“Something happend with reason”
Saya percaya bahwa setiap kejadian selalu ada alasan. Setiap pertanyaan ada jawaban. Setiap masalah ada penyelesaian. Oke ini awalan yang keren.
Di artikel sebelumnya, saya menulis tentang “Gak Tau Kenapa, Tapi Aku Sayang Kamu”. Coba baca tulisannya disini
Kesimpulan tulisan itu adalah cari tahu jawabannya kenapa kamu milih seseorang. Jangan hanya tiba-tiba klik tanpa alasan. Ya tentu ada banyak cara. Salah satunya adalah dengan BERPIKIR atau bahasa kerennya DEEP THINKING. Dan solusi utamanya adalah BERDOA, curhat pada Dia Yang Maha Mengetahui segalanya. Termasuk isi hati ini.
Oke kali ini saya akan menulis tentang BERPIKIR. Karena saya percaya kamu pasti sudah tahu bagaimana cara berdoa dan curhat kepada Allah. Ya kan? Pastikan jawaban saya gak keliru.
Tadi malam saya mendapat BBM dari seorang teman perempuan, pastinya bukan gebetan. Dalam satu kalimat dia mengatakan “tapi kan perempuan dikit-dikit gunain perasaan”. Oke ada yang setuju?
Mungkin ada benarnya bahwa perempuan cenderung menggunakan perasaan sedangkan laki-laki cenderung menggunakan logika. Tapi saya percaya bahwa kita punya hak untuk menjadi tuan dari perasaan dan logika. Bahwa kitalah yang mengendalikan, bukan dikendalikan. Terutama oleh perasaan dan logika. Ya jangan pasrah dong. Caranya gimana? Banyak. Ubah apa yang didengar, dilihat, dibaca, ditonton, dilakukan, dipikir dan di di lainnya. Yang intinya adalah ubah lingkungan kamu. Kalau lingkungan kamu galau (semua yang di di tadi) ya pantesan kamu galau, baper, dan gak move on. Oke mudah-mudahan terjawab.
Aturan diatas juga termasuk untuk pengakuan tanpa alasan dengan kalimat “gak tau kenapa, tapi aku sayang kamu”. Kawan, jangan jadi budak perasaan kalau tiba-tiba kamu sayang dengan seseorang. Tiba-tiba klik dengan seseorang. Untung dianya juga merasakan hal yang sama dengan kamu. Nah kalau dianya udah jadi gebetan orang gimana? Ya gak masalah sih sebenarnya, asalkan janur kuning belum melengkung kan? Atau kalau kamunya sayang dianya gak? Cinta menepuk angin, bukan sebelah tangan. Pahit gak sih?
Cari tahu alasannya. MIKIR dan BERDOA. Jadi, kenapa kamu milih dia?
Jika belum menemukan jawaban, maka TENTUKAN JAWABAN. Maksudnya?
Jangan biarkan hidup tanpa arah. Jika belum tau jawaban, maka buat jawaban versimu sendiri atau bahasa ilmiahnya hipotesis. Yang kalau itu benar menjadi landasan teori atau jika salah cari hipotesis lain. Oke ini bukan skripsi.
Kenapa aku sayang kamu? Ayo kenapa?
Buat jawaban sendiri, dia seperti apa yang ingin kamu jadikan pasangan hidup untuk memperjuangkan visi bersama. Bahasa sederhananya bukan pacar atau gebetan loh ya. Melainkan yang halal. You know lah what i mean ya.
Misalkan kriteria kamu rambutnya hitam, tinggi hampir sama, murah senyum, lulusan pendidikan, rajin mandi dan menabung. Oke ini jawaban ngasal. Tapi nangkep kan? Ya kamu harus tentukan kriterinya apa dan gimana. Ya mungkin sah-sah saja kalau kamu cenderung memilih kriteria ke FISIK, tapi ada yang perlu diperbaiki :
“Wajar jika memilih dia karena FISIK, tapi jauh lebih baik memilih dia karena VISI”
Nah keren. Hal-hal tak terlihat sesungguhnya lebih powerful dibandingkan yang tak terlihat. Fisik akan mulai pudar seiring bertambahnya usia. Tapi VISI akan semakin kuat dengan berbagai pengalaman yang diterima. Apalagi jika diperjuangkan bersama. Bersama kamu misalkan. Ehm
Oke itu saran yang sangat perlu dipertimbangkan. Pilih dia karena VISI.
“Hanya melihat visi doang nih?”
Ya gak juga dong. Kita berhak untuk memilih kriteria lain. Misalkan ya tadi fisik, ibadahnya gimana, karakternya gimana, profesinya apa dan lain sebagainya. Contoh kriteria. Saya memilih dia dengan 3 skill (bukan profesi) : pendidik, pengusaha dan penulis. Dan menghindari 3 skill (pilihan hidup) : dancer, penyanyi, dan model.
Mengapa 3 alasan? Pendidik, karena saya ingin dia mengerti bagaimana mengurus dunia bermula dari anak-anak dan keluarga. Pengusaha, karena saya ingin dia mampu berkreasi dan berkarya serta mandiri. Mengapa penulis? Hmm. Sebenarnya ini gak wajib di awalnya. Tapi kedepannya harus. Karena saya penulis, dan “pada dasarnya” kamu juga penulis kok. Bersama kita tulis masa depan yang indah. *iyuuuuuhh
Lalu, mengapa menghindari 3 pilihan hidup? Dancer, karena saya tidak ingin dia “bergerak aktif” di mata banyak orang. Penyanyi, karena saya tidak ingin dia jadi idola banyak orang karena suaranya. Model, karena saya tidak ingin dia memamerkan kecantikannya dimana-mana. Dan semua alasan mempunyai benang merah yang sama. Kamu tahu apa kan?
Oke fine. Kamu boleh setuju ataupun tidak dengan 3 alasan untuk memilih dan menghindari. Karena itu hanya pendapat pribadi. Toh kamu belum tentu memilih aku dan aku memilih kamu kan? Toh kalau kamu memilih, maka satu hal yang paling utama “kamu harus bisa lebih sayang kepada mamaku dibandingkan diriku sendiri”. Jika bisa, bersiaplah bersaing dengan banyak orang lain. XD
Nah dari tulisan ini kamu dapat jawaban dari pengakuan tanpa alasan tiba tiba klik kan? Kalau belum nemu, coba baca lagi. Setelah baca, MIKIR dan BERDOA lagi. Bisa ya? Saya berdoa agar kegalauanmu terpecahkan dengan jawaban. Aamiin
Keep writing, always inspiring!
Rezky Firmansyah
Founder Passion Writing
Penulis buku tersebar di 5 benua
Yuk diskusi bareng saya. Silahkan invite BBM 76B4BF69 atau WA 085363949899 dan juga follow @rezky_rf9
Kamu merasakan manfaat dari tulisan ini? Tulis comment dan klik tombol share di bagian kiri
Cari yg se visi nih sama kita 😀 rezky udah dapat yg se visi rez?
Belum dapet 😀