Hmmm, sebenarnya itu bukanlah sebuah ungkapan kalau aku mau nembak kamu yang baca tulisan ini. Atau mengungkapkan perasaanku sama seseorang yang inisialnya adalah “dia”. Ini hanyalah sebuah ungkapan yang wajar untuk mengagumi lawan jenis. Terlebih status dia adalah “Agen Muslim”..
Kalau kamu selalu ikuti tulisanku dari awal hingga kini, pasti kami tahu apa statusku sekarang. Dan bisa jadi kamu tahu siapa yang menjadi “dia” yang kumaksud. Tapi tak perlu pusingkan itu. Karena aku pun tidak tahu siapa “dia” yang disiapkan oleh Allah untukku. Tugas manusia adalah memantaskan diri untuk mendapatkan yang terbaik. Sebagaimana janji Allah bahwa “Laki-laki baik untuk perempuan yang baik, laki-laki buruk untuk perempuan yang buruk”. Jadi misalkan selama ini kamu udah jalin hubungan yang kamu rasa nyaman dan pastinya belum halal lalu putus, cobalah sedikit GeEr bahwa “mungkin level dia masih dibawahku sedangkan Allah sudah mempersiapkan seseorang yang selevel denganku” 😛
Oke stop melankolisnya. Mari move on
Beberapa hari ini aku menonton film inspiratif. 99 Cahaya di Langit Eropa part 1 dan 2. Bagi kamu yang udah pernah nonton, coba ungkapkan dalam 1 kalimat apa yang kamu dapat setelah menonton film itu?
“Pengen kuliah di Eropa”
“Pengen jalan-jalan bareng “dia” di Eropa”
“Pengen nemuin jodoh di Eropa”
Yap bisa jadi jawaban itu muncul dalam pikiran kamu yang baca tulisan ini. Aku pun sama. Salah satu yang terpikir olehku adalah aku ingin berkunjung ke Eropa bersama “dia” yang sudah dipersiapkan oleh Allah. Siapa dia aku pun gak tau.
Terlepas dari semua jawaban diatas, ada satu jawaban yang seharusnya kita renungkan bersama. Yaitu . . .
“Berjuang menjadi seorang Agen Muslim”
Kamu pasti masih ingat scene mengenai hal ini di 2 film itu kan? Ketika seorang yang merendahkan kita, kita balas dengan kebaikan. Misal dalam film ini, ketika Fatma membayarkan makanan beberapa orang yang memburuk-burukkan Islam di kafe. Nah itu, Islam itu damai bung.
Visi ini seharusnya menjadi visi siapapun kita kalau mengaku sebagai seorang Muslim. Apalagi anak muda yang masih ON FIRE dengan penemuan jati dirinya. Pikirkanlah hal dimana kamu bisa berkontribusi untuk Islam.
Menurutku pribadi banyak sebenarnya cara kita berkontribusi. Oke aku kasi beberapa saran yang aku ketahui ya
- Bagi kamu yang suka nulis, cobalah menulis mengenai Islam. Cobalah lebih kreatif dalam penyampaian. Cobalah gunakan bahasa yang lebih non formal dan mengena’ dengan pembaca tanpa mengurangi makna. Aku saranin baca buku Creative Muslim. Buku ini akan ada kaitannya dengan yang ditulis hingga kebawah
- Bagi kamu yang suka socmed, cobalah buat akun khusus untuk dakwah. Misalkan mentweet atau post Inspiring Quran atau No Day Without Hadist. Untuk Inspiring Quran sendiri aku sebenarnya pernah menuliskan ini ketika Ramadhan lalu. Coba aja stalking status fbku sebelumnya. Atau kalau kamu mau ebooknya, boleh deh. Kirim aja email, nanti kukasih.
- Bagi kamu yang suka desain, cobalah desain wallpaper dengan hadist atau ayat Quran tertentu. Kan keren tu. Lebih enak dibaca dan bisa dijadikan dakwah di BBM, Twitter, Fb dan mana saja
- Bagi kamu yang suka illustrator, coba deh buat komik kreatif islami. Menggambarkan nilai-nilai Islam dalam kehidupan
- Bagi kamu yang suka fotografi dan traveling. Coba deh foto gambar tertentu terus tambahi dengan kalimat-kalimat pengingat kepada Allah
- Bagi kamu yang suka videographer, coba deh buka Talk Islam. Nah tiru kayak gitu. Keren abis
- Bagi kamu yang suka sejarah, cobalah pelajari sejarah Islam dan bongkar kebohongan yang telah tersebar selama ini. Buka deh di Youtube “Abad Keemasan Islam”. Itu udah “cukup” untuk menggambarkan kebohongan selama ini yang tak kita sadari.
- Bagi kamu yang suka kesehatan atau kuliah di kedokteran. Cobalah terapkan nilai islami dalam penerapan kesehatan. Misalkan pas konsultasi sama pasien : Ayo dek, sebelum minum obat baca doa dulu ya. Nah nanti kalo udah sembuh ingat bersyukur sama Allah ya. Kalau sembuh itu bukan karena obatnya. Tapi karena Allah. Jadi ingat Allah selalu ya. << kece abis deh ni
Aaaaah, banyak deh sebenarnya cara menjadi Agen Muslim. Tapi ada nih yang jauh lebih penting. Tingkatkan kualitas berpikir. Karena sekarang ini lagi zaman perang pemikiran. Bahasa kerennya itu Ghazwul Fikr. Aku gak mau bahas banyak. Tapi sederhananya : nanti Islam itu akan diserang dengan cara cara pikir yang malah menjauhkan kita sama Allah. Misalkan :
“Gak papalah gak berhijab. Toh aku sama orang lain baik kok”
“Gak papalah gak sholat, kan aku sama orang lain baik”
“Aku mau jadi artis dan penyanyi terkenal. Jadi wajar aja kalau sholat sama hijab dilepas. Kan ini untuk membanggakan orang tua”
Nah kasus ini sering kita alami nih. Jadi seseorang lebih memilih level “baik” dibandingkan “sholeh”. Seolah-olah menjadi sholeh itu adalah sebuah hal yang memalukan dan lebih bangga menjadi “orang baik” walau terkadang malah bertentangan dengan ajaran Islam.
