8. Penulis Kekinian Memanfaatkan Teknologi
Penulis zaman sekarang tidak hanya bisa mengandalkan tinta dan kertas. Dengan berkembangnya internet dan teknologi, penulis pun harus kreatif untuk mempublikasikan tulisannya. Strategi ini seringkali dilakukan oleh Kamal Agusta dengan wattpad. Efeknya tidak bisa dianggap remeh. Bahkan ada banyak buku yang laris dibaca melalui online di wattpad dan juga diterbitkan menjadi buku loh. Kamu juga bisa menggunakan Storial atau Steller. Ya coba saja.
9. Jadikan Menulis Sebagai Sarana Menuangkan Emosi
James W. Pennebaker, guru besas psikologi dari University of Texas menyebutkan bahwa menuangkan perasaan dalam tulisan mampu membantu untuk melepaskan emosi dan membuat diri lebih bijak. Maka dari itu, cobalah menulis dari hati.
Kebiasaan ini pun seringkali dilakukan oleh member Kongkow Nulis yang menjadikan tumblr sebagai platform menulis favoritnya nya. Nevi, Vanny, Kak Ipeh dan Kak Ica adalah pejuang tumblr yang menuangkan emosinya melalui tumbr. Kamu pun bisa memulai dari tumblr loh. Simple nggak pake ribet.
10. Bercerita Apa Saja Melalui Tulisan
Menemukan tulisan yang membuat nyaman si penulis memang bukanlah proses yang singkat dan mudah. Tapi menunggu saja tanpa memulai tentu saja bukanlah solusi. Beberapa anggota yang saya tanya, “mau menulis apa sih di blog?”, ada yang menjawab dengan mudah “bercerita apa saja melalui tulisan” atau jawaban “maunya sih menulis puisi”. Jawaban sederhana ini terinspirasi dari Desy dan Tika. Bahkan tulisan lain yang saya stalking seperti Hazna, Helfi dan Bang Andika pun berwarna sama. Pelajaran yang patut diambil adalah:
“Tak peduli seberapa bagus tulisanmu sekarang. Atau bahkan belum menemukan tulisan yang membuatmu nyaman. Yang terpenting adalah terus belajar dan terus menulis. Hingga kelak tulisanmu akan semakin bagus dan menemukan tulisan yang membuat nyaman.”
Sama seperti hubungan. Kalau belum dijalani bagaimana tahu bisa tahu nyaman apa tidak. Eh tapi bukan berarti modus untuk pacaran loh ya. Kalau jadi modus untuk balikan dengan mantan ya boleh aja. Asalkan balikannya ke pelaminan. Nah ini.
Baca Juga :
Kamu Kok Bisa Move On
11. Penulis yang Moody Itu . . .
Salah satu momen yang menarik dan masih saya ingat adalah saat saya berdebat dengan Tantia agar konsisten menulis One Week One Post. Dengan jawaban (atau mungkin alasan) kesibukan dan tak suka dipaksa, perdebatan kami berakhir nihil. Walaupun perlahan dia pun mulai menulis.
Penyakit moody ini pun banyak dirasakan oleh penulis lainnya. Tak terkecuali dengan anggota Kongkow Nulis. Contohnya yang sempat diwawancarai adalah Kak Ebi dan Kak Duike. 2 wanita jomblo ini berhasil membuat kami berdiskusi panjang. Hingga pertanyaan yang menarik untuk diijawab oleh masing-masing dari kita adalah, “jadi kalau mood baik nggak datang-datan, nggak mulai menulis?”
Jawaban ada pada dirimu sebagai penulis. Kalau banyak alasan bukan penulis namanya. Catat itu.
If you wait inspiration, you are not writer. But you are waiter
(Don Poyter)
12. Good Design, Bad Content (?)
Sesuatu yang dibungkus secara menarik tapi ternyata membosankan. Itulah kata seorang teman di sebelah saat nulis bagian ini. Banyak blog yang desainnya menarik, tapi isinya membosankan. Di Kongkow Nulis pun seperti itu. Salah satunya Bang Ebi (ada 2 nama Ebi di Kongkow Nulis. 1 cowok 1 cewek. Sama-sama jomblo). Pas saya todong melalui personal chat, dia pun mengakui “abang nulisnya masih ugal-ugalan, apa yang terpikirkan itulah yang dituliskan.”
Menulis secara ugal-ugalan efeknya tak bakal indah. Typo, EYD yang salah, tulisan tanpa tujuan pun seringkali terjadi. Tapi ada yang menarik dari konsep berpikir Bang Hairil, yaitu menulis dengan Konsep Bulan.
“Bulan pada dasarnya tidak memiliki apa-apa. Dia tidak bercahaya. Tapi dia bisa memantulkan apa yang diterima. Begitu pula dengan penulis. Jika bingung mau menulis apa, pantulkanlah apa yang didapat dengan cara yang menarik.”
Nah, itu tadi 12 inspirasi yang berhasil saya gali dari hasil diskusi dan stalking tulisan anggota komunitas. Memang ada dari nama anggota yang belum saya masukkan di sini. Walaupun begitu, ada banyak inspirasi yang saya dapatkan di manapun saya berada .
Inspirasi itu ada dimana-mana. Tinggal cara kita saja untuk memaknainya
(Rezky Firmansyah)
Keep writing, always inspiring!
Rezky Firmansyah
Passion Writer
Founder Passion Writing Academy