Malam itu malam ke 11 Ramadhan. 8 Juli 2014. Seperti biasa sholat di Islamic Centre. Dan hari ini yang isi ceramah Dr Mustafa Umar LC MA. Beliau adalah salah satu mubaligh yang selalu saya tunggu-tunggu kehadirannya. Mengapa? Bukan karena dia populer layaknya penceramah di tv. Coba deh liat ceramah lengkap beliau di tafaqquhstreaming.com. Anda akan mendapatkan jawabannya mengapa. Tapi salah satu alasan saya adalah beliau “merdeka”. Tidak terinterpensi oleh pihak lain. Karena tidak sedikit banyak penceramah yang kehilangan idealis hanya karena dilarang untuk mengatakan ini mengatakan itu atau bahasa lainnya asal bapak senang. Dan tidak jarang yang menginterpensi adalah pemimpin. Ah sudahlah ~
Udah itu aja pembukaannya. Terlepas dari materi yang dibawakan beliau malam itu, yang lebih asyik saya ceritakan adalah pertanyaan saya di akhir ceramah. Berikut kutipannya :
“Ustad, saya mau nanya tentang hidayah. Ada orang yang berpendapat “nanti aja, saya belum dapat hidayah”. Nah gimana itu stad? Bukankah hidayah itu dicari bukan ditunggu?”
“Ada 2 macam hidayah, hidayah pertolongan dan hidayah bimbingan. Hidayah pertolongan seperti seseorang yang non muslim masuk agama Islam. Caranya ya dia harus mencari. Dia harus berpikir kembali apakah yang diyakininya selama ini benar? Apakah 3 dalam 1 itu benar? Ya jawabannya dia harus banyak belajar dan mencarinya
Sedangkan hidayah bimbingan adalah seseorang yang dibimbing dalam agama Allah. Memang hidayah itu datangnya dari Allah tapi kita harus berusaha. Gak mungkin tidak melakukan apa-apa tiba-tiba langsung dapat hidayah. Terus menerus belajar. Dan nanti suatu ketika akan ada momentum yang biasanya dia berat sekali ke masjid kemudian kaki ini jadi ringan ke masjid. Nah Allah sudah memberikan hidayah kepadanya. Sudah memberikan pertolongan.”
Teman-teman, kita tidak pernah meminta dilahirkan dimana. Tapi kita punya pilihan mau bertumbuh dimana loh. Kita punya pilihan masa depan kita mau gimana. Hidayah ini sulit diterka. Banyak orang yang awalnya non muslim tetapi ketika masuk Islam perjuangannya untuk Islam patut diacungi jempol. Ada juga yang bapaknya seorang ahli agama tetapi anaknya berbanding terbalik.
Terus, terus dan teruslah belajar. Karena sungguh Allah Maha Melihat. Sungguh Allah tahu apa yang terbaik untuk kita. Dia tidak akan diam melihat hamba-Nya yang terus mencari jalan kebenaran. Akan tiba suatu titik yang mana Allah akan memberikan pertolongan yang tidak mampu dibendung oleh siapapun. Kapan itu? Wallahu’alam
Tugas kita adalah melakukan yang terbaik dan Allah yang menentukan hasilnya
Terus menerus belajar. Terus menerus mencari kebenaran. Terus menerus istiqomah. Hidayah memang tidak pernah diterka dari mana. Bisa saja dari doa orang tua kita, dari doa orang yang kita beri sedekah, dari sebuah broadcast message, dari sebuah pengalaman dalam kesendirian dan lainnya
Pertanyaan sederhana untuk kita semua. Jika benar kita sudah dapat hidayah yang “cukup”, apakah selama ini kita sudah mendoakan saudara kita di palestina? Saudara kita di Gaza? Saudara kita di Suriah? Ramadhan ini Zionis Israel terus memborbardir saudara kita di Gaza, di Palestina. Lalu apa yang bisa kita buat? Apa? Hanya menonton piala dunia? Hanya sibuk dengan capres? Astaghfirullahal’aziim
Apakah saudara Islam kita hanya yang ada di Indonesia dan mengabaikan mereka yang berjihad dengan senjata di sana? Tidak! Islam tidak mengenal batas negara. Mari teman teman kita terus cari hidayah itu. Istiqomah dalam kebenaran. Berbuatlah sebisa kita. Doa yang kita selipkan minimal 7 kali dalam sehari untuk saudara kita di Palestina, Gaza, Suriah dan dimanapun yang dijajah. Dan sedekahkan harta terbaik kita untuk mereka. Caranya bisa melalui yayasan yang bergerak di bidang tersebut seperti sahabatalaqsha.com
Ya Allah. Sungguh Engkau yang mempunyai kuasa hidayah. Engkau tahu yang terbaik bagi kami. Maka Ya Allah, yakinkan kami, istiqomahkan kan kami dalam jalan Islam ini. Jadikan kami pejuang di jalan-Mu dengan bidang bidang kami masing-masing.
Keep Writing, Always Inspiring!
Rezky Firmansyah
Founder Passion Writing
Penulis buku tersebar di 5 benua
Mau diskusi asik bahas soal Kepenulisan Passion Kepemudaan? Dengan senang hati saya membuka kesempatan. Silahkan invite 76B4BF69/085363949899 dan juga follow @rezky_rf9
Kamu merasakan manfaat dari tulisan ini? Tulis comment dan klik tombol share di bagian kiri
0 thoughts on “Hidayah Itu Datang atau Dijemput?”