Be Simple, Make It Simple

Be Simple and make it simple. Rumus sederhana yang seringkali terlupakan dalam kehidupan. Hal sederhana yang dipaksa menjadi rumit dan sulit untuk dimengerti. Seolah-olah yang rumit dan sulit dimengerti itu adalah kecerdasan.

Be simple. Menjadi pribadi yang simple bukan berarti menjadi pribadi yang mengabaikan diri sendiri. Karena seringkali dalam kehidupan sehari-hari kita merumitkan hal yang sederhana. Misal saja dalam berpakaian. Berkembangnya lifestyle membuat kaum adam pun begitu perhatian dengan penampilan. Bahkan “golongan tertentu” bisa lebih ribet dibandingkan kaum hawa. Baju dan celana harus serasi. Ikat pinggang jangan lupa. Pomade jangan ketinggalan. Ditambah lagi tips di social media yang begitu kompleks dan ribet. Belum lagi kaum hawa. Hmmm. Mungkin tidak perlu dijelaskan disini.

Mengenai hal sederhana ini, saya teringat dengan Mark Zuckeberg. Miliarder muda pemiliki Facebook ini pun juga menerapkan hal simple dalam hidupnya. Terutama berpakaian. Hanya menggunakan baju kaos oblong yang semua warnanya sama. Uwow!

Tentu tidak ada yang salah bagi kamu yang sangat peduli dengan cara berpakaian. Hal ini hanya menjadi contoh saja bahwa hal-hal sederhana tidak seharusnya diperumit. Misalkan ada yang mengkritik kamu. Tidak perlu menanggapinya dengan cara berputar-putar. Baper dan tersinggung. Ya sudah langsung fokus ke tujuan. Be simple.

Bagaimana dengan make it simple?

Lakukan dengan cara yang sederhana. Buat hal menjadi lebih mudah dimengerti tanpa melupakan esensi. Misalkan saja ketika kamu suka sama cewek. Make it simple. Bilang aja langsung ke orangnya. Hmm. Bukan gitu juga sih maksudnya.

Well, saya akan menceritakan pengalaman belum lama ini. Mengenai kuliah. Patut diakui, saya bukanlah mahasiswa akademis. Memiliki IP empat, prestasi melesat, organisasi dahsyat, ataupun yang akan menikah cepat. Tapi saya selalu menikmati pembelajaran di kuliah. Karena saya tahu mau kemana.

Jadi gini, salah satu mata kuliah memberikan instruksi untuk mencetak kertas evaluasi di kertas A2. Sebuah metode untuk mengetahui posisi perusahaan sekarang sejauh apa. Adaptasi dari Business Link UK (now GOV.UK/Business) and David, 2015, Strategic Management, Pearson Education. Nah kebetulan hari Jumat-Minggu adalah hari libur dan tugas dikumpul hari senin, mau gimana dong?

Make it simple. Jika dibanding-bandingkan ukuran, kertas A2 bisa disusun dengan kertas A4 sebanyak 4-6 lembar. Jadi tinggal cetak menggunakan kertas A4 lalu ditempel di karton ukuran besar. Potong sesuai kebutuhan lalu jadilah tugas dengan ukuran A2. Make it simple.

Ini hanyalah contoh sederhana. Ada banyak hal yang bisa kamu buat lebih sederhana tanpa kesan menggampangkan. Bahkan jika kamu bisa membuat hal rumit menjadi sederhana dan mudah dimengerti, disanalah letak kecerdasan.

Buat orang lain mengerti desain for newbie

Buat orang lain lebih mudah mempelajari coding

Buat orang lain mudah menulis from hero to zero

If you can’t explain it simple, you don’t understand it yet – Albert Eistein

 

*Ohya, bagi kamu yang serius belajar nulis, 15 April nanti saya akan mengadakan workshop menulis di Surabaya. Selain itu juga ada program 40DMO, mentoring online selama 40 hari sampai buku jadi. Tertarik kan? Silahkan daftar by whatsapp 085363949899.

 

Keep spirit, and inspiring!

 

Rezky Firmansyah
Penulis Buku Tersebar di 5 Benua
Founder Passion Writing Academy

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *