Artis. Salah satu cita-cita idaman banyak orang. Dengan hidup serba mewah, diliput media, kecantikan dan ketampanan yang bikin iyuuuuh.
Tapi keliru sebenarnya jika mengartikan artis sebatas itu. Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, artis adalah ahli seni; seniman, seniwati (seperti penyanyi, pemain film, pelukis, pemain drama). Tapi apakah artis hanyalah mereka yang berkarya di 4 contoh diatas? Saya pribadi tkurang setuju. Saya lebih setuju dengan pendapat Pablo Picasso :
“Every child is an artist. The problem is how to remain an artist once we grow up”
(Pablo Picasso)
Yap. Bagi saya pribadi artis adalah mereka yang berkarya dan memberikan solusi serta inspirasi. Setelah diamati dengan kreatif dan perenungan mendalam, saya pun menggolongkan penulis sebagai artis. Dan berikut 9 persamaan antara penulis dan artis :
- Hits dan Populer
Populer? Ya bisa jadi. Karena dengan menjadi penulis akan banyak yang tiba-tiba mengenalimu. Bahkan menjadi pengagum rahasiamu. Apalagi kalau kamu masih jomblo. Hemmm.
- Diperhatikan Dimana-Mana
Berhubungan dengan HITS, layaknya artis di dunia kaca, entah kenapa ada aja yang memperhatikan gerak-geriknya.
- Karyanya Ditunggu-Tunggu
Jika karya dan tulisanmu berkualitas dan membekas ke pembaca, jangan heran jika datang pertanyaan “kapan buku baru keluar bro? Udah gak sabar mau baca lagi”. They trust you! Ayo buat berkarya yang lebih baik lagi!
- Memberikan Pengaruh
Penulis dan pekarya berkualiatas paham betul peran ini. Bahwa apa yang dia berikan ke orang lain akan memberikan pengaruh. Dan dia akan memperhatikan karya apa yang memberikan pengaruh positif bagi pembacanya. Bukan hanya sekadar menghibur. Yap seperti comica yang cerdas di panggung stand up comedy. Menghibur dan memberikan pengaruh.
- Menjalani Proses
Gak ada yang instan. Termasuk artis dan penulis. Jika ada yang hits tiba-tiba, percayalah hal itu tidak akan bertahan lama. Banyak kan artis yang seperti itu? Bahkan mereka “jatuh” karena tidak bisa mengendalikan diri dengan lingkungan baru. Tapi coba deh lihat behind the scene artis dan pekarya yang berkualitas. Sudah berapa lamakah mereka berproses?
“Tidak ada yang namanya instan. Bahkan kopi instan pun tidaklah instan. Selalu ada proses dan perjalanan. Bagi seorang penulis, latihan merupakan sebuah kewajiban.”
Baca juga : 7 Persamaan Antara Kopi dan Penulis
- Butuh Modal
Hal ini juga harus diakui. Bahwa menjadi penulis itu butuh modal. Tapi tenang saja, bukanlah modal uang yang utama. Melainkan kemauan yang kuat untuk mencapai impiannya sebagai penulis yang memberikan pengaruh dan manfaat bagi pembacanya.
- Gimana dengan Bakat?
Mengingatkan kembali pesan dari Pablo Picasso diatas, bahwa setiap anak adalah artis (baca : seniman dan pekarya). Bukankah kita juga pernah menjadi anak? Berarti kita semua adalah artis. Nah jadi tugas diri sendiri lah untuk mengembangkan bakat dan mengasilkan karya yang inspiratif. Menulis itu butuh bakat? Tidak juga. Bukankah setiap kita dulunya juga pernah menulis sejak kecil? Hanya butuh latihan untuk naik kelas. Percayalah. Nah, di berbagai media saya selalu membantu orang untuk berkarya terutama kepenulisan. Dan di blog ini, saya berbagi di kategori Passion Writing. Ubek-ubek aja deh 😀
- Lovers vs Haters
Hmmmmm. Suka ataupun tidak suka kita harus mengakui ini. Selalu ada lovers dan haters. Sebaik apapun karyamu walaupun banyak yang menjadi lovers tetap ada yang haters. Apalagi karya yang buruk. Ya walaupun tidak ada sebenarnya karya yang buruk. Mungkin lebih bijaknya adalah karya yang memberikan dampak negatif. Maka utamakanlah karya yang berkualitas.
Baca juga : 7 Persamaan Menarik antara Koki dan Penulis
- Integritas, Ini Paling Penting
Last but not the least. Ini paling penting. Lihat saja di layar kaca. Banyak artis yang instan dan tidak mengedepankan kualitas karya dan pengaruh positif akan mengalami kejatuhan yang menyedihkan. Karena integritas adalah fondasi utama bagi setiap orang. Apapun posisinya. Maka pastikan poin ini tetap terjaga.
Hmmmm, ternyata lumayan banyak persamaan antara penulis dan artis. Jika ada persamaan lain komentar di bawah aja. Tapi yang patut kita percayai bahwa sebenarnya bukan hanya penulis yang menjadi artis. Melainkan setiap manusia adalah artis. Apalagi mengenai poin “selalu ada yang memperhatikan”. Bukankah setiap manusia pasti diperhatikan oleh Sang Pencipta? Lantas kenapa terlalu memusingkan apa kata lovers dan haters? Berkaryalah dan berikan pengaruh sebaik mungkin layaknya diri ini beribadah kepada Sang Pencipta.
Keep writing, always inspiring!
Rezky Firmansyah
Penulis Buku Tersebar di 5 Benua
Founder Passion Writing Academy