CATOR #20 : Studi Banding, Membandingkan Diri untuk Keutuhan Organisasi

 

10 bulan sudah berlalu periode Student Representative Board 2016-2017 berjalan. Ini berarti tinggal 2 bulan bersama disertai dengan sisa program yang belum terselesaikan.

Saya sebagai fungsionaris yang sudah lulus tapi belum wisuda (dan masih mencari pendamping wisuda) sedikit banyaknya merasa bingung juga. Mau lakukan apa ya di Surabaya? Berkarya tentu menjadi keharusan setiap waktunya. Tapi apa hal yang bisa dilakukan di akhir periode ini. Berpikir reflektif tentu menjadi kebiasaan. Dan hal ini sejalan dengan salah satu program akhir, Campus Visit.

20-23 Februari 2017 fungsionaris Student Representative Board dan Student Council mengadakan campus visit ke Universitas Pelita Harapan, Universitas Tarumanegara, dan Universitas Kristen Krida Wacana di Jakarta. Tentu saja kami, dan saya pribadi khususnya belajar banyak hal. Banyak sekali. Di UPH, saya belajar kembali tentang hati di organisasi. Di UNTAR, saya belajar tentang efektivitas organisasi. Dan di UKRIDA, saya belajar tentang kebangkitan.

Memang, di setiap organisasi yang kami kunjungi tentu ada banyak perbedaan. Kelebihan dan kekurangan pun pasti ada. Di malam hari, selepas campus visit selesai kami pun berkumpul dan evaluasi. Mengaduk semua pelajaran yang kami dapatkan agar kelak menjadi resep yang lezat di periode depan. Regenerasi. Ya, ini sudah saatnya.

Membandingkan organisasi bagi sebagian fungsionaris bukanlah hal yang aneh. Wajar bahkan. Saya pun dulu awalnya seperti itu. Sebelum saya masuk ke organisasi tingkat universitas, saya pernah masuk ke organisasi tingkat jurusan. Student Union namanya. Kalau di kampus lain dinamakan Himpunan Mahasiswa. Merasa hanya “freerider”, saya pun memutuskan untuk naik kelas ke tingkat universitas.

Masih sama. Membandingkan organisasi dengan kampus lain. Apa sih istimewanya organisasi kampus ini dengan kampus lain. Dibandingkan UGM sebagai miniatur negara ataupu UI yang menjadi motor penggerak mahasiswa Indonesia. Saya masih merasa menjadi butiran debu. Sungguh.

Tapi semakin lama di organsasi ini semakin saya mengerti bahwa setiap organisasi memiliki keunikan tersendiri. Student Representative Board Universitas Ciputra pun begitu. Organisasi yang masih berumur 3 tahun ini semakin menemukan bentuk yang utuh. Belajar dari banyak organisasi hingga akhirnya menjadi terbaik versi sendiri.

Entrepreneurship pastinya menjadi semangat dari kampus yang juga tertular di organisasi. Saya pun mencoba untuk merumuskan dalam visi “menjadi badan perwakilan mahasiswa yang bermakna, bertumbuh, dan berdampak untuk Universitas Ciputra dan Indonesia lebih baik”. Memang tak ada kata entrepreneurship dalam rumusan visi. Pun begitu, itu sudah tertanam dalam hati dan pikiran. Terbukti dengan banyaknya bisnis yang dijalani. Walaupun perjalanan masih cukup panjang.

Bagi saya, entrepreneurship bukan hanya sekadar bisnis. Tapi juga semangat memberikan solusi untuk negeri. Itu pula yang menjadi semangat saya dalam menuliskan Catatan Organisasi (CATOR) hingga edisi ini. Saya berharap, CATOR ini bisa menjadi solusi untuk organisasi seantero negeri. Menjadi aktivis yang bukan hanya bergerak melalui lisan, tapi juga tulisan. Menghasilkan karya bersama di akhir periode, launching pada pelantikan, dan menjadi warisan untuk generasi selanjutnya. Mohon doa, semoga ini bisa terealisasikan. Bermula dari Universitas Ciputra untuk Indonesia.

Jika masih ada yang bersikeras dan bertanya

“Rez, untuk apa sih kamu menulis. Ada banyak program yang harus kamu selesaikan.”

Saya akan menjawab,

“Karena menulis di Catatan Organisasi adalah cara saya meletakkan hati di Student Representative Board. Bagaimana memaknai setiap kejadian menjadi pelajaran. Menjadikan setiap peran sebagai para inspirator sehingga saya masih “percaya” hingga saat ini. Mungkin saya tak akan bisa membuat mereka mewek di akhir periode. Tapi percayalah, ini adalah hal kecil yang bisa saya lakukan untuk aku, kamu, dan kita”

Belajar dan memaknai setiap episode kehidupan. Bukan hanya sekedar melaksanakan program kerja. Hal ini pun sejalan dengan closing statement dari Eugene Fresa Ansari. Ketua MPM Universitas Pelita Harapan,

“To be active not about showing your action, but what you learn. “

Keep writing, always inspiring!

Rezky Firmansyah
Passion Writer
Founder Passion Writing Academy

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *