“Selamat pagi Pak Kunto. Saya lagi di Jogja nih. Mau nanya dong, Pak Kunto ada ngadain iven terbuka kah dalam waktu dekat. Yang saya bisa hadir dan belajar dengan Pak Kunto”
“Selamat Pagi Bro Rezky. Selamat datang di Jogja. Ada #KamisMenulis, rutin. Lokasinya di kantor Harian Bernas. Lokasinya di Ring Road Utara 7A, Kentungan, 200 meter barat perempatan Jalan Kaliurang-Kentungan. Mulai jam 14.00 ya”
Nah ini dia yang saya tunggu. Belajar dengan para guru. Bagi kamu yang belum tahu, Pak Kunto adalah seorang coachwriter. Salah satu bukunya adalah 7 Step of Writing Coaching yang saya pribadi mendapatkan banyak sekali pelajaran dalam membantu orang lain untuk menulis buku. Bagi kamu yang ingin tahu lebih lanjut, silahkan kunjungi web beliau di solusiide.com
Kamis, 17 Desember 2015. Pukul 14.00 saya sudah ada di kantor Harian Bernas. Seperti temanya #KamisMenulis. Pelajarannya pasti mengenai tulisan. Dan kali ini narasumbernya adalah C. Ismul Cokro. Salah satu bukunya adalah Berani Berpikir Positif yang dia bagi bagi gratis hari ini. Asiiikk ^-^
Salah satu materinya, Mas Ismul memberikan tips segar dalam mencari inspirasi menulis. Mari kita mulai :
1. Jangan Sekadar Hobi
Ada yang awalnya tidak menyukai menulis. Entah apapun alasannya. Lalu ada yang mulai tertarik dan menjadikannya hobi. Kemudian ada yang menjadikannya profesi. Nah, apakah sampai disana cukup? Belum. Jangan jadikan menulis hanya sekadar hobi. Tapi jadikan menulis sebagai jalan menebar kebaikan, kepedulian, dan inspirasi dimanapun kita berada.
2. Prioritaskan Bacaan
Tidak ada “penulis beneran” yang tidak menyukai membaca. Karena dengan membaca seorang penulis mendapatkan input baru untuk dituliskan. Lalu apakah harus membaca semua buku? Tidak perlu. Milikilah beberapa prioritas buku bacaan yang benar-benar kamu sukai dan butuhkan. Misalkan agama, pendidikan dan parenting.
3. Gunakan Hati
Dalam menulis, sangat penting untuk melakukan aktivasi hati. Karena sesuatu yang disampaikan dengan hati akan sampai ke hati. Ya memang ini tidak berlaku dalam semua hal. Misalkan saja ketika kamu menyukai seorang perempuan dan menyampaikan apa yang kamu rasakan jauh dari lubuk hati terdalam, belum tentu sampai ke hatinya. 😛
Oke abaikan soal tadi. Intinya, gunakan hati dalam menulis. Bukan hanya sekedar menulis untuk menyelesaikan kewajiban. Rasakan setiap kata yang kamu tuliskan benar-benar dari hati. Walaupun sulit diawalnya, percayalah hal ini akan semakin mudah jika diteruskan.
4. Mulailah dari Hidup Sendiri
Banyak yang bingung harus mulai menulis darimana. Cara paling sederhana adalah mulailah dari yang terdekat. Mulailah dari hidup sendiri. Misalkan saja menuliskan pengalaman keseharian. Bukan hanya sekedar curahan hati. Tetapi tulisan sederhana yang memberikan makna. Contohnya saja seperti yang saya tuliskan dalam blog ini. Sebagian besar adalah hasil pengalaman harian yang saya olah untuk memberikan SOMETHING.
5. Tradisi Kaum Intelektual
Hal ini sudah terbukti. Ulama terdahulu, tokoh-tokoh besar dikenal dengan tulisannya yang menyejarah. Sehingga sudah sebuah kepastian bahwa menulis adalah tradisi kaum intelektual. Tak usah terlalu melangit untuk mengatakan “tapi aku gak pintar-pintar amat.” Bukan itu poin pentingnya bung. Melainkan dengan menulis kita melanjutkan sebuah tradisi yang memberdayakan banyak orang. Memberikan pengaruh positif untuk kehidupan seseorang. Dan menjadi jalan kebaikan yang insya Allah tiada henti untuk mengalir.
“Yang tertulis akan tetap abadi.
Yang terucap akan tertiup bersama angin”
Apa lagi alasanmu untuk tidak menulis? Jika kamu sudah memikirkan dengan matang dan mengatakan “saya siap menjadi penulis”, maka Passion Writing Academy adalah solusinya
Keep writing, always inspiring!
Rezky Firmansyah
Penulis buku tersebar di 5 benua
Founder Passion Writing Academy
Mau diskusi asik bahas soal Kepenulisan Passion Kepemudaan? Yuk invite 76B4BF69/085363949899 dan juga follow @rezky_rf9
Kamu merasakan manfaat dari tulisan ini? Tulis comment dan klik tombol share di bagian kiri
Wah nyesel banget ngak ikut Kamis Menulis kemarin, ternyata lebih heboh dari batch 1
Ayo mas next time ikutan lagi. Saya mah kebetulan ada di jogja aja 😀
hebatnya, saya bisa ketemu dengan mas rezky yang hebat di kantor hebat building….hebat ya?! 🙂
Saya juga ketemu guru yg hebat. Walaupun cuma sebentar di Jogja, tapi saya dapatkan banyak pelajaran bermakna. Keep in touch mas ismul. Ajari saya lebih banyak 🙂
saya bertemu dengan teman-teman hebat, salah satunya mas rezky di kantor yang hebat… salam!