Terjadi hari ini. Pagi sekitar jam 7 pagi, saya beserta 10 orang teman lainnya dari Student Representative Board dan Student Council Universitas Ciputra dijadwalkan hadir dalam opening Fakultas Kedokteran. 11 orang ini memiliki pekerjaan yang berbeda nantinya. 2 orang peserta sidang, 2 orang pemegang nampan, dan 7 orang pembawa bendera. Awalnya seperti itu.
Sekitar jam 7 lewat, beberapa orang sadah berkumpul di lantai 7. Grup Line sudah mulai ribut menanyakan di mana yang lainnya. Termasuk pihak kemahasiswaan yang menghubungi kami untuk hadir tepat waktu. Tapi ternyata, terjadilah hal yang tak disangka-sangka.
Kami tak menyangka, ternyata posisi pembawa bendera dibatalkan. Maka 7 orang yang seharusnya hadir, tak jadi membawa bendera. Sia-sialah kehadiran mereka. Belum lagi yang bela-belain harus datang pagi, padahal sama sekali tak ada kelas. Atau bela-belain pulang ke kos karena pas mau snapchat pelangi, eh handphonenya ketinggalan.
Sejenak merenungkan kembali, sia-siakah kehadiran mereka?
“Wah kamu baru hadir. Ada bad news dan good news nih. Kamu mau news yang mana dulu?” Pedro melempar pertanyaan pada Andra.
Menarik sekali cara berpikirnya. Memang pada dasarnya di setiap bad news pasti tetap ada good news. Misalkan saja hari ini. Mungkin tak jadinya pembawa bendera mengisi acara adalah bad news. Tapi paling tidak ada good news. Seperti :
- Bisa bangun pagi
- Sempat olahraga pagi
- Dapat konsumsi
- Bisa ketemu doi
- Coba pikir lagi
Ya memang, 7 orang tadi tidak jadi membawa bendera. Tapi setelah dinego, mereka tetap dibolehkan duduk di dalam ruangan. Alhasil menjadi penonton dan memaknai apa yang terjadi.
“Think positive. Because every bad news there are always good news”
Kalaulah kebiasan seperti ini sudah tertanam kuat, tak ada lagi rasanya waktu untuk mengeluh. Baik itu dalam organisasi ataupun kehidupan secara luas. Misalkan di organisasi karena program yang gagal, teman yang menjengkelkan, rapat yang membosankan, atau berbagai kejadian lainnya. Termasuk dalam kehidupan yang begitu luas. Contohnya, ya cari saja sendiri.
Pagi ini saya kembali berpikir, kenapa mereka bela-belain hadir di acara ini padahal tak ada imbalan sama sekali?
Saya pun kembali berpikir positif. Semoga hati kami sudah ada disini. Melakukan sesuatu dengan makna tanpa imbalan. Menerapkan misi pertama dari Student Representative Board, Bermakna dengan pengokohan IMAN dan keyakinan kepada Tuhan. Dalam pengokohan iman ini, prinsip utamanya adalah hidup antusias yang dinilai dari 3 nilai utama. Ikhlas, integritas, dan totalitas. Ikhlas berarti melalukan sesuatu tanpa berharap imbalan. Integritas melakukan hal yang benar baik dilihat ataupun tidak dilihat. Dan totalitas berarti melakukan sesuatu dengan energi yang maksimal.
Baca Juga :
Menemukan Makna dalam Setiap Kerja
Cangkruk Produktif, Mengubah Nongkrong Sia-Sia Menjadi Bermakna
Yap,semoga menjalani organisasi dengan visi bisa memberikan arti. Bagi saya, kamu, dan kita.
“Karena aku butuh kamu untuk menjadi kita. Kita yang saling peduli dan tumbuh bersama untuk UC dan Indonesia lebih baik”
Keep writing, always inspiring!
Rezky Firmansyah
Passion Writer
Founder Passion Writing Academy