarin. Mari kita mulai.
Bicara jodoh berarti bicara tentang :
Cinta dan Pasangan
Memang, inilah yang akan menjadi jawaban paling utama di pikiran banyak manusia. Tidak salah. Tapi keliru jika menganggap jodoh hanya soal seseorang yang akan dipertemukan dan menemani hingga akhir hayat. Bukankah rezeki juga jodoh? Teman juga jodoh? Universitas impian juga jodoh? Jodoh adalah takdir. Ya itulah jawaban yang lebih bijak.
Penantian dan Kesabaran
Menantikan dia yang ada di masa depan. Memang kita tidak tahu siapa. Tapi diri ini hanya bisa menanti dengan sabar. Bisa jadi penantian itu cukup panjang atau hanya pertemuan singkat.
“Ada cinta panjang yang berjodoh pendek, ada cinta pendek yang berjodoh panjang” (Fahd Pahdepie)
Masa Depan dan Misteri
Kita tidak bisa melihatnya sekarang karena jodoh ada di masa depan. Walaupun sebenarnya jodoh tersebut sudah tertuliskan di Lauh Mahfudz. Misteri memang. Dan pertemuannya masih dirahasiakan. Kita harus percaya dan mempercayakan. Dalam menjemputnya, memantaskan merupakan kewajiban.
Keputusan dan Konsekuensi
Jodoh juga bicara tentang keputusan atau konsekuensi yang kita ambil. Memilih dia untuk mendampingi hidup. Memilih menjalani hubungan yang tidak halal mungkin jodoh, mungkin saja tidak. Menjalaninya adalah keputusan. Dan hasilnya adalah konsekuensi. Apakah benar dia adalah jodoh yang sebenarnya? Tentu kita bisa mengambil keputusan yang lebih indah. Dengan menjaga perasaan dan menuliskan di buku nikah. Sekali lagi, ini keputusan.
Tulus dan Modus
Menarik pernyataan Fahd Pahdepie kemarin. Dia mengatakan :
“Jangan sampai cinta sekarang penuh dengan modus. Atau jangan-jangan cinta pertama adalah cinta yang tulus.”
Karena jika dilihat, ada orang yang sekali bertemu langsung klik. Atau ada juga yang bertemu, menghilang, lalu bertemu kembali. Atau bahkan ada yang pacaran, putus, move on, dan sayang lagi. Ya mungkin itu yang dikatakan cinta tulus. Mungkin.
Kebahagiaan dan Pemaknaan
Prinsip keseharian kita tidak teratur. Selalu diisi dengan kejadian menarik. Hal-hal sederhana yang terjadi dalam hidup kita bisa jadi bukanlah hal yang sederhana. Kita mengabaikan dari kemungkinan keistimewaan yang tersimpan didalamnya. Padahal bisa jadi disana ada perubahan yang besar. Jika ingin bahagia mulailah memaknainya.
Kesadaran dan Titipan
Ini penting. Seringkali kita mencintai dengan tidak sadar. Karena memang jatuh cinta itu tidak rasional. Bayangkan saja bagaimana mungkin hanya dengan melihat ranselnya bisa membuat jantung bergetar. Hanya dengan membayangkan kerudung apa yang akan dia pakai esok hari membuat sulit tidur. Bahkan jika dia menikah dengan sahabat dekat bisa membuat dada ini sesak dan tertusuk-tusuk. Nah itu karena mencintai tidak dengan sadar.
Apakah jodoh itu akan tertukar? Sama halnya dengan pertanyaan takdir. Jodoh tidak akan tertukar. Dan kita perlu sadari, bahwa jodoh itu adalah titipan Tuhan. Maka jemputlah. Memangnya tidak malu terlalu lama dititip pada Tuhan*eh
Mungkin kamu ada pemahaman lain tentang jodoh? Silahkan komentar dibawah. Cobalah lebih terbuka dan lihat jauh kedepan dalam memaknai jodoh. Karena jodoh bukan sesempit aku dan kamu bertemu.
Keep writing, always inspiring!
Rezky Firmansyah
Penulis Buku Tersebar di 5 Benua
Founder Passion Writing Academy
jodah menurutku peristiwa tak terduga yang irasional. Membuat seseorang tak menyangka itulah jodoh , misteri yang terencana dari yang di atas…..
Pemikiran yg luar biasa dari pencari jodoh haha
Jodoh adalah saling. Ada komitmen kerja sama yg adil ditempuh dg cara penuh kasih sayang, pemahaman, dan tulus. Boleh jadi seperti kata Dee “Engkaulah matahari Firdausku yg menyinari kata pertama di cakrawala aksara”. Kalau dikaitkan jodoh adalah takdir dari segala hal berarti ia adalah diri sendiri untuk mengenal Tuhan yang Maha Pencipta.
Yes. Semuanya sulit untuk diungkapkan hanya dengan kata. 🙂
Jodoh itu Pas (read: tepat). Pas di kita, pas di keluarga, dan waktu nya pas . Terlepas dari panjang atau pendek penantian seorang dalam menanti/menjemput jodoh, yang pasti ia nya pas. 😀