Setiap Perjumpaan Berlimpah Gagasan

Pernah mendengar pembagian 4 karakter ala personality plus? Sanguinis, kholeris, plegmatis, dan melankolis. Jika belum saya menyarankan kamu untuk membaca referensi tersebut. Memang tidak ada kepastian dengan menyelesaikan tes ini kamu akan mengetahui detail dirimu seutuhnya. Karena tetap ada pro kontra di kalangan banyak orang. Tapi saya pribadi lebih menyukai untuk menggunakan pemahaman mentor saya :

“Saya tidak menerima seutuhnya dari hasil sebuah tes. Karena bisa jadi itu malah akan membuat sebuah doktrin. Saya memilih untuk menggabungkan beberapa hasil tes dan menggabungkannya menjadi jawaban yang utuh”

Terlepas dari pro kontra ataupun istilah yang dinamakan pesudosains, saya percaya kita punya pemahaman yang sama bahwa mengenali diri itu sangat penting. Banyak dari kita yang mengabaikan hal ini sehingga kerapkali tujuan hidupnya terkaburkan. Melihat orang lain “lebih”, muncul rasa iri dan ingin orang lain gagal. Tapi coba saja jika kamu sudah mengenali diri seutuhnya. Pilihanmu akan lebih bijak, saling membantu untuk mencapai kesuksesan. Apakah jika saya sukses maka kamu harus gagal. Begitu pula sebaliknya, apakah jika kamu sukses saya harus gagal? Tidak kan?

Kembali lagi dengan mengenali diri. Salah satu karakter yang saya miliki adalah sanguinis. Karakter yang periang dan cenderung suka berbicara. Setiap ada kelebihan pasti ada kelemahan. Salah satu kelemahan seorang sanguinis adalalah sulit untuk mendengarkan orang lain karena cenderung lebih suka berbicara. Saya mengakui dan mengenali kelemahan itu. Sehingga saya harus tahu cara mengatasinya. Salah satu caranya adalah lebih banyak mendengarkan.

Perlahan saya mulai mengatasi kelemahan tersebut. Karena saya percaya bahwa mendengarkan adalah sebuah kemampuan dan kebutuhan yang sangat penting. Mendengarkan berarti memberikan input baru untuk pikiran dan diteruskan menjadi sebauh output yang bermakna.

Trip akhir tahun ini misalkan. Saya belajar untuk lebih banyak mendengarkan saat meet up dengan teman-teman di Jogja dan Jakarta. Di Jogja misalkan, ketika saya meet up dengan Aswim, delegasi ISLC UI asal Lamongan yang kini kuliah di Kehutanan UGM. Saya disindir karena keduluan nikah oleh Jawwad, delegasi ISLC UI asal Malang. Padahal saya mah biasa aja atuh kalau keduluan nikah. Seriusan.  Dan sebuah pesan menarik saya dapatkan darinya :

“Tak apalah Rez. Karena sejarah dalam penemuan jodoh akan berbeda”

image
Bareng Aswim, Kehutanan UGM

Di malam sebelumnya saya juga mendapatkan insight dari Nela, delegasi ISLC UI asal Solo dan Retas, ISCL UI asal Wonosobo. Mereka menceritakan tentang salah satu pasangan aktivis yang menikah dan menulis buku kisah mereka menjelang pernikahan. Keren banget. Dan saya merencanakan ini  sebagai resolusi untuk kamu dan aku ketika bertemu menjadi satu.*ehem.

image
Bareng Nela, Ilmu Ekonomi UGM dan Retas, Perencanaan Wilayah Kota UGM

Hanya dua hari saja berjumpa dengan mereka membantu saya untuk menemukan banyak ide, inspirasi, dan gagasan. Termasuk saat berjumpa dengan Erieska tadi sore, delegasi ISLC UI asal Tulungagung yang kuliah di STIS. Saya benar-benar menjadi pendengar yang baik. Dan saya menangkap ada banyak ide yang sudah dia terapkan di STIS dan bisa diduplikasi.

STIS BERSERI adalah program untuk membiasakan BERbagi SEtiap haRI. Inovasi dari ODOT (One Day One Thousand) yang dilakukan oleh salah satu lembaga kemanusiaan untuk saudara di Bumi Syam. Dengan sebuah kebiasan kecil menginvestasikan uang setiap harinya untuk sedekah, ada banyak hal yang bisa diberdayakan. Bayangkan saja setiap harinya hanya Rp 1.000 x 30 hari x 300 mahasiwa (dari 2000 mahasiswa) = Rp 9.000.000 yang siap dibagikan untuk memberdayakan. Dalam pelaksanaan, alokasinya adalah 40% syiar, 30% pendidikan, 30% kemanusiaan.

image
Bareng Erieska, STIS

Nah, jadi jangan biarkan pertemuanmu hanya sekadar pertemuan kangen-kangenan. Pastikan ada gagasan dan ide baru yang bisa diterapkan dalam kehidupan. Siap ya ^-^

“Setiap hari selalu ada ide baru yang akan muncul. Kamu tidak perlu merelasikannya sekarang. Tapi kamu harus mencatatnya sekarang. Karena bisa jadi kamu lupa dan kehilangan nilai yang sangat berharga”

Keep writing, always inspiring!

 

Rezky Firmansyah
Penulis buku tersebar di 5 benua
Founder Passion Writing Academy
 

 

Mau diskusi asik bahas soal Kepenulisan Passion Kepemudaan? Yuk invite 76B4BF69/085363949899 dan juga  follow @rezky_rf9

Kamu merasakan manfaat dari tulisan ini? Tulis comment dan klik tombol share di bagian kiri  

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *