Minggu pagi tadi, saya menghadiri undangan dari Lalu Abdul Fatah dalam peluncuran buku anak-anak Indonesia Writing Edu Centre di Museum Bank Indonesia Surabaya. Luar biasa. Di usia SD mereka sudah berhasil launching buku yang berjudul Adventure Time. Saya pun mengadiri acara itu secara utuh, baik fisik dan hati. Karena sungguh banyak wawasan, pengetahuan dan inspirasi baru yang saya dapatkan. Dan kali ini, saya akan berbagi pengalaman atas pemaknaan event tadi. Mengapa sih anak-anak harus menulis?
- Membangun Kepercayaan Diri Anak
Salah satu hal terpenting dari pertumbuhan anak adalah kepercayaan diri. Jika dari dini kepercayaan dirinya sudah hancur, maka akan sulit untuk membangkitkannya kembali. Apalagi ketika sudah tumbuh dewasa. Mereka akan menjadi pribadi yang minder.
Memang mengajarkan anak menulis bukanlah hal mudah. Dan itulah yang dilakukan oleh Indonesia Writing Edu Centre. Visi membangun peradaban. Membimbing perlahan hingga berhasil meluncurkan karya buku antalagi. Dan ketika para penulis tadi, Haydar, Lunetta dan Imey ditanya apakah mereka akan menulis buku lagi? Mereka menjawab ya. Nah ini poin pentingnya. Bagaimana mengarahkan anak untuk menumbuhkan kepercayaan dirinya.
- Membangkitkan Minat untuk Berkarya
Setiap anak diberikan sejuta talenta. Hanya saja kita belum tahu apa talenta yang mereka miliki. Pun mengetahui saja belum cukup. Butuh usaha untuk mengubah talenta menjadi minat berkarya. Menulis adalah langkah sederhana bagi seorang anak untuk berkarya karena sangat dekat dengan kehidupan. Walaupun kedepannya tidak ada kepastian dia akan menjadi penulis profesional atau bukan. Tapi paling tidak, minat berkarya dan kepercayaan dirinya sudah ditumbuhkan sejak dini. Inilah yang penting tapi sering terabaikan.
- Menguatkan Interaksi Anak dan Orang Tua
Pencapaian anak di usia dini tidak lepas dari bimbingan orang tua. Walaupun tidak bisa dikatakan orang tua berperan penuh dalam pencapaian sang anak. Karena sang anak punya hak untuk memutuskan ingin menjadi apa. Tapi disitulah poin pentingnya. Bagaimana kasih sayang orang tua, terutama seorang ibu peradaban untuk memberikan kehadiran di hati anak-anaknya. Karena zaman sekarang banyak ibu yang meninggalkan anaknya di rumah untuk bekerja. Tapi faktanya, bekerja dari rumah pun sangat sangat mungkin dilakukan. Menjadi konsultan, privat, penulis, bahkan mompreneur. Dengan begitu peluang interaksi positif dengan anak pun lebih besar. Anak tidak bisa berkarya sendiri. Mereka butuh sentuhan hangat orang tua untuk membangun kepercayaan diri dalam berkarya.
- Menumbuhkan Rasa Peduli terhadap Moral
Dalam tulisan apapun, pesan adalah poin penting yang harus dimiliki. Di Indonesia Writing Edu Centre, anak-anak dibimbing bukan hanya untuk menulis. Tetapi juga menyelipkan pesan moral dalam sebuah cerita. Ya tentu saja dengan bahasa khas mereka. Dari dini dan melalui tulisan, rasa peduli terhadap moral itu ditumbuhkan.
- Mengajarkan Anak Berimajinasi
Memang anak-anak identik dengan dunia imajinasi. Tapi jika tidak diberikan pendidikan yang tepat, perlahan daya imajinasi mereka akan berkurang seiring bertumbuh dewasa. Dan parahnya, mengeluarkan kembali daya imajinasi itu sangat sulit di usia dewasa. Dengan berlatih menulis di usia dini, imajinasi tersebut berusaha untuk dikeluarkan, dijaga, dan kemudian diarahkan.
Sebenarnya masih banyak inspirasi yang saya dapatkan pagi tadi. Tapi saya ingin bungkus menjadi lebih rapi untuk dikirim ke media. Bagaimana hubungan antara menulis, dunia anak-anak dan pendidikan. Dan jika kamu ada masukan dan saran, saya sangat terbuka untuk hal tersebut. Silahkan isi di kolom komentar dan mari bersama membangun peraban untuk Indonesia lebih baik!
Keep writing, always inspiring!
Rezky Firmansyah
Penulis Buku Tersebar di 5 Benua
Founder Passion Writing Academy