Tahun berganti tahun. Bulan berganti bulan. Hari berganti hari. Dan begitu seterusnya. Ya waktu memang selalu berjalan. Bahkan ketika kamu membaca tulisan ini waktu juga berjalan.
Tahun beru kini datang lagi. Sudah memasuki 1 Muharram 1437 Hijirah. Memang Tahun Baru Hijriah tidak akan sesemarak Tahun Baru 1 Januari yang dirayakan dengan kembang api dan berbagai perayaan lainnya. Memangnya apa yang spesial dari Tahun Baru Hijriah?
Sekilas memang tidak ada yang spesial. Biasa biasa saja. Hanya saja ada makna yang jarang dibahas dibalik Tahun Baru Hijrah. Contohnya : mengapa penentuan tanggal di Islam adalah ketika Rasulullah Hijrah? Kenapa bukan Isra’ Miraj? Atau Idul Fitri? Atau Idul Adha? Kenapa harus ketika Hijrah?Itu dia pesan terselebungnya.
Ada nasehat yang sangat indah dari Imam Syafii.
“Air akan bening dan layak minum, jika ia mengalir. Singa akan beroleh mangsa, jika ia meninggalkan sarangnya. Anak panah akan beroleh sasaran, jika ia meninggalkan busurnya. Nah, manusia akan beroleh derajat mulia, jika ia meninggalkan tempat aslinya dan mendapatkan tempat barunya. Bagaikan emas yang terangkat dari tempat asalnya.”
Hijrah. Jika diartikan secara sederhana adalah berpindah. Berpindah dari masa lalu ke masa depan. Berpindah dari kebiasaan mager ke kebiasaan produktif. Berpindah dari galau soal mantan ke fokus akan impian. Ya semuanya berpindah.
Perayaan tahun baru sarat akan target dan tujuan yang hanya sekedar menjadi tujuan. Yang hasilnya di tahun depan tidak jarang tujuan itu lagi yang akan dikejar. Jadi ngapain aja selama satu tahun belakangan? Ya sebuah tradisi masa kini.
Memang berpindah tidak mudah. Apalagi jika berpindah dengan kondisi ekstrim. Tidak semua orang bisa melakukannya. Tapi daripada mengeluh akan kondisi yang seolah-olah sulit untuk dicapai, tentu berpindah berproses adalah solusi yang bijak. Langkah demi langkah. Walaupun sedikit tapi dihargai. Misalkan dulunya belum berhijab, kemudian berhijab tapi masih pake celana ketat, lalu berpindah lagi ke hijab syar’i. Perlahan tapi tetap maju kedepan.
Hijrah : Refleksi, Evaluasi, dan Move Up!
Refleksi berarti memaknai. Memaknai apa yang telah terjadi di masa lalu. Apa hikmah yang bisa diambil. Apa tujuan atas kejadian tersebut. Sehingga hikmah tersebut menjadi pelajaran di masa depan.
Evaluasi berarti memperbaiki. Memperbaiki apa yang salah menjadi benar. Memperbaiki hati yang kotor menjadi lebih bersih. Memperbaiki diri untuk hidup yang lebih produktif
Move Up berarti berpindah ke tempat yang lebih tinggi. Karena tumbuh itu ke atas, bukan ke samping. Perlahan kita jalani hidup yang naik ke tingkat lebih tinggi. Menembus langit untuk melihat langit yang lebih tinggi.
Hanya sekedar wacana atau realisasi? Ya tergantung diri sendiri.
Menjelang tahun baru ini, saya pun berusaha untuk memulai langkah kecil. Yaitu menjalani 30 Day Writing Challenge untuk mencapai tujuan besar Passion Writing Academy. Dan tulisan ini adalah hari ke empat. Yap ada 26 hari lagi. Mulailah dari yang terkecil. Karena hanya memasang target tanpa langkah kecil tidak akan berarti apa-apa.
Sebagai penutup, Rezky Firmansyah beserta jejak-jejak yang ditinggalkan mengucapkan :
Selamat Tahun Baru 1437 Hijriah. Raih semangat hijrah untuk hidup yang lebih indah.