“Dimana saya bisa belajar? Saya mah gak punya kenalan hebat kayak mereka”
“Gimana mungkin saya bisa bertemu dengan jodoh yang baik kalau masa lalu saya seperti ini?”
Kamu pernah merasakan seperti halnya diatas? Saya pun dulunya pernah. Merasa bahwa orang lain lebih beruntung karena kenalannya dimana-mana. Sehingga mau melakukan apapun jauh lebih mudah. Termasuk pertemuan jodoh. Tapi ternyata ada rahasia dibalik semua itu. Bagaimana seseorang bisa saling belajar dengan orang yang tepat. Bagaimana jodoh bisa dipertemukan Apakah dengan ikut MLM? Seminar? Organisasi kampus? Ya bisa jadi. Tapi kali ini saya akan membongkar rahasia yang jarang orang ketahui.
KIA. Pernah mendengar istilah ini? Saya baru menemukan formula yang canggih ini bulan lalu ketika mendengar pemaparan salah satu guru saya dalam menulis. KIA adalah singkatan dari Knowledge Intention Attitude.
Knowledge berarti pengetahuan. Tentu pengetahuan yang dimaksud disini begitu luas. Bisa saja pengetahuan akademik, agama, sains, teknologi dan berbagai contoh lainnya. Maka tak heran jika para lulusan S2 akan merasa nyaman jika berdiskusi dengan S2. Begitu pula S3 dan seterusnya. Ya mungkin itulah salah satu alasan seseorang untuk kuliah lebih tinggi. Meningkatkan kualitas diri. Tapi jika alasannya hanya untuk prestige, maka perbaiki kembali tujuanmu.
Intention berarti niat.Kita bisa menyamakannya dengan visi. Hal-hal tak terlihat yang memiliki kekuatan luar biasa. Seseorang yang mempunyai niat baik akan dipertemukan dengan orang yang juga berniat baik. Misalkan saja Kurir Sedekah Rombongan, tidak akan pernah kehabisan orang yang bersedia menjadi donatur. Masih banyak contoh lainnya. Organisasi, komunitas, ataupun jodoh. Misalkan jodoh, mereka yang dulunya belum pernah bertemu bisa saling bertemu di pelaminan yang sama. Atau yang dulunya pacaran lalu berpisah dengan niat baik, mungkin saja bisa bertemu kembali. Ya tentu jangan menyempitkan pertemuan hanya sebatas jodoh.
Baca juga : Visi Muliamu Akan Mempertemukanmu dengan Mimpi dan Cintamu
Attitude berarti tingkah laku. Hal ini yang seringkali dilupakan oleh banyak orang. Menganggap bahwa SKILL dan KNOWLEDGE adalah segalanya. Sedangkan ATTITUDE itu nggak penting. Jikalau seperti itu, wajar jika koruptor berkomplotan dengan koruptor. Anak muda yang suka misuh-misuh juga sama. Attitude menarik mereka untuk bertemu.
Kamu boleh percaya ataupun tidak dengan teori ini. Karena faktanya pun sudah bersebaran dimana-mana. Ditambah lagi akses teknologi yang memudahkan orang yang berjauhan untuk saling berkomunikasi. Dan saya pun mengalami hal yang sama dalam banyak kejadian.
Contoh pertama di dunia homeschooling. Sebagai “korban” dunia pendidikan yang mengajarkan monyet untuk berenang dan burung untuk berlari, saya berusaha untuk mencari solusinya apa. Bagi saya, nilai dari homeschooling adalah salah satu solusinya. Dan itu benar. Ketika KNOWLEDGE ditingkatkan, INTENTION ditinggikan, dan ATTITUDE dimuliakan, semesta pun mempertemukan. Saya bertemu dengan Rahmi Silviani founder TK Alifa Kids di Pekanbaru, belajar dengan Saleha Juliandi founder Pena Nusantara, dan berdiskusi dengan Maylia Erna founder Indonesia Writing Edu Centre. Selain solusi yang mereka berikan untuk pendidikan, persamaan lainnya adalah anak mereka sama-sama belajar di homeschooling. Mestakung!
Baca juga : 5 Alasan Mengapa Anak-Anak Harus Menulis, Inspirasi dari IWEC
Contoh kedua dalam kepenulisan. Di Pekanbaru saya belajar di Kongkow Nulis, di Jogja ada Kamis Menulis, dan Surabaya ada Forum Lingkar Pena. Dan masih banyak komunitas online yang saya ikuti. Bahkan ada saja seminar dan event yang sangat mudah saya temui terkhusus kepenulisan.
Belum lagi di bidang kepemudaan, leadership, ataupun entrepreneurship. Memang koneksi saya belum sebanyak dan seoptimal seharusnya. Tapi paling tidak cara itu sudah memberikan bukti bahwa jarak tidak lagi menjadi masalah. Dan untuk memudahkan hal tersebut, merantaulah!
Kadang kita belajar, kadang kita mengajar. Setiap orang adalah guru sekaligus murid. Tetaplah rendah hati dan miliki mental sang pembelajar.
Keep writing, always inspiring!
Rezky Firmansyah
Penulis buku tersebar di 5 benua
Founder Passion Writing Academy