“Gue foto disini masalah? Bodo amat. Suka suka gue dong. Ngurus hidup sendiri aja belum tentu bisa, sok-sokan ngurusin bunga yang layu di kebun”
Beberapa hari yang lalu, status diatas menjadi kontroversial di kalangan netizen. Bagaimana tidak, sebuah taman bunga indah yang bertahun-tahun dirawat, dalam beberapa hari rusak berantakan. Menggantikan tagline My Trip My Adventure menjadi Mak Crit Mak Plekenture. Terkadang menjadi traveler dadakan itu, ah sudahlah. Sedih abang dek ~
Travelwriter, bagi kalangan traveler tidak akan asing lagi. Tapi bagi traveler dadakan yang pengen jadi anak HITS, jalan ini bisa menjadi jalan hijrahmu. Jangan nodai traveling hanya sebagai jalan eksis. Padahal sungguh banyak hal yang bisa kamu pelajari dan bagi. Kontemplasi adalah hal yang semestinya kamu dapatkan. Menikmati keindahan alam seolah membaca ayat kauliyah dari Sang Pencipta.
Edisi sebelumnya kita sudah membahas “rezkyfirmansyah.com Ngomongin Passion”. Dan di edisi kali ini akan ada topik menarik “rezkyfirmansyah.com Ngomongin Travelwriter” dengan dua narasumber keren, Lalu Abdul Fatah dan Swastika Nohara
Perkenalan singkat, Lalu Abdul Fatah (LAF) adalah pemuda kelahiran Lombok alumni Hubungan Internasional yang melalang buana menikmati hobinya. Penulis buku #TraveliciousLombok dan berbagai buku traveler lainnya. Saya bertemu dengannya ketika workshop kepenulisan di Universitas Airlangga. Ada banyak sekali inspirasi yang saya dapatkan dan akan saya bagikan sedikitnya disini. Untuk menikmati tulisannya kamu bisa kunjungi lafatah.wordpress.com
Narasumber kedua, Swastika Nohara (SN). Jika Lalu meluangkan banyak kisah perjalanannya di buku, berbeda dengan Swastika. Dia menuangkannya di blog lifetimejourney.me. Ya dia adalah seorang travelblogger dan juga script writer banyak film layar lebar. Dan saya berjumpa ketika event Bloggercamp Surabaya.
Nah bayangkan saja. Dua pengalaman expert digabungkan menjadi satu tulisan. Hmmmm. Ayo langsung saja mulai :
Kenapa sih traveling?
Hobi seperti ini sudah banyak dijalani. Terlepas dari traveler sejati ataupun traveler dadakan. Tapi ada hal penting yang harus seorang traveler nikmati, yaitu kontemplasi. “Apa sih yang saya dapatkan dari sini.” Ini bener loh. Traveling bukan sekedar jalan bareng, apalagi jaim bareng. Melainkan sebuah bentuk perjalanan akan perenungan dari sibuknya kegiatan yang mengabaikan akan sebuah tujuan utama manusia. Pernah gak sih mikirin ini? Jika belum, coba deh pikirin. Selamatkan anak bangsa dari bahaya kurang piknik. Hehe
Kenapa traveler harus writing?
LAF : Banyak pengalaman berharga yang sayang jika tidak dibagikan ke orang lain. Itu sebagai bentuk syukur dan refleksi atas perjalanan yang dilakukan. Banyak refleksi selama traveling. Kalau tidak dituliskan, pengalaman itu akan menguap begitu saja. Padahal tidak semua orang beruntung melakukan perjalanan. Jadi para traveler bisa menghibur orang lain lewat kisah perjalanannya
SN : Traveler sejati pasti punya cerita untuk dibagikan. Kadang, tanpa kita sangka cerita itu bisa memantik harapan atau keinginan bagi pembacanya. Jadi traveler perlu menulis, dan memberi ilustrasi dengan foto secukupnya. Leave some room for imagination.
Saya percaya, kamu yang membaca tulisan ini ada yang merasa gak ada bakat dan alasan klasik lainnya. Nih saya kasi tips dari mereka.
Bagaimana mengatasi alasan gak bisa nulis?
LAF : Mulailah menulis draft pertama. Dan tidak jarang draft pertama itu adalah sampah. Ada banyak hal lain yang harus kamu olah. Seperti hasil interview dengan penduduk, dialog, verifikasi informasi, dan pastinya hasil refleksi.
