Ramadhan sudah memasuki 10 hari terakhir. Sedikit sekali yang benar-benar bisa memanfaatkannya. Dan patut diakui banyak yang mengabaikannya. Jangankan amalan tambahan. Bisa jadi puasa Ramadhannya ada yang bolong-bolong. Tapi ya sudahlah. Itu sudah terlanjur juga. Daripada mengeluh tiada akhir, berikut tips bagi kamu yang tidak puas dengan kualitas Ramadhan kali ini. Semoga bisa bermakna.
1. Mulailah dengan Shalat Taubat
Melakukan shalat taubat di bulan Ramadhan layaknya sebuah kewajiban. Bayangkan saja, apakah di bulan Ramadhan yang penuh ampunan ini kita mengabaikan kesempatan untuk sholat taubat? Kita bisa melakukannya di dini hari menjelang azan subuh. Juga sangat baik diiringi dengan shalat Tahajjud dan sholat Hajat.
2. Biasakan untuk Mengakhiri Sahur
Akhirkan sahur dan segerakan buka. Begitulah sunnah yang dianjurkan. Hanya saja karena berbagai faktor mengakhirkan sahur menjadi bukan prioritas. Misalkan saja bagi anak kos. Warungnya kalau menjelang subuh udah ramai. Atau bahkan ada juga yang sahur sebelum tidur dengan alasan sulit bangun sahur.
3. Bangun Kebiasaan Shalat Subuh Berjamaah
Well, masih berkaitan dengan tips sebelumnya. Bulan Ramadhan adalah masa latihan bagi iman. Bayangkan saja hal yang wajib seperti makan dan minum saja dilarang dari subuh hingga maghrib. Dari sini terdapat hikmah dan ada banyak latihan. Seperti halnya sahur di dini hari lalu berangkat shalat subuh berjamaah. Ini penting loh. Terkhusus bagi kamu, iya kamu yang masih menunda untuk nikah. Mungkin inilah alasannya. Bagaimana mungkin bisa bangun rumah tangga kalau shalat subuh berjamaah belum bisa. #JLEB
Baca Juga : 7+1 Cara Menjaga Hati
4. Shalat Fardhu Lainnya Juga Berjamaah
Tak hanya sholat subuh. Manfaatkan momen Ramadhan juga sebagai latihan sholat fardhu berjamaah lainnya. Coba aja lihat di berbagai mesjid bisa ramai mendadak. Maka pastikan kita tergolong di golongan orang yang ramai mendadak dan bertahan hingga selesai Ramadhan. Hingga Ramadhan tahun depan. Hingga akhirnya menjadi kebiasaan sampai kapanpun juga. Syukur-syukur bisa meninggal di mesjid saat shalat berjamaah. Aamiin
5. Tarawih Juga
Pernah main game? Apa yang kamu lakukan jika mendapakan Jackpot Time? Pasti berlomba-lomba untuk mendapatkan poin lebih banyak kan? Nah begitu pula Ramadhan. Ramdhan adalah Jackpot Time dan tarawih adalah salah satu poin yang bisa diambil. Jikalau mulai merasa malas karena sudah banyak tarawih yang bolong, bergeraklah kembali. Mengisi kebolongan dengan kebaikan setelahnya jauh lebih baik dibandingkan pasrah dengan kelalaian yang sudah terlewatkan.
