Jangan Habiskan Energimu untuk 212

Aksi Damai 411 sudah usai dengan berbagai fitnah yang dilemparkan ke peserta. Tapi ternyata Allah punya rencana. Dia bongkar semua fitnah dan tunjukkan fakta yang membuka mata. Pernikahan di Gereja Katedral yang tetap aman, kebersihan sampah di jalanan yang tak pernah terjadi di demonstrasi manapun, hingga sikap presiden yang malah blusukan ketika rakyat mendatangi istana.

Memang fitnah pun belum berhenti juga. Seperti sikap tersangka penista agama yang mengatakan peserta Aksi Damai 411 adalah peserta bayaran yang dibayar 500 ribu per orang. Tapi fitnah ini juga dibongkar Sang Pembuat Makar terbaik. Terbongkarnya kedok pemfitnah lain yang ternyata bayaran oknum untuk membayar peserta palsu di Aksi Damai 411.

Uniknya penguasa negeri ini. Mereka yang menuntut keadilan malah secara kekuasaan diadili dan ditentang. Yang seharusnya tidak ditahan malah ditahan. Yang seharusnya ditahan tidak ditahan. Unik yah. Bahkan pertentangan lain malah dicoba oleh pihak yang mengaku cinta Indonesia.

Parade Bhineka Tunggal Ika. Walaupun berbeda-beda tapi tetap satu. Ya tetap satu. Terbukti satu yang bermakna tekstual dan kontekstual. Satu angka yang kecil dan jumlah yang lemah untuk melawan penuntut keadilan.

Lihatlah Parade Bhineka Tunggal Ika yang jumlahnya hanya ratusan. Bandingkan dengan Aksi Damai yang mencapai jutaan. Lihatlah Parade Bhineka Tunggal Ika yang merusak taman. Bandingkan dengan Aksi Damai yang menjaga taman. Lihatlah Parade Bhineka Tunggal Ika yang terbukti dengan jelas pesertanya bayaran. Bandingkan dengan Aksi Damai yang pemfitnahnya terbongkar dan malah dia yang bayaran. Lihatlah sosok palsu Parade Bhineka Tunggal Ika dengan jelas. Apa yang mereka tampilkan? LGBT, preman bayaran, tato nazi, lambang yahudi, kostum tentara salib. Ya itulah bhineka. Tak masalah kebarat-baratan, yang penting bukan kearab-araban.

Baca Juga :
Tentang  4 November dan Seterusnya untuk Negeri Ini, Semoga Allah Meridhoi
Mencari Keadilan dan Menggali Nasionalisme dari Aksi Damai 4 November
Berbuat Baik Apa Lagi Setelah Aksi Damai 4 November

Aksi Super Damai 212 pun baru saja usai. Fitnah pun masih tetap tak lepas dari penuntut keadilan. Dituduh dimotori oleh partai politik, partai politik mana yang bisa menghadirkan massa begitu banyak? Dituduh santri yang jalan kaki dari Ciamis hanya orang yang bodoh, memang karena si pemfitnah tak punya nyali seperti para santri. Dituduh ingin melakukan makar, padahal yang dibawa itu sajadah, bukan senjata. Kalau yang dibawa sajadah pantaskah dikatakan makar? Yang ada malah mahar. Dan inilah mahar sebagai bukti cinta peserta kepada Allah.

Mereka yang tidak mengalami tidak akan merasakan. Mungkin pesan itulah yang layak diberikan kepada mereka yang masih menghina. Mereka tidak akan merasakan panggilan iman yang begitu besar. Mereka tidak akan merasakan kekuatan yang besar dalam dada. Mereka tidak akan merasakan perlindungan dan cinta Allah dari air hujan.

Lihatlah bagaimana indahnya Aksi Super Damai 212. Lihatlah foto nyata di channel resmi pelaksana Aksi Super Damai 212 GNPF MUI. Bukan malah lihat di Metro Tipu. Pantaslah sering kena tipu.

Mereka memang tidak pernah lelah melawan Allah. Terbukti Aksi Super Damai 212 selain dilempar fitnah juga dihalang-halangi oleh kepolisian. Bus di berbagai daerah yang hendak ke Jakarta diberikan larangan bermodalkan kekuasan yang itu sejatinya adalah amanah. Tapi iman pembela Allah tidak lemah. Peserta dari Medan walaupun mobilnya terbalik di Jambi tetap berangkat melalui pesawat. Peserta dari Lampung walaupun bus dilarang mereka tetap menggunakan kapal. Bahkan peserta dari Ciamis rela berjalan kaki hingga ke Jakarta!

Mereka mengira bahwa tantangan itu bisa melemahkan iman pembela Allah dan penutut keadilan yang memang benar mencintai negeri ini. Karena seluruh ormas Islam hadir bukan membela NU, Muhammadiyah, FPI atau golongan tertentu. Mereka hadir menuntut keadilan. Dan jangan kira peserta aksi hanya dari golongan Islam. Tokoh Tionghoa dan banyak non muslim lainnya turut hadir. Total jumlah peserta Aksi Super Damai 212 berdasarkan fitur Google Earth adalah dua kali lipat aksi 411 yang berarti 4 juta orang. Bahkan ada yang mengatakan hingga 7 juta orang. Tidakkah engkau lihat begitu indahnya monas di hari itu? Bahkan meluas hingga Istiqlal, Thamrin, serta Tugu Tani.

