Sabtu lalu saya mengikuti workshop penulisan “Menulis dari Hati untuk Hidup yang lebih Berarti”. Workshop yang menghadirkan dua orang keren ini menjadikan akhir pekan saya begitu bermakna. Mereka adalah Wahyu ‘Wepe’ Pramudya selaku Content Advisor ributrukun.com dan Briliant Yotenega, selaku CEO ZettaMedia.id.
Untuk mereview hari yang begitu berarti ini membuat saya harus membagi menjadi dua tulisan yang berbeda. Tentang menulis dan passion. Saya akan memulai dari passion terlebih dahulu ya.
Jujur saja saya belum pernah berjumpa dan mengenal Brilliant Yotenega. Walaupun dia adalah seorang penulis, tapi karyanya dalam sebuah buku tidak se-WOW penulis lainnya. Tapi karyanya sebagai seorang pekarya kreatif atau lebih tepat saya katakan Passion Writer membuat saya ngeh dan angkat topi. Ega, begitu dia dipanggil, adalah founder dari nulisbuku.com, storial.co, dan juga CEO dari ZettaMedia.id. Wow!
Saya melihat karya dan ciptaan Mas Ega di passionnya ini adalah sebuah titik perkembangan passion yang indah. Nulisbuku.com adalah pelopor penyedia jasa penerbitan indie online di Indonesia. Storial.co adalah platform bagi calon penulis yang dengan kreatif memulai karya bukunya dengan kumpulan tulisan di online. Dan ZettaMedia.id adalah perusahaan media yang menyediakan berbagai platform berkualitas tentang kehidupan dengan 10 pembagian khususnya. Klik saja di ZettaMedia.id, kamu akan melihat apa saja 10 pembagian itu. Salah satunya adalah ributrukun.com yang menyelanggarakan acara ini. Platform online yang membahas tentang hubungan.
Saya masih terkagum dengan karyanya ini. Seolah membayangkan karya apa lagi yang akan saya ciptakan. Karya yang bisa memberikan solusi dan manfaat bagi banyak orang. Karya yang merupakan pengembangan dan pertumbuhan dari passion yang dimiliki. Saya pun kembali merefleksikan diri, apa passion saya?
Menulis memang adalah salah satu titik passion yang saya miliki. Saya pun mendirikan Passion Writing Academy, perusahaan pengembangan sumber daya manusia khusus inspirasi penulisan yang menghasilkan berbagai program yang kreatif dan aplikatif. Harapannya passion ini mampu memberikan makna dan solusi bagi banyak calon penulis. Hasilnya dari sini sudah berhasil melahirkan bibit-bibit penulis baru dengan berbagai programnya seperti 30 Days Writing Challenge (30DWC), 40 Days Mentoring Online (40DMO), Klub Belajar Penulis Inspiratif (KBPI), Ngabuburit Ngobrol Nulis via Online (N3vO), workshop, seminar dan masih banyak program lainnya.
Melihat karya dari Brilliant Yotenega ini “memaksa” saya untuk terus mengembangkan passion menjadi karya yang berarti. Ayo apa lagi. Begitulah seolah-olah hati ini berkata.
Saya sempat menanyakan pada beliau tentang bagaimana passionnya bisa bertumbuh seperti sekarang ini. Latar belakang pendidikan dari Mas Ega padahal bukanlah IT tapi karyanya saya lihat begitu meaningful sebagai sebuah start up. Dia pun menjawab dengan menulis. Anyway bukunya yang terbaru berjudul “Builiding A Meaningful Start Up”
“Ini semua karena saya menulis. Sehingga orang lain akan mengetahui apa yang saya mimpikan. Sehingga akhirnya kami dipertemukan. Jika tidak saya sampaikan bagaimana mungkin orang lain bisa tahu? Dan saya menyampaikannya dengan tulisan. Percayalah, suatu saat mimpi yang kamu perjuangkan akan mempertemukanmu dengan orang yang tepat jika kamu menyampaikannya, terutama dengan menulis.”
Benar juga nasehat dari Mas Ega. Bagaimana mungkin orang lain bisa tahu jika kita tidak pernah menyampaikan. Seolah-olah ingin dimengerti tapi tak mau membuka hati. Pengen dimengerti tapi diam saja. Saya jadi terbayang adegan cewek yang memaksa cowok menebak mau makan apa. Tapi pas dikasi berbagai pilihan jawabannya beralasan. Bosan, tidak enak, takut gendut, alergi dan alasan lainnya. Pengen dimengerti tapi, ah sudahlah~
20 Mei 2016 lalu, bertepatan dengan Hari Kebangkitan Nasional saya membangun mimpi dan titik passion baru. Isi Sisi Asa, sebuah platform yang menyediakan berbagai solusi yang layak diduplkasi sehingga tak ada lagi orang-orang yang sibuk mencaci maki. Melainkan sibuk memberikan solusi. Dengan segala keterbatasan, saya pun memulai dengan apa yang saya bisa terlebih dahulu. Saya menuangkan berbagai pemikiran dan solusi di Fanpage Isi Sisi Asa. Mimpi ke depan seperti apa? Seperti halnya kitabisa.co.id yang menghubungkan antara orang-orang yang memiliki ide dan orang-orang yang ingin mendonasikan uangnya sehingga menjadi sebuah aksi nyata. Dan Isi Sisi Asa saya harap bisa menggabungkan antara orang-orang yang memiliki solusi, “ditabung” di platform online, siap diduplikasi, dan orang yang bingung ingin melakukan apa bisa mencarinya di Isi Sisi Asa.
Contoh solusinya seperti apa?
Coba bayangkan, apa yang bisa kamu lakukan dengan berbagai grup online seperti Whatsapp dan Line selain sebagai media chatting? Coba pikirkan apa. Jika berpikir kreatif, kita bisa memanfaatkan grup online sebagai sarana kelas online yang memberikan peluang bagi setiap membernya untuk memberikan seminar online. Sederhananya ya seperi sharing lah. Lebih mengefektifkan grup kan? Berbagai ide lainnya pun pernah saya tuangkan di Isi Sisi Asa, ataupun blog ini di kategori Inspirasi untuk Negeri. Seperti Cangkruk Produktif, Budaya Nongkrong, Productive Chatting, dan berbagai lainnya.
Mulailah apa yang kamu bisa sekarang. Jangan berhenti jika kamu merasa buntu. Lakukan saja apa yang kamu bisa. Sehingga kelak jalan buntu akan menjadi jalan yang terbuka lebar karena Allah memiliki banyak cara untuk mempertemukan hamba-Nya yang ingin menebar kebaikan di muka bumi ini. Dan jika kamu memilki ide dan harapan yang sama dengan saya, mari berkolaborasi bersama untuk Indonesia yang lebih baik.
Tak cukup berprestasi tapi minim kontribusi. Mari sibukkan diri dengan mencari solusi, bukan mencaci maki. Bukan hanya mengkritisi tanpa aksi, tapi mulailah berkontribusi. Agar Indonesia bisa berkibar lebih tinggi lagi.
Rezky Firmansyah
Passion Writer
Founder Passion Writing Academy