6. Datangi Kajian
Bulan Ramadhan juga mendadak kajian membludak. Mulai dari kajian subuh, zuhur, menjelang buka puasa, tarawih, bahkan juga ada sebelum iktikaf. Dalam sehari, cobalah luangkan waktu satu kali saja untuk hadir dan mendengar kajian. Tak perlu mengingat semua kata penceramah. Cukup ingat saja “apa yang bisa aku pelajari dari ceramah sekian menit ini”. Percayalah itu lebih bermakna
7. Iktikaf Walau 1 Malam
Apa yang dikejar dari iktikaf? Malam Lailatul Qadr yang keutamaannya lebih dari 1000 bulan. Bayangkan saja hanya 1 malam tapi bisa mendapatkan pahala lebih dari 80an tahun. Ya tapi tentu saja tak semudah itu mendapatkannya. Susah, ya memang. Karena kalau mudah tak mungkin menjadi malam yang mulia. Tapi tak bijak rasanya karena tak yakin mendapatkannya lalu mengabaikan untuk iktikaf di mesjid. Cobalah iktikaf di mesjid walau hanya 1 malam. Tanpa gadget. Rasakan, ada suatu ketenangan yang berarti. Lalu pintalah hajat dan ampunan di malam itu. Curhatlah kepada Allah yang sebenar-benarnnya. Tanpa ada rasa malu dan sungkan. Karena sungguh hanya Allah yang tahu solusi terbaik untuk hamba-Nya.
8. Nonton Video Kajian
Jikalau masih enggan untuk datang kajian, manfaatkan metode menuntut ilmu dengan teknologi. Cari referensi kajian di Youtube atau channel kajian lainnya. 1 hari 1 kajian, sulitkah? Percayalah pasti bisa.
9. Murottal Quran
Jikalau masih enggan juga, putarlah playlist murattal Al-Quran di kamar atau selama di perjalanan. Itu jauh lebih baik dibandingkan putar musik dugem. Walaupun mungkin sama-sama tak mengerti apa yang didengarkan, tapi yang jelas mendengar murattal Al-Quran mendapatkan pahala dan ketenangan. Tak perlu diragukan.
10. Ramadhan Writing Challenge
Untuk poin ini, sudah pernah saya share di awal Ramadhan. Tentang bagaimana caranya mencapai Ramadhan yang Bermakna dengan taqwa, karya, dan cinta. Maka selama 1 bulan penuh menulis terkait dengan apapunn yang penting bermakna. Salah satunya muhasabah harian. Sejenis refleksi harian. Jika kamu bisa mengoptimalkannya, akan ada banyak nilai yang didapat. Seperti bagaimana bersyukur, ikhlas, dan refleksi diri.
Baca Juga : Jadikan Ramadhanmu Bermakna dengan Ramadhan Writing Challenge
11. Sedekah dan Berbagi THR
Wah sepertinya ini tak perlu dijabarkan lebar lagi ya. Bulan dimana amalan dilipatgandakan. Begitu pula dengan balasan. Maka biasakanlah berbagi. Berbagi senyuman, berbagi ilmu, dan juga pastinya berbagi harta. Sedekah kepada mereka yang membutuhkan. Bisa tuh dibuat berbagi THR. Misalkan #THRUntukSuriah.
Baca Juga : Creative Giving, Solusi untuk Membangun Peradaban dan Menghidupkan Harapan
12. Berdoa dengan Yakin
Berdoa jangan dilupakan. Karena berdoa adalah senjata orang beriman. Bahkan seharusnya doa bukanlah senjata cadangan, melainkan senjata utama. Bahkan di ayat yang sering dibaca di bulan Ramadhan, cobalah kamu maknai :
“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, Maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku), dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenanaran (QS Al-Baqarah : 186)
Baca Juga : Hidayah Itu Datang atau Dijemput
Berdoalah sahabat. Berdoalah untuk diri ini yang seringkali lalai dan bermaksiat. Doakanlah orang tua kita. Keluarga kita. Doakan bangsa ini. Doakan agama ini. Doalah apa yang selama ini menjadi impianmu. Janganlah ragu. Keep Faith!
Bagaimana? Semoga bisa melakukannya ya. 12 tips yang semoga bisa menjadikan Ramadhanmu bermakna. Tak perlulah mengeluh atau menyesali apa yang telah terjadi. Lebih baik kita berubah dan lakukan apa yang bisa kita lakukan sekarang. Jadikan masa lalu sebagai pelajaran untuk digunakan di masa depan.
Keep writing, always inspiring!
Rezky Firmansyah
Passion Writer
Founder Passion Writing Academy