Maka fitnah apa lagi yang engkau lemparkan? Bukti apa lagi yang engkau butuhkan bahwa ini semua adalah palsu? Bukti apa lagi yang engkau butuhkan bahwa ini hanya milik satu golongan? Mungkin ya, Aksi Super Damai ini adalah miik satu golongan. Golongan mereka yang menuntut keadilan. Maka semakin nyatalah bukti siapa yang beriman, siapa yang munafik.

Tak lelah menebar fitnah, mereka pun melakukan gerakan tandingan. Aksi 411. Kekuasaan memang melenakan. Kekuasaan merumitkan mereka yang menutut keadilan dan memudahkan mereka yang membela kebatilan. Lihatlah dengan mudahnya mereka mengadakan 412. Berkedok Aksi Kebangsaaan yang didanai DPP Partai Golkar untuk konsolidasi Pilkada DKI mendukung Ahok di car free day. Padahal menurut pergub DKI No.12 tahun 2016 tentang Pelaksanaan Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB) pasal 7 ayat 2 disebutkan HBKP tidak boleh dimanfaatkan untuk kepentingan partai politik. Tapi kok bisa? Mungkin efek dari terpilihnya ketua DPR yang baru. Mungkin loh ya.

Aksi ini pun berbarengan dengan acara kementrian dan perusahaan lain. Gelar Budaya Bhineka Tunggal Ika (Kementrian Sosial), Olahraga Bersama Menteri (Kementrian Perdagangan), Aksi Damai 4 Desember (PT Bank Artha Graha), dan Aksi Kita Indonesia (Agung Sedayu Grup).  Dan lihat saja nanti di media, seolah-olah itulah Indonesia sebenarnya. Lantas seharusnya kita lebih kritis, ini Aksi Kita Indonesia atau Aksi Kita Ahoknesia?

Kenapa acara PNS, Golkar dan perusahaan pengembang dilakukan secara serentak di car free day. Kenapa diperbolehkan oleh kepolisian? Padahal Aksi Buruh dilarang bersamaan dengan Aksi Bela Islam.

Jangan habiskan energimu di 212. Karena perjuangan kita masih panjang. Lihatlah lebih jauh ke depan. Karena tujuan kita bukan hanya menuntut keadilan penjarakan penista agama. Tujuan kita menuntut keadilan hingga kelak negeri ini benar-benar adil dan Allah meridhoi perjuangan ini dengan balasan di akhirat. Dan kelak ketika Allah bertanya “kemana engkau saat agama ini dilecehkan?” kita bisa menjawab dengan tegas “aku berada di pihakmu Ya Allah. Bukan dengan ragu atau malah dengan tegas menjadi menentangmu.”

Mungkin engkau masih ragu jika ini hanya faktor Pilkada. Mungkin engkau masih ragu Aksi Damai adalah bidah. Mungkin engkau masih ragu ini adalah makar gerakan politik. Dan jika engkau ragu, tanyakan pada hati nuranimu, siapa yang bisa menggerakkan hati jutaan manusia hadir di lokasi yang sama? Jika di konser musik hujan malah membubarkan peserta, tapi di Aksi Super Damai hujan menjadi pelepas dahaga dan memberikan kekuatan. Allah sebaik-baik pembuat makar.

Jika engkau masih ragu dengan berbagai pendapat ulama dan yang “dianggap” tokoh agama dengan tafsir Al-Maidah 51, bacalah selanjutnya hingga Al-Maidah 57. Apakah hati engkau perlahan menjadi sakit dan terjebak menjadi golongan Al-Maidah 52 dan 53? Atau berharap menjadi kaum yang dicintai seperti golongan Al-Maidah 54? Sadarilah bahwa pemerintah bukanlah penolong dan penentu keadilan utama di negeri ini, hanya Allah sebaik-baik penolong seperti Al-Maidah 55. Percayalah dengan kemenangan yang dijanjikan di Al-Maidah 56. Dan bersikap tegaslah menolak pemimpin seperti yang dijelaskan dalam Al-Maidah 57.

Jangan habiskan energimu di 212 saudaraku. Perjuangan kita masih panjang. Jika engkau tidak bisa hadir dalam AKSI, sumbangkanlah hartamu melalui DONASI. Dan jika engkau menganggap tak punya apa-apa, berikanlah DOA yang ikhlas untuk perjuangan ini. Dan sungguh akan lebih sempurna ketika  DOA, AKSI, dan DONASI menjadi satu.

Bagimu yang turun ke jalan, luruskan kembali niatmu. Tak perlu meremehkan saudaramu yang tak turun ke jalan. Bagimu yang tidak turun ke jalan, tak perlu menggembosi saudaramu yang turun ke jalan. Semoga setiap dari kita saling mengisi pos kebaikan masing-masing.

Saya mungkin tak punya kuasa. Tak punya massa. Tak punya harta yang berlimpah. Tapi kelak semoga sedikit yang diberikan ini bisa menjadi pemberat timbangan di akhirat kelak dan tegas berkata I STAND ON THE RIGHT SIDE!

Rezky Firmansyah

www.rezkyfirmansyah.com

Bukan siapa-siapa di mata manusia. Tapi berharap istimewa di mata Allah

One thought on “Jangan Habiskan Energimu untuk 212

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *