Terimakasih kepada @VriscaAsmara atas request judulnya
Kita terbiasa melakukan sesuatu dengan SENGAJA, tetapi hasilnya tidak akan sebaik saat kita melakukan sesuatu dengan SEPENUH HATI. Iya, menunggu kamu dengan sepenuh hati *doditmodeon
“Ky, galau ya?”
“Entahlah”
“Cieeee, menunggu siapa itu”
“Entahlah”
Pertanyaan seperti tadi akhir-akhir ini sering muncul. Muncul dari dalam diri atau bahkan juga dari luar diri. Apa sebab? Karena menunggu dia? Bukan. Karena disaat galau-lah kita mendapatkan suatu hal yang tidak bisa kita dapatkan saat tidak galau. Maksudnya apa?
Galau pada dasarnya merupakan sebuah kewajaran. Wajar karena itu tanda kita sebagai manusia yang berperasaan. Nah gak wajar kalau galaunya terus-terusan.
“Ky, kamu pernah galau?”
Oh pernah. Sering malah. Dulu sering galau gak berkualitas. Sekarang galau berkualitas. *Beeeh mantaaapp
“Apa yang menyebabkan kamu galau Ky? Nilai yang jelek? Pacar? Atau apaa gitu?”
Nilai saya pernah jelek hancur pas SMA. Tapi semenjak kuliah Alhamdulillah semuanya berjalan jauh lebih baik karena saya memilih jurusan yang saya sukai. Jadi gak ada istilah galau karena nilai jelek. Pasangan? Hmmm, gimana mau galau kalau pacar aja gak punya? Pun saya gak punya pacar tak ada pengaruhnya dengan galau atau tidak. Eh wait. Saya galau bukan karena pacar. Tapi karena faktor-faktor lain yang ada hubungannya dengan itu. Misalkan kayak gini. Dulu pas masa masih labil, yaa masa SMP gitulah, sering dengar lagu galau. Apalagi bagi yang pacaran. Ya lagu yang mengibaratkan apa yang dinyanyikan mencerminkan perasaan saat itu. Ibarat “lagu ini kok ngerti banget sama gua ya.” Dan saat kamu memberikan lagu kepada pacarmu seolah-olah dia berkata “iiihh kamu so cwit banget”. Nah ini yang harus kita akui sebagai salah satu hal yang membuat banyak orang galau
“Jadi sekarang gak dengar lagu galau lagi?”
Ya, saya mengusahakan hal itu. Pernah sih dulu, dikasi lagu sama seseorang yang lagunya itu, beeehh bisa buat galau mendadak. Tau Raissa? Tau lagu yang judulnya apalah arti menunggu? Cuplikan liriknya kayak gini
Telah lama aku bertahan, demi cintamu wujudkan sebuah harapan
Namun kurasa cukupku menunggu semua rasa telah hilang
Sekarang aku tersadar cintaku yang kutunggu tak kunjung datang
Apalah arti aku menunggu jika kamu tak cinta lagi
Nah itu. Kalau mental gak sehat bisa galau mendadak. Sebenarnya konsepnya sederhana. Kamu mengizinkan dirimu galau atau menolak. Sesimpel itu. Tapi akan lebih baik kalau hapus semua lagu yang menggalaukan
“Cieeee, Iky. Gimana rasanya pas dengar lagu galau tadi?”
Merasa Jleb aja sih. Tapi biasa aja. Alhamdulillah mental udah stabil. Untung aja gak galau. Gak kebayang kan tiba-tiba disuruh dengar lagu kayak gitu. Ya ini adalah salah satu alternatif bagi kalian yang gak mau menyampaikan perasaan dengan style romantis. Walaupun terkadang risih juga. Apalagi yang masih cabe-caben junior.
“Lalu sarannya supaya gak galau karena pacar apa?”
Udah Lepasin Dulu. Kalau benar berjodoh pasti bertemu 🙂
Berpikirlah yang positif untuk mendapatkan hal yang positif. Hmmm, berpikir positif kalau dia bakal jodoh kamu misalnya @FikriKP
Apa sebenarnya yang bisa kita dapatkan saat merasa galau?
Pertama . . . .
Sebenarnya di saat galau adalah masa-masa kritis seseorang. Maksudnya gimana?
