Terus Kalau Aku Sayang Kamu, Kenapa?

Kalau Aku Sayang Kamu - Rezky Firmansyah

Kalau Aku Sayang Kamu - Rezky Firmansyah

“Aku tahu aku ini bodoh. Aku sayang sama kamu tapi kamu gak sayang sama aku. Sampai kapanpun kamu gak bakalan sayang sama aku. Tapi aku gak peduli. Perasaan ini akan aku pendam sampai nanti. Kebahagiaan bagimu adalah yang terpenting bagiku”.

Pernah baca ucapan kayak diatas. Atau kamu pernah menerima ucapan seperti itu. Atau malah kamu mengucapkan hal itu? Aduuuuuhh.

Kemarin saya dan teman lain sempat diskusi soal beginian. Gak diskusi sih. Lebih tepat saling curcol. Jadi ucapan yang begituan sempat keluar dari mulut teman. Walaupun beda kalimat. Yang intinya dia belum bisa move on dari cowok yang dia sukai. Hemmm anak muda.

Memang cinta bisa membutakan banyak hal. Walaupun sebenarnya kita pun belum bisa memaknai dengan utuh apa sebenarnya cinta. Karena selama ini bisa jadi yang dikatakan cinta adalah aku suka sama kamu dan aku ingin selalu bersamamu. Iyuuuuh. Jadi itu cinta?

Sebagai seorang anak muda yang mencoba belajar bijak tentang cinta, ucapan diatas seperti pembenaran yang (maaf) bodoh untuk disesalkan. Tidak ada salahnya memang kalau diri ini suka sama seseorang. Atau terlanjur sayang. Nah pertanyaannya untuk apa sih melemahkan diri kayak begituan?

“Kamu sih gak pernah ngerasain apa yang aku rasakan”

Loh ngerasain seperti apa? Pacaran? Dengan kerendahan hati saya akui, ya saya pernah pacaran. Walaupun itu udah jauuuuhh lama banget. Suka sama seseorang, ya tentu pernah. Saya loh laki-laki normal. Bukankah rasa itu wajar jika ada? Pertanyaannya sekarang, mau gak mengendalikan perasaan itu? Selama ini kita seringkali menjadikan cinta sebagai kata sifat yang ujungnya hanya jadi perasaan. Padahal seharusnya kita menjadikan cinta sebagai kata kerja yang diubah menjadi kekuatan untuk bergerak. Beda loh ya.

Dalih mengatakan kalau perempuan itu cenderung menggunakan perasaan dan laki-laki cenderung mengunakan pikiran. Terlepas dari benar ataupun keliru hal tersebut, saya punya pertanyaan. Jadi kalau perempuan cenderung menggunakan perasan, pikirannya gak dipakai? Atau jika laki laki cenderung menggunakan pikiran, perasaanya gak dipakai? Maaf jika gak enak kalimatnya. Tapi ini mesti dipertegas. Mau laki-laki atau perempuan, gunakanlah pikiran dan perasaan. Bukan salah satunya saja. Hati itu penting. Pikiran juga penting. Bukankah Allah berpesan untuk mendahulukan hati dibandingkan pendengaran dan penglihatan. Begitu pula kalimat “tidakkah kamu berpikir” diulang-ulang dalam banyak ayat.

Begini. Belajarlah untuk tidak terlalu baper dengan apa yang terjadi. Apakah itu sindiran, ungkapan perasaan, ataupun tindakan yang tidak mengenakkan. Ambil saja lah hikmahnya. Jangan terbiasa untuk melemahkan diri ini padahal hakikatnya kita punya Allah tempat kita berdoa.

Terus kalau kamu sayang sama dia dan dia gak sayang sama kamu, kamu mesti apa? Hai kamu, jangan jadi budak perasaan! Kamu masih punya pikiran untuk berpikir dan hati untuk merasa. Hati diciptakan bukan sesederhana untuk memilih mana yang kamu suka ataupun tidak. Melainkan juga mana yang benar dan mana yang salah. Coba jujur akui dalam hati, apakah menggaulaukan perasaan adalah hal benar? Bisa jadi kamu nyaman dan kamu juga suka. Tapi sekali lagi, apakah itu benar? Bisa saja kamu memaksakan itu benar. Tapi apakah Allah suka dengan kegalauan itu? Sudahlah, banyak hal menarik di dunia ini yang seharusnya bisa dilakukan. Misalkan, mendekati yang menciptakan perasaan. Ya kan?

Terakhir saya tutup dengan pesan singkat dari seorang sahabat :

“Bagaimana mungkin kamu bisa menjaga hati sedangkan pemilik hati ini gak didekati?”

Keep Writing, Always Inspiring!

Rezky Firmansyah
Founder Passion Writing
Penulis buku tersebar di 5 benua

Mau diskusi asik bahas soal Kepenulisan Passion Kepemudaan? Dengan senang hati saya membuka kesempatan. Silahkan invite 76B4BF69/085363949899 dan juga  follow @rezky_rf9

Kamu merasakan manfaat dari tulisan ini? Tulis comment dan klik tombol share di bagian kiri

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *