Istilah mentoring mungkin tidak asing lagi di telinga kita. Jika diartikan secara sederhana mentoring berarti bimbingan. Tapi tunggu dulu. Mentoring bukanlah sesempit bimbingan tugas ataupun skripsi. Lebih dari itu.
Mungkin diantara kamu yang sedang membaca tulisan kali ini pun pernah aktif dalam kegiatan mentoring. Dan saya percaya, bagi kamu yang aktif mengikuti secara fisik dan hati akan merasakan manfaat yang besar. Terutama soal peningkatan kualitas diri.
Dunia kampus, atau lebih tepatnya kita ambil dunia bagi anak muda mengenal jati diri merupakan masa yang sangat rentan. Lingkungan sangat mempengaruhi perkembangan kehidupan kedepan. Jika baik lingkungan maka besar kemungkinan baik pula kehidupan. Begitu pula sebaliknya. Buruk lingkungan, kemungkinan kehidupan yang buruk pun juga cukup besar. Walaupun lingkungan bukanlah satu-satunya faktor penentu pengembangan kehidupan. Tapi tentu lebih bijak untuk memlih lingkungan yang baik dalam bertumbuh.
Nah ini yang seringkali terabaikan oleh anak muda. Masa muda masanya mencoba-coba. Coba segalanya selagi masih muda. Padahal tidak semuanya layak dicoba. Bahkan banyak sekali hal yang awalnya mencoba-coba malah jadi ketagihan. Merokok, pacaran, video porno dan berbagai kebiasaan negatif karena coba-coba.
Dibalik rentannya masa muda untuk terjebak dalam hal coba-coba tadi, mentoring hadir untuk membantu anak muda. Bukan hanya anak muda sebenarnya. Bahka membantu siapapun untuk tetap dalam track yang benar. Fokus pada peningkatan kualitas diri. Bahkan meminimalisir kegagalan dari pengalaman mentor yang membimbing.
Banyak hal yang bisa dikembangkan melalui mentoring. Dan tentu saja mencari mentor yang tepat tidak bisa dengan hanya menunggu keajaiban turun dari langit. Perlu bergerak dan memantaskan diri. Karena percayalah, mentor-mentor terbaik itu pasti akan didapatkan. Terutama dalam hal yang sudah terstruktur. Mentoring di bidang spiritual misalkan. Kamu pasti akan mudah mendapatkannya melalui informasi LDK (Lembaga Dakwah Kampus). Bahkan bagi kamu yang bukan anggota LDK pun juga bisa untuk bergabung. Jika ada ketentuan yang melarang, mintalah informasi dari anggota LDK mengenai mentoring dari luar kampus. Pasti ada.
Termasuk juga mentoring dari organisasi. Pada dasarnya, hal ini sangat penting dalam upaya kaderisasi anggota. Sebuah upaya bagaimana caranya setiap anggota mempunyai ikatan yang kuat dalam berkolaborasi dan berkontribusi. Walaupun banyak sekali organisasi yang mengabaikan hal ini. Tapi yang saya tahu, salah satu organisasi yang aktif dalam melakukan mentoring adalah Youthcare. Salah satu organisasi kepemudaan asli Indonesia yang pernah menjadi terbaik di ASEAN. Mentoring dan training pekanan dilakukan setiap minggu di basecamp Youthcare. Saya pribadi jika singgah di Jakarta akan selalu menyempatkan diri untuk hadir. Karena saya peduli untuk meningkatkan kualitas diri.
Nah yang tidak kalah penting adalah mentoring di bidang expertise masing-masing. Apa sih yang kamu kuasai dan sukai? Ingin jadi apa sih? Nah berproseslah dan cari mentor yang tepat. Saya pribadi pun juga melakukan. Mentor nulis misalkan, saya sering konsultasi dengan Kak Arry Rahmawan. Begitu pula bidang lain. Bisnis, kepemudaan, sosial, termasuk kehidupan. Ada banyak mentor yang harus kita kejar untuk belajar langsung kepadanya. Ohya yang paling penting dalam mentoring adalah Keep humble, stay foolish, stay hungry. Ingat nih. Penting banget.
Mentoring. Setiap orang sudah seharusnya peduli terhadap perkembangan diri dan juga membantu kehidupan orang lain lebih baik. Itulah cara sederhana setiap kita untuk membuat Indonesia lebih baik.
“Kadang kita belajar. Kadang kita mengajar. Setiap orang adalah guru sekaligus murid. Jangan pernah lelah belajar. Karena hidup adalah proses pembelajaran tiada henti.”
Keep writing, always inspiring!
Rezky Firmansyah
Penulis Buku Tersebar di 5 Benua
Founder Passion Writing Academy