SN : Ada suatu waktu ketika kamu terus menulis dan melihat kembali tulisan masa lalu berpikiran “tulisan lamaku kok kayak gini ya?”. Dan itu wajar karena kualitas tulisan pasti akan bertumbuh. Bahkan bisa jadi diawalnya kamu akan menulis bebas apa saja. Tapi suatu waktu, kamu akan menemukan tema yang pas untuk kamu. Belum tahu minat bukan berarti harus berhenti.
Menulisnya harus gimana?
LAF : Jangan egosentris. Kamu adalah pencerita. Yang dituliskan dalam sebuah cerita bukanlah mengenai penulisan perjalanan. Tapi cerita akan esensi perjalanan tersebut. Seperti yang disampaikan tadi, traveling dan writing adalah refleksi.
SN : Mungkin bagi blogger pemula kita akan curhat. Tapi kedepannya, pastikan ada manfaat. Apakah memberikan informasi, hiburan atau inspirasi. Pastikan ada esensi yang diberi. Dan juga packaging yang menarik dengan dokumentasi. Content is king, but packaging is palace
Bagi waktunya gimana?
LAF : Selama perjalanan, buka lebar semua indra, rekam di benak, lalu tulis di notes. Tuliskan sesegera mungkin karena memori akan lekas tergantikan oleh pengalaman indrawi lainnya. Jangan sampai hilang karena catatan tersebut jauh lebib berharga dari alat rekam lainnya, apalagi jika melakukan perjalanan dalam waktu lama (berbulan-bulan, misalnya).
SN : Dapat disesuaikan dengan jenis pekerjaan. Bagi saya pribadi, melakukan blog pagi selama 2 jam untuk blogwalking dan menulis. Komitmen dan tidak boleh lebih. Apalagi sekarang kita bisa mobile blogging. Siapapun sangat memungkinkan untuk menulis
Untuk jawaban dari pertanyaan terakhir kamu juga bisa membaca diskusi saya dengan Livi Zheng, artis Indonesia yang menembus Hollywood bagaimana dia membagi waktunya untuk menulis disini. Dan juga bisa melihat hasil karya teman saya di IG @didilaras yang mempunyai keunikan penulisan sebagai pendaki gunung. Jomblo loh 😛
Nah itu tadi hasil wawancana kreatif saya dengan dua narasumber keren. Semoga bermanfaat dan memancing kamu untuk menulis ya. Kalau ada request tema “rezkyfirmansyah.com ngomongin sesuatu” comment dibawah ya
“Hidup adalah perjalanan tiada henti tentang pembelajaran. Perjalanan bersatu dengan alam memberikan banyak pelajaran yang tidak diajarkan dari keramaian perkotaan. Berjalanlah dan ceritakanlah”
Keep writing, always inspiring!
Rezky Firmansyah
Penulis buku tersebar di 5 benua
Founder Passion Writing Academy
Mau diskusi asik bahas soal Kepenulisan Passion Kepemudaan? Yuk invite 76B4BF69/085363949899 dan juga follow @rezky_rf9
Kamu merasakan manfaat dari tulisan ini? Tulis comment dan klik tombol share di bagian kiri
Terima kasih, bro Rezky.
Saya baru kali ini menemukan anak muda dengan passion yang luar biasa dalam menulis. Bahkan menjadikkannya sebagai sebuah slogan.
Keep doing good, Rezky!
Sami sami Bro Lalu
Mari saling belajar dan bersinergi lebih baik 🙂
Wah, ikut blogger camp ya? Aku juga kok tapi belum tahu samean. 😀
Aku kurang eksis mas hihi
Punya blog? Biar dikunjungi
Blogger sejati adalah blogger yang mempunyai blog dan dioptimalkan hehehe.
Dua narasumber di atas adalah orang – orang hebat yang menginspirasi.
Kebetulan kedua narasumber tersebut Aku sudah pernah bertemu dengannya secara langsung.
LAF ketemu pas #SundaySharing #SBY
SN ketemu dan berdinamikan selama dua hari di Taman Dayu Pasuruan saat kegiatan BloggerCampID Surabaya 2015.
Tetap semangat berbagi, berkarya & ngeblog !!!
Waaahh dukunjungi master. Jadi sungkan wkwk. Terima kasih kak didik, nanti rajin saling kunjung ya :))