Akhir tahun dan tahun baru biasa dihiasi dengan yang namanya resolusi. Kebiasaan ini pun berulang terus menerus. Entahlah apakah resolusi tahun lalu tercapai atau tidak, yang penting buat resolusi baru. Alhasil, resolusi seringkali hanya jadi wacana.
Evaluasi. Seharusnya ini pun dilakukan selain resolusi. Simpelnya, tanyakan saja pada diri sendiri 3 hal ini (WWH) :
- Why : Kenapa resolusi tahun lalu tidak tercapai?
- What : Apa yang esensi dari resolusi yang ingin dicapai?
- How : Bagaimana caranya dana apa yang harus diperbaiki agar resolusi itu tercapai di tahun ini?
Tentu ada banyak mimpi yang ingin kita capai. Tulisan ini sedikitnya akan membahas tentang itu. Lebih spesifik lagi tentang menulis.
Ayo coba ngaku, siapa yang tahun lalu pengen banget nulis buku?
Siapa yang udah terbit bukunya?
Siapa yang bukunya masih jadi wacana karena banyak alasan?
Saya sih simple ya. Untuk apa membantu orang yang tidak mau dibantu. Maka kalau ada yang datang, banyak alasan, nyinyir, saya nggak terlalu perhatikan. Lebih baik fokus pada orang yang datang dengan niat baik dan serius ingin dibimbing. Jauh lebih asyik dan impactful.
Saya pun merenung. Apa ya pemanasan di akhir tahun dan awal tahun ini. Bukan hanya pemanasan, tapi juga challenge. Apalagi tahun lalu saya berhasil mencapai mimpi #24BooksOn24Years . 3 buku Trilogi Rezky bahkan selesai dalam 30 hari. Selengkapnya bisa cek di IG @KaryaRezky
Challenge menulis buku dalam 1 hari! Mustahil? Ah, siapa bilang. Coba deh gunakan 5 tips ini!
- Jurnal Syukur
Tahun 2017 sudah terlewati. Ada banyak hal baik yang terjadi. Hal buruk? Ah sebenarnya tak ada yang buruk. Hanya saja bagaimana kita melihat kejadian tersebut menjadi hikmah. Dari peristiwa menjadi makna. Bahkan dari peristiwa menjadi karya.
Jurnal syukur ini sederhananya, menulis apa saja hal yang kamu syukuri di tahun 2017. Tuliskan 1 syukur dalam 1 kalimat atau 1 paragraf. Lalu luangkan halaman kosong di bagian bawahnya untuk coretan. Entah mau coret apapun, biarkan pikiranmu berekspresi. Namanya aja jurnal. Ya suka-suka dong.
- Kumpulan Tulisan Masa Lalu
Bagi kamu yang terbiasa menulis apapun di social media, coba deh kumpulkan lagi tulisan itu. Dari 365 hari, pasti deh ada minimal setengahnya. Ya mungkin 150an. Coba aja kumpulkan tulisan random itu.
Setelah dikumpulkan, kategorikan menjadi beberapa bagian. Misalkan : kreativitas, opini, tips, refleksi dst. Tinggalkan mainkan saja kreativitasmu untuk menyusun konsep yang #GueBanget
Saya pun sebelumnya diberi kesempatan untuk membantu seorang guru. Beliau telah mengumpulkan tulisan yang selama ini dipost melalui facebook. Kategorinya adalah : Ayah Bicara, Dakwah dan Tarbiyah, Dakwah Kampus, Muda Produktif, Opini dan Fenomena, Pernah Pernik Aktivis Dakwah, dan Renungan Harian.
Nah kira-kira, dari 7 kategori tersebut, konsep dan judul apa yang menarik untuk diangkat?
- Ask Me (not) Everythng
Memanfaatkan yang dilakukan anak muda zaman now di akhir tahun. Ada saja hal unik yang di-post di social media. Biasanya sih di IG Story. Biasanya gini :
“What is your first impression when see me?”
“Kenangan terindah apa yang kamu ingat bersamaku?”
“Tanyakan apapun, saya akan jujur menjawabnya.”
Lebih kurang begitu. Kamu tinggal menyesuaikan aja ide ini dan menggabungkannya dengan konsep yang sudah kamu susun sebelumnya. Misalkan kalau saya buat nih, akan menggabungkan ide nomor 2.
- “Ceritain dong siapa aja tokoh inspiratif yang kamu temui di tahun 2017”
- Saya akan mengumpulkan tulisan lama dengan hastag #meetrezky (postingan ini khusus menceritakan pelajaran apa yang saya dapatkan ketika bertemu seseorang)
- Menggabungkan dengan IG Story 15 insight konsep buku #PassionWriter
- Menambahkan dengan 40 postingan 30DWC Jilid 5 yang berfokus pada #PassionWriter (review buku, tokoh, tips, )
- Plus 30 #IdeKreatifRamadhan yang saya ceritakan dengan #RamadhanBermakna dengan taqwa, karya, dan cinta
Jika 5 poin ini digabungkan, benang merahnya sama dengan yang biasa saya tulis. CIWIY (Creativity, Inspiration, Writing, Indonesia, Youth). Terkonsep banget kan? Ya itu karena saya udah terbiasa dan fokus. Kamu pun bisa. Yang penting, udah jalani aja. Jangan banyak tanya.
- Kolaborasi Satu Hari
Coba ajak teman di social media atau teman di lingkaran kebaikan atau siapapun yang sekiranya cocok untuk menulis Kolaborasi Satu Hari. Teknisnya gimana?
- Tentukan tema utama apa.
- Maksimal ditulis 30 orang
- Setiap orang menulis 5 halaman
- Batas waktu maksimal 6 jam dari terkumpulnya orang dan tema
- Dapat deh 150 halaman
- Kolaborasi Satu Hari, mungkin kan?
- Mau alasan apa lagi?
- PUMA (Push Until Maximum of you)
Ini yang paling menantang. Di akhir tahun atau awal tahun ini, fokus saja untuk ME TIME. Nggak perlu terjebak dalam euforia tahun baru dengan perayaan. Fokus saja pada memaknai tahun dengan karya. Fokus berkarya.
Kenang kembali, ide apa yang selama ini masih mengendap dan belum sempurna tertuangkan. Do PUMA! Push Until Maximum of you.
Jika benar-benar maksimal, draft naskahmu bisa selesai dalam 1 hari. Jika belum, paling tidak sudah mencicil kan? Percaya saja, suatu hal yang sudah dicicil akan membuat kita lebih yakin dibandingkan memula dari nol.
Hanya 1 buku yang tidak bisa ditulis dalam 1 hari. Apalagi di hari libur. Yaitu buku nikah. Yang lain, insya Allah bisa.
***
Nah, jadi itu 5 tips yang bisa kamu lakukan agar bisa menulis buku dalam 1 hari. Masih banyak alasan?
Siap menyambut tahun yang baru dengan karya? Yes, i am ready!