“Ustad, kenapa di bagian sirah Aisyah mendapatkan fitnah dimasukkan kedalam bab taubat. Bukankah Aisyah tidak salah?”
Pertanyaan tersebut disampaikan oleh seorang sahabat saat kajian rutin sore tadi. Mungkin ada banyak bahasan yang bisa menjawab pertanyaan tersebut. Tetapi jawaban dari murobbi saat itu terasa begitu membumi untuk dipahami.
“ . . . . yang perlu kita perhatikan bahwa taubat bukanlah perkara ketika kita melakukan dosa. Karena sesungguhnya taubat bermakna aku kembali”
Ada kekeliruan pemikiran selama ini bahwa diri ini harus taubat ketika melakukan dosa. Sehingga ketika merasa tidak berdosa, untuk apa taubat? Tentu saja ini keliru. Bagaimana diri tidak melakukan dosa setiap saatnya. Jika saja saat keluar rumah yang kita hadapi adalah perkara syubhat antara halal ataupun haram. Hal ini tentu saja tidak menjadi pembenaran agar aman berdiam saja di rumah.
“Nah ustad, bagaimana jika kita sering melakukan dosa lalu hal tersebut kembali terjadi karena memang itulah yang dihadapi setiap hari”
Pertanyaan ini mungkin ada yang memaknai mempermainkan taubat. Tunggu dulu. Jangan terlalu cepat mengambil kesimpulan. Karena apa yang terjadi di lapangan bukan seperti yang dipikirkan. Dan lagi, jawaban murobbi begitu membumi untuk dipahami
“Allah tidak akan bosan mengampuni kita hingga kita bosan memohon ampun kepada Allah”
Benar. Allah tidak akan pernah bosan mengampuni kita. Karena pintu taubat begitu besar. Dan nama yang Dia miliki adalah Yang Maha Mengampuni. Dan pintu itu akan tertutupi hingga diri ini mulai bosan untuk memohon ampun kepada Allah. Sungguh balasan yang tidak sebanding. Pertanyaannya sekarang, lantaskah kita merasa bosan untuk memohon ampun kepada Allah? Bayangkan saja Rasulullah SAW yang “maksum” dan pasti masuk surga saja beristighfar sebanyak 70 kali setiap harinya. Lantas kita yang tidak ada jaminan sama sekali, berapa kali istighfar setiap harinya? Sungguh begitu banyak kesempatan. Hanya saja kita yang seringkali menyia-nyiakan.
Jangan bosan. Taubat bukan berarti aku berdosa. Melainkan aku “butuh” untuk kembali
Keep writing, always inspiring!
Rezky Firmansyah
Founder Passion Writing
Penulis buku tersebar di 5 benua
Mau diskusi asik bahas soal Kepenulisan Passion Kepemudaan? Yuk invite 76B4BF69/085363949899 dan juga follow @rezky_rf9
Kamu merasakan manfaat dari tulisan ini? Tulis comment dan klik tombol share di bagian kiri