Siapa sih manusia sempurna di dunia ini? Gak ada. Pasti ada celah kelemahannya. Karena Tuhan memang Maha Adil. Setiap ada kekuatan pasti ada kelemahan. Dan setiap kelemahan juga ada kekuatan. Jangan maknai sepotong-sepotong.
Hanya saja seringkali seseorang malah tenggelam dalam kelemahannya. Bukan fokus pada pengembangan kekuatan. Padahal jika mempunyai satu kekuatan dan tiga kelemahan, mengapa harus fokus pada tiga kelemahan?
Mengenai hal ini, saya mendapatkan inspirasi dari blog favorit saya dedydahlan.com yang juga pernah membahas tentang mengubah kelemahan menjadi kekuatan. Sekarang, ubah kelemahanmu menjadi kekutan dengan 5M berikut :
- Menerima Diri
Mulailah dari diri sendiri. Ada potensi besar dalam diri tapi seringkali potensi tersebut tersembunyi dan kita enggan mencari dan menggali. Mengenai hal ini, tentu kamu bisa mencari tahu dengan berbagi tes mengenali diri dan minat bakat. Ada banyak cara. Mulai dari MBTI, Personality Test, STIFIN dan berbagai cara lainnya. Tapi yang lebih penting adalah, menerima diri yang sekarang. Jika ada masa lalu yang kelam, sudah terima saja. Karena kita tidak bisa merubah masa lalu. Tapi ada kesempatan yang jauh lebih besar untuk menentukan masa sekarang dan masa depan. Terima dan ikhlaskan apa yang telah terjadi pada diri ini.
- Maknai Kelemahan
Jangan hanya lihat kelemahan sebagai kelemahan. Padahal jika saja kita peka dengan kelemahan yang dimiliki, bisa jadi itu malah sebuah peluang menjadi kekuatan besar. Ya ini benar. Nah mari coba maknai beberapa berikut.
Cerewet, mengkhayal, dan ngotot. Apakah hal ini sebuah kelemahan? Iya itu kelemahan jika hanya dilihat dari satu sisi. Tapi coba deh maknai. Maknai dan pelajari. Cerewet bisa menjadi peluang sebagai pembicara. Sering mengkhayal bisa menjadi peluang sebagai novelis dan sutradara. Dan ngotot bisa menjadi peluang sebagai inovator dan revolusioner. Tapi tentu saja kita tidak bisa tiba-tiba menjadi SESEORANG. Kelemahan itu hanyalah peluang. Tinggal bagaimana kita mengubah peluang untuk menjadikan diri sebagai SESEORANG.
- Membandingkan Diri? Berhentilah
Percayalah, salah satu hal yang membuat kita kecil, lemah, dan tidak ada apa-apa adalah karena terlalu sering membandingkan diri dengan orang lain. Dan saya pun pernah mengalaminya. Tapi beruntung saya sudah sadar lebih cepat. Memangnya benar kita gak bisa apa-apa? Gak mungkin. Allah Maha Adil. Pasti ada potensi yang harus kita asah untuk menjadikannya kekuatan. Selain itu saya percaya
“We live not do everything. We live to do something and make it amazing”
Ya saya percaya itu. Memang ada seseorang yang kelihatan multitalent, tapi ternyata dia tidak punya spesialisasi keahlian. Sebenarnya pengen jadi apa? Nah daripada sibuk membandingkan diri dan merendahkan diri, lebih baik fokuslah pada pengembangan diri. Setuju?
- Melihat yang Tersirat
Untuk hal ini yang dibutuhkan bukanlah mata. Melainkan hati dan visi. Ya ini benar. Bagaimana caranya melihat sesuatu yang tersirat. Contohnya dalam mengubah kelemahan menjadi kekuatan. Coba lihat kembali kebiasaan buruk yang kamu lakukan. Misalkan sering bergadang. Coba lihat lebih dalam. Sebenarnya kenapa sih harus bergadang? Apakah hanya karena ingin nongkrong atau berkarya? Cobalah lakukan sesuatu yang bermakna. Misalkan saja desainer. Bagi sebagian orang, masa produktifnya bukanlah pagi hari. Melainkan malam hari. Maka optimalkan hal tersebut.
- Menikmati Proses
Ini paling penting yang sering terabaikan. Karena banyak sekali orang yang menyerah di tengah jalan. Dan mengatakan aku gak punya bakat. Padahal bakat tersebut bukan datang tiba-tiba. Perlu diasah juga. Saya meyakini bahwa menulis adalah salah satu bakat saya. Dan itu pun butuh proses. Saya mulai serius menulis tahun 2009. Dimulai dari memaksa diri untuk menulis catatan dalam satu kalimat, lalu refleksi harian, essay, buku kolaborasi, buku pribadi dan seterusnya hingga kini. Ada sebuah proses. Dan ini berlaku bagi banyaaaak orang. Misalkan saja di tulisan yang pernah saya tuliskan sebelumnya. Sebenarnya kita punya kesempatan akan bakat tersebut. Akan tetapi peluang masa lalu tersebut terabaikan.
Nah itu tadi tips bagaimana mengubah kelemahan menjadi kekuatan. Sekarang coba renungkan kembali, apa sih yang sering kamu keluhkan sebagai kelemahan? Apakah sebenarnya itu memang kelemahan atau sebuah peluang sebagai kekuatan besar?
Keep writing, always inspiring!
Rezky Firmansyah
Penulis Buku Tersebar di 5 Benua
Founder Passion Writing Academy