Atau ini :
“Aku pacaran kan untuk mengenal dia lebih jauh. Kalau aku ajak dia jalan pas malam minggu dia pake jilbab kok”
Nah apa pendapatmu tentang itu? Jawaban sederhanaku : kenapa gak nikah langsung aja ? :p. Aku gak pacaran dan gak recommended untuk pacaran. Simpel. Nah lalu akan ada muncul kejadian kayak gini :
“Itu loh ada temanku baik banget. Tapi cowoknya kurang ajar”
Aku gak tau teorinya. Mungkin saja dia memaksakan kehendak. Misalkan, Allah udah ngasi tanda-tanda gak usah sama dia. Entah itu disaranin sama orang tua, atau menunjukkan kesalahan kesalahannya di depan si dia. Tapi ya dia ini masih maksa tetap sama dia. Lah salah dia gak peka sama tanda-tanda Allah. Udahlah, aku gak punya teori banyak. Simpelnya, kalau kami jadi yang terbaik kamu pasti dapatkan yang terbaik. Kalau kamu menjaga hati untuk seseorang yang terbaik, seseorang yang terbaik juga pasti akan menjaga hati. Kesimpulannya #UdahPutusinAja 😛
Next, aku punya pemikiran sederhana yang selalu aku renungkan. Apa sih makna dari “Aku Cinta Indonesia”?
Aku cinta Indonesia, tapi bukan berarti aku membenarkan segala hal mengenai Indonesia. Aku berusaha untuk lebih mengunggulkan Islam dari sebuah formalitas tulisan “Damn, I Love Indonesia” atau sejenisnya. Karena aku yakin, banyak orang yang mengaku cinta Indonesia ketika ditanya “Apa yang kamu perbuat untuk Indonesia?” banyak yang tidak bisa menjawab dengan jawaban yang masuk akal. Dan yang sejujurnya aku kecewakan. Lebih banyak seorang yang beragama Islam lebih bangga mengagungkan bahwa “Aku cinta Indonesia” tapi mengabaikan sebagian besar perintah agama. Seolah –olah menyatakan bahwa “Islam itu kolot. Islam hanya untuk orang tua. Islam hanya berlaku di masjid. Islam hanya untuk lulusan sekolah agama”
Satu lagi yang perlu kusampaikan. Islam itu rahmat semesta alam. Aku mengakui ada banyak agama di Indonesia (pluralitas) Tapi aku tidak membenarkan semua agama (pluralism). Aku mengakui Pluralitas di Indonesia. Tapi aku tidak menganut Pluralisme. Apa bedanya coba baca ini disini
Aku punya banyak guru dan role model. Tapi aku tidak membenarkan mereka 100%. Aku pun tidak mengidolakan artis, penyanyi, comica, pemimpin atau pengusaha secara berlebihan. Aku berusaha untuk belajar dan tetap menyalahkan apa yang memang salah mereka lakukan. Aku berusaha dan terus berusaha untuk mengidolakan Manusia Paling Berpengaruh no 1 di Dunia : Muhammad SAW
FYI, Aku kuliah di kampus yang notabene lebih banyak non Muslim. Dan pastinya aku punya banyak teman non muslim. Maka sangat memungkinkan kalau aku mengucapkan “selamat natal ya” kepada mereka. Tapi aku tidak melakukannya. Bukan karena tidak menghargai mereka. Akan tetapi yaaa tadi. Aku mengakui pluralitas tapi bukan pluralisme. Kaitannya apa? Ngaji lagi aja. Gak cukup dijelaskan disini J
Bagiku kuliah disini sewajarnyanya hanya ada 2 pilihan : Terbawa arus atau semakin kuat. Dan aku punya hak dan pilihan mau memilih yang mana. Aku yakin Allah punya tidak pernah melakukan kesalahan. Allah tidak pernah melakukan sebuah hal yang kebetulan. Dan aku pun setidaknya terus mencari tau dan meyakini apa maksud Allah “meletakkan” ku disini. Masih ingat dengan film 99 Cahaya di Langit Eropa kan? Yah seperti itulah gambaran sederhananya bahwa Allah memberikan jalan yang berbeda-beda bagi setiap hamba-Nya untuk membuktikan apakah dia siap menjadi Agen Muslim?
Sampai sekarang, apa menurutmu Agen Muslim? J
Now guys, let’s we start to contribute for Indonesia and Islam!
Keep writing, always inspiring!
Rezky Firmansyah
Founder Passion Writing
Penulis buku tersebar di 5 benua
Mau diskusi asik bahas soal Kepenulisan Passion Kepemudaan? Dengan senang hati saya membuka kesempatan. Silahkan invite 76B4BF69/085363949899 dan juga follow @rezky_rf9
Kamu merasakan manfaat dari tulisan ini? Klik tombol share di bagian kiri