Bekerja dengan hati. Himbauan seperti ini pasti tak asing lagi di telinga kita. Bukan hanya sekedar kerja, kerja, kerja. Melainkan kerja dengan makna. Dan tentu saja untuk mendapatkan makna harus mengaktifkan hati.
Saya ingat dengan pesan presiden Student Representative Board periode pertama,
“Pesan aku sederhana. Letakkan hati kamu disini”
Jujur saja. Saya mengakui pelayanan yang dia berikan di periodenya. Amanahnya selama 1 periode bisa diselesaikan dengan baik. Dan yang menurut saya sulit untuk dsaingi adalah, bagaimana caranya di akhir periode anggotamu bisa mewek karena kamu. Bayangkan saja. Hanya bermodalkan rekaman video di LDK Maret lalu, anggota lama yang kenal dengannya bisa mewek. Sulit, sungguh.
Baca Juga : 4 Tips yang Bisa Membuat Anggota Organisasi Mewek di Akhir Periode
Meletakkan hati di organisasi. Nasehat ini tentu menarik untuk dipraktekkan. Cara setiap orang tentu saja berbeda. Ada yang melakukan dengan menghabiskan waktu sesering mungkin. Ada yang dengan menemukan tujuan bersama. Dan juga ada yang menemukan makna dalam setiap kerja.
Saya pribadi perlahan mencoba untuk melakukan semuanya. Walaupun jika dibanding-bandingkan, saya cenderung ke cara nomor tiga. Menemukan makna dalam setiap kerja.
29 orang memulai organisasi, hasil akhir dari setiap individu pasti berbeda. Walaupun mereka dipersatukan dalam tujuan yang sama, tapi cara memaknai hidup setiap orang pasti berbeda.
Pada awalnya, saya mencoba untuk menemukan tujuan bersama. Visi organisasi. Menjadi badan perwakilan mahasiwa yang bermakna, bertumbuh, dan berdampak untuk kemajuan Universitas Ciputra dan Indonesia. Caranya? Dijelaskan dalam 5 misi dan 9 strategi. Ada grand design yang telah disusun dan bisa bisa diakses di bit.ly/GrandDesignSRB
Menemukan makna dalam setiap kerja. Kebiasaan yang sudah saya lakukan dari periode sebelumnya. Cara sederhananya mudah saja. Sering-seringlah melakukan self coaching. Atau mudahnya refleksi diri akan pertanyaan seperti :
Untuk apa saya melakukan ini?
Pelajaran apa yang saya aplikasikan dalam kehidupan?
Makna apa yang bisa saya dapatkan dari pekerjaan ini?
Kasus nyata ini saya teliti ketika melakukan program perdana kolaborasi antara badan eksekutif dan legislatif kampus, Cangkruk Produktif. Salah satu makna yang saya gali adalah ketika memilih 2 orang jurusan arsitektur yang belum pernah menjadi MC untuk menjadi MC di event ini. Alhasil, pengalaman perdana mereka menjadi satu anak tangga untuk naik level. Saya pun menunjuk kembali salah seorang dari mereka untuk menjadi MC di rapat pleno. Bukankah keahlian semakin dilatih akan semakin baik?
Baca Juga : Cangkruk Produktif, Ubah Nongkrong Sia-Sia Menjadi Bermakna
Nah itu adalah contoh sederhana yang nyata saya lakukan. Sekarang coba kamu gali lagi makna setiap pekerjaan yang kamu lakukan. Jangan menjalani organisasi tanpa esensi. Kamu akan rugi. Sama halnya seperti demo di lapangan tanpa tujuan. Kalau hanya nasi bungkus, untuk apa? Berbeda lagi jika ada tujuan yang layak untuk diperjuangkan.
Galilah makna dalam setap kerja. Agar hidupmu memberikan cahaya pada dunia.
Keep writing, always inspiring!
Rezky Firmansyah
Passion Writer
Founder Passion Writing Academy