Actually, You Are All I Need

Actually, you are all i need - Rezky FirmansyahActually, you are all i need - Rezky Firmansyah

Actually, you are all i need - Rezky FirmansyahActually, you are all i need - Rezky Firmansyah

“Actually, you are all i need”

Siapa coba yang gak baper ketika mendengarkan ungkapan perasaan seperti itu. Seolah-olah kamulah orang yang selama ini hilang. Kamu yang akan melengkapi hidupnya. Dan kamulah yang selama ini dicari-cari.

Tak ada salahnya memang jika kamu mengungkapkan perasaan kepada seseorang. Ya tentu, selalu ada konsukensi atas yang telah kamu lakukan. Apalagi soal perasaan. Galau dan baper ibarat satu paket yang sangat berkemungkinan kamu dapatkan. Ya tentu, kalau beruntung, kamu akan mendapatkan kiriman lain yang lebih indah, yaitu kebijaksanaan.

Memang, ada banyak cara yang bisa membuatmu lebih cermat, lebih kuat, dan lebih hebat dalam menghadapi suatu masalah. Apakah itu kegalauan, patah hati atau masalah lainnya. Dan jawabannya adalah : RASAKAN SENDIRI dan NIKMATI.

“Loh kok itu?”

Tentu tidak salah jika kamu tidak setuju dengan jawabannya. Karena kita harus luruskan maksud bersama. Analoginya seperti ini. Layaknya sebuah otot yang latihan fitnes. Ada masanya dimana otot akan merasakan kesakitan dan salah satu bagian otot (saya lupa namanya) akan pecah dan tumbuh menjadi otot yang lebih kuat. Begitu pula hati. Patah hati itu hal biasa. Karena dengan itu kamu akan belajar jauh lebih kuat. Apalagi jika patah hati itu pengalaman pribadi. Kamu akan jauh lebih merasakan kenikmatan atas suatu pembelajaran dibandingkan hanya mendengarkan pengalaman orang lain. Tentu bukan patah hati yang disengaja ya. Maksudnya selalu mencari pelampiasan baru atas patah hati dimasa lalu. Dan saya tidak menyarankan hal tersebut. Udah MOVE ON dari main main dalam berhubungan soal perasaan.

Kembali lagi ke soal mengungkapkan perasaan. Saran ini tidak berlaku ke semua orang. Sekali lagi saya ingatkan, saran ini tidak berlaku ke semua orang. Karena sekali kamu salah langkah, galau berkelanjutan akan kamu rasakan. Tapi kalau kamu cukup bijaksana dalam mengungkapkan dan menerima ungkapan tersebut, maka langkah menuju lebih dewasa akan kamu dapatkan.

Sungguh indah memang ungkapan “actually, you are all i need”. Tapi jika saja kita merenungi lebih dalam tentang ungkapan perasaan ini, ada sedikit kekeliruan yang seharusnya kita luruskan. Karena seharusnya “Allah, actually you are all i need”.

“Kenapa? Apa bedanya? Bukankah dia adalah kriteria yang saya cari selama ini?”

Tentu tidak salah jika kamu menemukan pasangan yang ideal dan dicari selama ini. Tapi soal hati dan keyakinan siapa yang tahu selain diri sendiri dan Dia yang memiliki hati ini. Karena terkadang kekaguman terhadap makhluk membuat kita lupa dengan Dia yang menciptakan makhluk. Benar begitu?

Bagi kalangan yang sudah mahir dalam menjaga hati tentu hal itu bukanlah sebuah masalah. Tapi saya percaya lebih banyak dari mereka khususnya anak muda yang belum berhasil melewati fase ini. Termasuk diri ini yang masih coba terus belajar dan memaknai setiap lembar kehidupan yang dilewati. Karena percayalah, tidak ada yang sia sia bagi mereka yang “berpikir”.

Lagi, kembali lagi dengan ungkapan “actually you are all i need”. Bagi mereka yang cukup bijaksana dalam mengungkapkan dan menanggapi tapi belum siap untuk berkolaborasi memperjuangkan visi dalam satu ikatan suci, mereka pasti akan menolak untuk berpacaran. Dan jawaban yang mungkin mereka ucapkan adalah :

“Belum saatnya. Mari kita sama sama memantaskan diri”

Sungguh indah memang alasan memantaskan diri. Tapi, seringkali memantaskan diri salah langkah. Karena memantaskan diri seharusnya bukan untuk dia yang telah berjanji, melainkan hanya untuk Allah yang memiliki hati ini. Nah bagaimana dengan kamu yang selama ini berjuang untuk memantaskan diri? Apakah demi mendapatkan jodoh yang terbaik? Atau ikhlas hanya untuk Allah dalam memantaskan diri? Ah, memang kita harus lebih banyak belajar dan meluruskan niat. Dan meluruskan niat tidak akan berhasil jika tujuan kita adalah manusia. Karena sesungguhnya, yang kita butuhkan sekarang bukanlah sosok kehadirannya. Melainkan kedekatan kepada Dia. Dia yang memiliki hati ini.

Allah, actually you are all i need . . .

Keep writing, always inspiring!

Rezky Firmansyah
Founder Passion Writing
Penulis buku tersebar di 5 benua

Mau diskusi asik bahas soal Kepenulisan Passion Kepemudaan? Dengan senang hati saya membuka kesempatan. Silahkan invite 76B4BF69/085363949899 dan juga  follow @rezky_rf9

Kamu merasakan manfaat dari tulisan ini? Tulis comment dan klik tombol share di bagian kiri

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *