“Mas, selain kecerdasan spiritual, aku kok kurang percaya ya kalau sholat itu bisa memberikan efek positif lain?”
Sahabat saya di Moslem Community Universitas Ciputra menanyakan pertanyaan menarik ketika berjalan keluar dari mushola. Saat itu saya menjawab seadanya. Dan dia kelihatannya cukup puas dan “ngeh” dari jawaban yang didapat. Tetapi saya mendapatkan tambahan jawaban dari pertanyaan tersebut pagi ini.
Entah kenapa hati ini tergerak untuk mengikuti pengajian di Surabaya Timur, Mesjid Manarul Ilmi ITS tepatnya. Yang jikalau dari segi jarak cukup jauh karena UC dan ITS berjarak sekitar 40 menitan. Tapi sungguh Allah Maha Kuasa untuk menggerakkan hati hambanya. Bukan karena diri ini sudah baik, tetapi karena kasih sayang Allah lah saya bisa dipertemukan dengan kajian tersebut.
Renungan Setelah Salam, kajian dibawakan oleh Dr Syafiq Riza Basalamah, LC, MA. Pembawaannya yang tenang dan cara menjawab pertanyaannya santun. Jujur, banyak jawaban dan pemahaman baru dari beberapa jam saya duduk di mesjid pagi ini. Dan pastinya memberikan materi baru untuk jawaban dari pertanyaan diatas. Dr Syafiq Riza Basalamah adalah dosen sahabat saya di STDI Jember, Muhammad Abu Rivai. Guru yang hebat akan mengajarkan murid yang hebat. Begitu pula mereka. Sahabat saya ini mendirikan muslimplus.net sebagai media online muslim muda Indonesia. Kamu bisa dapatkan artikel inspirasi islami lainnya disana.
Coba deh renungkan, apa yang kita lakukan setelah salam? Zikir sesudah sholat. Tapi pernah gak kita mikir, apa maknanya? Apa arti dari bacaan zikir tersebut? Pernah gak baca artinya? Atau hanya mengikuti bacaan imam?
Nah ini kekeliruan kita selama ini. Ada penyakit “Malas Mikir” yang banyak dialami manusia. Menerima apa yang ada tanpa memaknai ini untuk apa. Maksud bertanya dan memaknai ini bukanlah meragukan perintah Allah. Melainkan menambah keyakinan atas apa yang telah kita lakukan.
Sama halnya dengan jawaban pertanyaan diatas, kenapa kurang percaya dengan efek positif dari sholat padahal sudah banyak penelitian membuktikan? Selain belum membaca berbagai referensi dan hasil penelitian, bisa jadi penyakit “Malas Mikir” terjangkit di kehidupan kita. Misalkan saja, pernah gak sih membaca dari arti bacaan sholat? Pernah gak sih mikir kenapa Allah merintahkan sholat 5 waktu setiap harinya? Jikalau tidak pernah, coba deh pikir dan cari makna apa yang bisa diambil. Apa esensi dari perintah Allah tersebut.
Dalam bacaan sholat misalkan, kita membaca doa yang artinya “Maha Suci Tuhanku Yang Maha Tinggi”. Nah apa esensi dari doa tersebut? Bukankan Allah yang Maha Tinggi? Lalu kenapa selama ini lebih sering memuji orang lain? Lebih sering kagum dengan keindahan fisik friend yang kamu stalking di instagram?
Lalu dari gerakan sujud. Apa makna dari gerakan sujud? Pernah kah kita mikir? Sungguh sujud memiliki makna yang luar biasa. Selain melancarkan aliran darah menuju ke otak, itu juga sebagai bukti tunduk seorang hamba bahwa diri ini hanya manusia yang rendah, sedangkan Allah yang Maha Tinggi. Apakah ini menghinakan diri? Ya tentu saja. Menghinakan diri hanya kepada Allah Yang Maha Suci. Karena memang kita memiliki banyak dosa. Tapi bukan maksud merendahkan diri dan menganggap hina dibandingkan manusia lainnya. Bukan sama sekali.
Pertanyaan lain misalkan, kenapa sih sholat harus 5 waktu? Ada banyak bukti ilmiah lain yang bisa kamu cari. Salah satu hikmahnya adalah sholat 5 waktu adalah cara Allah mengajarkan kita untuk memanajemen waktu seorang hamba untuk mengingat-Nya . Bukankah itu pengajaran yang indah? Dari ibadah Dia memberikan kita hikmah.
Termasuk perintah Allah lainnya. Menjauhi pacaran, menggunakan hijab syar’i, melarang riba. Hal itu sudah larangan. Tak usah dipertanyakan untuk meragukan. Tapi pertanyakan apa makna Allah memerintahkan hal tersebut sehingga menambah keyakinan dalam diri ini. Seiring mencari jawaban, maka lakukanlah perintah-Nya. Bukan setelah dapat jawaban baru meninggalkan. Perbandingannya sama dengan nunggu sakit jantung setelah merokok baru berhenti merokok. Paham ya?
“Bukan menunggu alasan diperintahkan barulah melakukan. Tetapi ikuti perintah-Nya sambil mencari tahu alasan.”
Ada banyak sekali esensi dan makna tersirat dari suatu hal. Dari sebuah kejadian, dari perintah Allah, atau dari sebuah “kebetulan”. Allah sudah menciptakan manusia dengan akal untuk berpikir. Lantas kenapa kita “Malas Mikir?”
Cari tahu apa makna yang terjadi. Dan sebagai orang awam kita memiliki kewajiban untuk bertanya dan mencari ilmu. Bukan hanya sekedar menunggu.
“Seperti mencari pintu di ruang yang gelap gulita. Kita harus bergerak untuk membiarkan cahaya terang masuk. Begitu pula dengan hidayah. Kita harus mencari bukan menanti”
Keep writing, always inspiring!
Rezky Firmansyah
Penulis buku tersebar di 5 benua
Founder Passion Writing Academy
Mau diskusi asik bahas soal Kepenulisan Passion Kepemudaan? Yuk invite 76B4BF69/085363949899 dan juga follow @rezky_rf9
Kamu merasakan manfaat dari tulisan ini? Tulis comment dan klik tombol share di bagian kiri