Dulu, semasa waktu kecil saya sering berkunjung ke kolam almarhum ayah saya. Bukan hanya satu dua kolam, tapi banyak kolam. Pemiliknya bukan hanya ayah saya. Banyak pemiliknya. Karena memang di sana adalah desa yang menjadikan kolam ikan sebagai mata pencarian utama.

Tidak jarang pernah sampai malam kami di sana. Tapi jika sudah memasuki malam, ada masalah yang akan muncul. Listrik belum memasuki desa ini. Maka terpaksalah genset digunakan sebagaj sumber alternatif. Tentu, penggunaannya tidak akan bertahan lama. Mungkin hanya sekian jam. Lalu dihentikan agar bisa hemat. Dan tentu saja, agar tidak berisik.

Mungkin kamu pernah mengalami hal yang sama. Ketika berkunjung ke suatu desa menemukan belum ada sumber listrik dan menjadikan genset sebagai alternatif. Atau mungkin, tempat kamu tinggal atau kampung halamanmu sendiri?

Gimana ya rasanya hanya hidup sekian jam menggunakan listrik? Bagi mereka mungkin sudah terbiasa. Tapi bagaimana dengan yang tinggal di perkotaan dan 24 jam bersama listrik? Wah pasti sulit. Apalagi kebutuhan dasar manusia zaman now sudah bertambah. Selain sandang, pangan, papan, ada tambahan lagi, colokan.

Masih banyak titik di negeri ini yang belum mendapatkan aliran listrik. Solusi utamanya, tentu saja pemerintah mengalirkan listrik ke titik tersebut. Tapi sebaga masyarakat biasa, kita bisa kok mulai membantu. Salah satunya dengan wakaf genset.

Iwakaf menyediakan program wakaf genset yang diperuntukkan bagi desa terisolir dari akses jangkauan listrik. Turut serta dengan program ini, berarti kamu turut serta menyalakan cahaya rumah sekaligus cahaya harapan bagi desa mereka. Warga bisa saling berinteraksi, keluarga bisa makan malam bersama, hingga anak-anak bisa belajar dengan lebih mudah.

Ambil peran dan berikan donasi terbaikmu ke BNI Syariah 121 333 7775 atau CIMB Niaga Syariah 8600 0487 4600 a.n Yayasan Inisiatif Wakaf.

Selengkapnya kamu bisa kunjungi www.iwakaf.or.id

Siapapun Bisa Berwakaf!