Jadi gini. Disaat galau pernah gak merasa risih? Merasa gak nyaman dengan kondisi yang dirasakan? Nah di saat merasakan hal tersebut, maka disaat itu pula ada kesempatan emas bagi kita untuk menemukan jati diri kita sebenarnya. Nah, kunci utamanya adalah Life is Choice. Hidup adalah pilihan. Mau memilih STUCK atau MOVE ON. Cara move on gimana?
Setiap hari adalah hari baru. Jalani hari baru dengan meninggalkan sampah masa lalu.
Se-simple itu. Jangan bawa masa lalu di hari baru. Karena di antara masa lalu dan masa depan ada penengah, yaitu masa sekarang. Jadi kalau masa sekarang di ubah, maka ada harapan masa depan berubah. Tapi jika masa sekarang dibiarkan sama dengan masa lalu, maka masa depan akan sama dengan masa lalu. Itu logikanya.
Fahimtum, . . . . fahimna . . . .!
Kedua . . . .
Terkadang masa galau malah membuat kita menjadi seseorang yang bijak. Ya walaupun bijak sesaat. Puitis. Walaupun puitis sesaat. Dewasa, walaupun dewasa sesaat. No problem sih. Kan suatu hal besar dimulai dari hal kecil. Suatu hal yang bertahan lama dimulai dari hubungan sesaat*salahfokus
Misalkan gini :
Jangan jadi orang yang merasa pintar, tapi jadilah orang yang “pintar merasa” @w_rizkadharma
Orang yang betah sendiri mungkin karena pernah bersungguh-sungguh mencintai, tapi akhirnya malah disia-siakan @saddekSH
Kepada jarak aku titipkan cintaku diseberang sana. Semoga dia baik-baik saja. Semoga hatiku tetap menjadi rumah baginya @LarasatiDian
Ketiga . . . .
Pernah gak di saat galau kamu merasa kesepian? Di malam yang sesunyi ini sendiri tiada yang menemani? *peterpaneffect. Pernah merasakan itu? Nah itu poin utamanya! Jika disaat galau biasanya kita merasakan kesepian, maka setelah baca tulisan ini kita mulai belajar bahwa kita tidak akan pernah merasakan kesepian. Karena apa? Karena ALLAH SELALU ADA BERSAMA KITA. Karena disaat galau-lah Allah menghentakkan perasaan kita seolah-olah berkata “Kapan kamu punya waktu untuk-Ku?”. Karena bisa jadi disaat tidak galau kita malah lupa kewajiban kepada-Nya dan di saat galau kita malah ingat dengan-Nya.
Pernah gak mencari tau makna apa itu GALAU? GALAU itu adalah Gelisah Antara Lanjut Atau Udahan. Eeeh, salah salah. GALAU is God Always Listening And Understanding J
Nah, itu makanya. Serahkan masalah itu pada PROBLEM SOLVER terbaik. Dia tahu segala solusi dari setiap masalah. Menyelesaikan masalah tanpa masalah. Kitanya aja yang sering melampiaskan ke hal lain yang sudah jelas gak se-dahsyat Allah solusinya. Dan ingat, menyelesaikan masalah ke Allah bukanlah hak seorang ustad saja. Hak setiap orang. Entah rajin sholat atau masih bolong-bolong. Entah remaja masjid atau remaja geol. Entah preman pasar atau kiai. Entah orang baik atau penjahat berijazah. Semuanya punya hak yang sama. Punya modal yang sama, yaitu ALLAH. Tugas utama kita adalah yakin 100 %
“Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. Sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan” (QS Al-Insyirah 5-6)
“Galau adalah sebuah momen yang seharusnya kita SYUKURI sepenuh hati dan jalani dengan VISI. Karena dengan galau kita bisa lebih MENGENAL DIRI dan MENDEKAT kepada Ilahi”
Keep writing, always inspiring!
Rezky Firmansyah
Founder Passion Writing
Penulis buku tersebar di 5 benua
Mau diskusi asik bahas soal Kepenulisan Passion Kepemudaan? Dengan senang hati saya membuka kesempatan. Silahkan invite 76B4BF69/085363949899 dan juga follow @rezky_rf9
Kamu merasakan manfaat dari tulisan ini? Klik tombol share di bagian kiri