Selasa, 2 Agustus 2016. Walaupun jadwal perkuliahan belum masuk, saya mencoba untuk tetap produktif. Jomblo yang produktif. Berkunjung ke kampus ITS untuk mengikuti seminar #TheNextDev dengan pembicara Vice President Gojek, Alamanda Shantika.
Sepanjang sharing session, saya menulis langsung dengan teknik livetweet di @rezky_adm. Kamu bisa stalking dan dapatkan insightnya disana. Yap, ini salah satu cara passion writer untuk belajar menulis.
Baca Juga : 10 Media Paling disarankan untuk Latihan Menulis
Selepas acara sesi pertama, saya ditodong oleh seorang panitia yang juga teman saya di Forum Lingkar Pena Surabaya.
“Mas, punya ide yang mau disampaikan pas rocking pitching nanti nggak?”
“Ide ada sih. Tapi belum bentuk aplikasi dan teknologi”
“Nggak apa-apa. Buat aja di ppt 3 slide, nanti kasih ke panitia ya”
Wow! Sontak dengan waktu yang minim saya bergegas ke kosan Admiral di daerah Keputih. Langsung minjam laptop dan buat slide sesingkat mungkin. Mendadak? Nggak juga sih. Karena sebenarnya ada banyak ide yang sudah ada dalam pikiran. Tapi belum semuanya yang diperjuangkan untuk menjadi kenyataan. Dan hari ini adalah sebuah kesempatan. Menyampaikan ide ke orang lain sebelum menjadikannya kenyataan.
Rocking picthing dimulai. Saya mendapatkan urutan terakhir. Jujur saja, saya grogi saat itu. Bukan karena grogi tidak pernah tampil di depan. Memamg saya sudah sering untuk berbicara di atas panggung. Tapi rasa grogi sebelum tampil itu selalu ada. Pesan seorang guru :
“Grogi sebagai seorang public speaker itu adalah sebuah kewajaran. Karena dengan cara itulah Allah mengajarkan kita agar tidak sombong dan tetap rendah hati”
Benar saja pesan ini. Grogi mengajarkan kita untuk tetap rendah hati. Terus meningkatkan kualitas diri, tak sombong dan akhirnya semakin menguasai. Alhamdulilah di atas panggung semuanya berjalan lancar.
Tapi walaupun sering menjadi public speaker, menyampaikan ide dengan metode pitching dan ide yang baru ini merupakan kali pertama bagi saya. Bayangkan saja tim lain yang sudah matang dengan ide dan aplikasi appstorenya. Sedangkan saya hanya membawa sebuah ide sederhana yang hanya bermodalkan social media. Amatir? Ya mungkin.
Setiap orang memiliki ide yang cemerlang dalam pikirannya. Tapi hanya sedikit yang menyampaikannya ke orang lain. Dan jauh lebih sedikit lagi yang benar-benar memperjuangkan ide tersebut menjadi kenyataan.
Saat picthing, saya membawakan ide Isi Sisi Asa. Sebuah platform online yang memberikan content solusi yang bisa diduplikasi agar kedepannya lebih banyak orang yang membangun asa dan harapan. Bukan hanya sibuk mencaci maki dan mengkritisi tanpa memberikan solusi. Memang saat ini barulah bermodalkan Fanpage. Tapi saya selalu rutin untuk mengisinya setiap hari Selasa dan Jumat dengan inspirasi solusi yang bisa diduplikasi. Dalam pengembangan ke depan saya butuh team yang solid terutama di bidang IT. Jika kamu berminat untuk berkolaborasi, silahkan hubungi saya ya 🙂
Baca Juga : 3 Alasan dan Solusi dari Ucapan “Aku Tidak Bisa Apa-Apa”
Jujur saja, 3 orang juri kemarin memberikan insight yang bermanfaat untuk pengembangan Isi Sisi Asa. Ada Alamanda Shantika (Vice President Gojek), Dian Wulandari (Direktur Marketeers), dan Vincent (Telkomsel). Sebuah pertanyaan yang menjadi pemikiran saya hingga saat ini adalah “produk apa yang ditawarkan”. Saya bisa saja menjawab solusi. Tapi solusi bukanlahlah hal konkrit untuk reveneu stream yang dinilai sebagai uang. Tapi walaupun begitu, momen kali ini sangat bermanfaat. Selain menambah jam terbang, juga bisa publikasi dan tertampungnya masukan. Silahkan kunjungi Isi Sisi Asa dan dapatkan solusi dan inspirasi untuk negeri.
Beranikan diri untuk menyampaikan ide. Agar kelak orang lain mendukungmu. Agar kelak idemu bisa jauh lebih baik. Agar kelak idemu bisa menjadi solusi bagi orang lain.
Keep writing, always inspiring!
Rezky Firmansyah
Passion Writer
Founder Passion Writing Academy