Jangan pernah mengharapkan rasa nyaman yang terlalu lama. Termasuk ketika menjalani passion. Keliru jika mengatakan kalau sudah menemukan passion berarti bisa merasakan kenyamanan sepanjang jalan. Itu keliru. Karena yang lebih tepat jika menemukan passion berarti menemukan jalan yang benar. Tentu tetap ada hambatan. Tapi yang paling penting adalah, kita sudah berada di jalan yang benar.
Naik kelas dalam passion. Nah ini yang terkadang terlupakan. Jika sudah terlalu lama di tingkatan tertentu, paksakan diri untuk naik level ke tingkat selanjutnya. Sekreatif apapun caranya. Tentu tidak mudah, tapi itu adalah keharusan untuk tumbuh.
Ini yang saya rasakan beberapa hari belakangan. Setelah menyelesaikan rekor pribadi 100 hari menulis di blog terus menerus (20 Oktober 2015 – sekarang), saya tetap harus naik tingkat. Salah satu caranya adalah kali ini. Saya menggarap majalah inspirasi “INSPIRANESIA” bersama kelompok mata kuliah Art, Culture, and Sport. Jujur, pada awalnya saya cukup heran kenapa mahasiswa jurusan bisnis manajemen harus mengambil mata kulliah ini. Karena kami tidaklah diarahkan menjadi seniman, budayawan, ataupun olahragawan.
Di semester pendek ini, saya berhasil meningkatkan passion dengan memaknai secara kreatif mata kuliah yang saya ambil. Dan inilah yang saya dapatkan :
- Memaknai Lukisan
Inilah satu-satunya tugas secara individu. Selain ini tugas lainnya dilakukan secara kelompok. Saya memilih The Potato Eaters karya Van Gogh. Salah satu alasannya, karena lukisan Van Gogh ada di film Brush with Danger yang disutradarai Livi Zheng. Dan saya sudah pernah belajar dengannya loh.
Baca inspirasinya di : Meet Up Livi Zheng, Karya Anak Bangsa yang Mampu Tembus Hollywood di Usia 26 Tahun!
- Mengenali Musik
Kami mendapatkan musik Latin. Jujur, ini adalah musik tersulit untuk didapatkan referensinya. Saya pun bingung apakah musik latin itu adalah musik dari Latin, musik yang dinyayikan oleh orang Latin, ataupun musik yang menggunakan bahasa Latin. Tapi akhirnya saya mulai mengenali. Simpelnya, coba dengarkan lagu Michel Tello dan Neymar. Nah itulah musik latin. Hmmm. Inspirasi baru.
- Board INDONESIA
Hmmmm. Kecerdasan visual bermain disini. Saya kurang berbakat disini. Apalagi kalau itu berkaitan dengan ketrampilan tangan. Kami diharuskan membuat board dengan tema Indonesia. Semacam scrapbook. Nah itulah.
- Nyanyi!
Bukan nyanyi individu di depan kelas. Tapi secara kelompok kami tampil di auditorium kampus. Dan itu dihadiri oleh semua mahasiswa yang mengambil kelas ini. Uwow! Jujur saya grogi saat itu. Tapi saya sadar sebagai seorang lesson seeker harus ada “sesuatu” yang didapatkan. Lalu setelah tampil, saya langsung posting refleksi di Instagram @rezky_passionwriter. Menarik, di saat tampil kami membawakan lagu Bukan Superstar dari Project Pop. Di pembukaan saya mengucapkan :
“Kali ini kami akan membawakan lagu Bukan Superstar dari Project Pop. Pesan yang ingin kami bawakan adalah bahwa kami tampil bukan sebagai superstar. Melainkan hanya untuk dicintai apa adanya”.
Lalu setelah itu, dia pun menerima saya apa adanya. Oke, yang terakhir ngarang. Karena dia gak ada di ruangan itu. *eh
- Presentasi Sport
Lagi-lagi presentasi. Tapi kali ini sedikit berbeda. Kami Bukan hanya berbicara dan menjelaskan. Tapi juga memperagakan sport sesuai undian. Kami mendapat undian Anggar dan membuktikan spirit entrepreneurship mengubah sampah menjadi emas. Karena dengan bermodalkan sterofoam kami mengubahnya menjadi pedang Anggar. Patut diapresiasi. *prokprok.
- Heritage Visitation
Kunjungan kebudayaan ke tempat wisata di Surabaya. Kami mendapatkan giliran ke Sanggar Agung, di Kenjeran. Tempat dimana penganut agama Budha Tri Dharma beribadah. Dan saya baru tahu kalau penganut Budha beribadah dan berdoa akan mendatangi dewa yang berkaitan. Misalkan bisnis, mereka akan mendatangi Dewa Perang. Memohon kesuburan tanah ke Dewa Tanah. Meminta hujan ke Dewa Langit. Begitu juga yang lainnya. Ohya, di kesempatan kali ini saya pun menunjukkan skill sebagai Youtuber. Hahaha. Masih amatir banget. Tapi paling gak bisa belajar langsung.
Udah nonton kan video tutorial menulis Passion Writing di Youtube? Tonton deh edisi Cari Tahu Genre Kamu dan Optimasi Blog sebagai Media Latihan dan Penilaian
- Dance Performance
Jika diurutkan priorotas kesukaan, dengan terpaksa saya mengakui untuk meletakkan ini di nomor terakhir. Entahlah. Memang saya tidak mempunyai ketertarikan disini. Walau bagaimanapun tetap harus tampil dengan penampilan yang, ah sudahlah. Paling gak saya belajar untuk berani manggung.
- Majalah INSPIRANESIA
Nah ini yang paling saya sukai. Inilah puncak pemaknaan yang saya maksud passion naik level. Bayangkan saja, saya bahkan bisa mendesain content majalah hingga jam 2 pagi tanpa menguap sama sekali! Jujur saya bingung kok bisa sih. Tapi ya itulah yang dinamakan passion. Seringkali lupa waktu.
Berkaitan dengan hal ini, sunguh saya sangat bahagia dan puas sekali. Karena tugas ini adalah wujud realisasi impian yang dulu pernah saya tulis di dream book. Saat itu saya menuliskan mimpi menerbitkan majalah inspirasi motivasi. Dan Alhamdulillah, impian itu tercapai di bulan ini. Majalah Inspirasi “INSPIRANESIA” bisa kamu download secara gratis disini
Di semester pendek ini, saya semakin menikmati kuliah yang saja jalani dengan penuh pembelajaran. Selain mata kuliah art, di Management Information System saya juga semakin paham dengan sistem bisnis yang efektif untuk Passion Writing Academy.
Memang jika dimaknai dengan kreatif dan bermental Lesson Seeker, ada banyak inspirasi dan pelajaran di kampus dan kehidupan yang akan membantu kamu untuk menjadi S.PSI. Yap, Sarjana Pemberi soluSI. Nah kamu, sudahkah memaknai kuliahmu sebagai peningkatan level dari passion?
Keep writing, always inspiring!
Rezky Firmansyah
Penulis Buku Tersebar di 5 Benua
Founder Passion Writing Academy