Ditolak Jadi Mahasiswa, Diundang Jadi Pembicara

Setelah Universitas Indonesia, kini UPN Veteran Jogja. Allah memang Maha Baik bagi hambanya. Hanya saja seorang hamba tak bisa membaca kasih sayang-Nya.

Saat SMA, saya sempat bermimpi ingin kuliah di Universitas Indonesia. Jurusan pilihan saya saat itu antara manajemen dan psikologi. Alasannya sederhana, karena saya suka 2 bidang itu. Tapi alasan yang lebih menguasai adalah jaket kuning. Keren gitu loh, mahasiswa UI.

Seiring berjalannya waktu, pikiran labil anak SMA pun teralihkan. Teknik Geologi jadi pilihan. Alasannya pun sederhana dan “konyol”. Karena kata orang, lulusan teknik geologi kalau kerja di perusahaan yang membutuhkan gajinya besar.

ITB dan UPN Jogja jadi 2 pilihan. Akhirnya hati cenderung ke UPN Jogja. Meyakinkan hati, memaksimalkan usaha, dan mengharapkan doa. Bismillah, Teknik Geologi UPN Jogja.

Aneh tapi nyata. Pertama, tes tertulis hingga 4-5 kali gagal semua. Kedua, jalur undangan berprestasi kepemudaan, gagal juga. Ketiga, tes kemitraan perusahaan, gagal juga. Ya Allah, apa maksudnya ini?

Saya memutuskan untuk tidak kuliah di tahun pertama. Sang Bunda pun awalnya terkejut. Untung saja Sang Bunda pengertian dan tahu apa yang diinginkan anaknya. Melepaskan dengan syarat dan ketentuan. Saya berkelana kemana-mana untuk tujuan yang jelas. Bukan asal kuliah saja.

Tahun depannya, saya pun memulai kuliah di Universitas Ciputra jurusan bisnis manajemen. Alasannya ya saya suka manajemen dan ingin jadi pengusaha. Tagline kampusnya sih keren, create world class entrepreneur. Tapi kalau saya mah mau nambah, pengusaha kelas dunia dan akhirat. Moslem Billionaire. Aamiin.

Tak perlu dikisahkan banyak pengalaman saya di kampus ini. Istimewa dan bermakna pastinya. Dua kisah menarik adalah semester pembuka dan semester akhir sebagai mahasiswa.

Semester pertama, Allah hadiahkan saya di bulan Desember kesempatan menjadi pembicara di Universitas Indonesia. Tentu saja ini hadiah yang istimewa saat bertambahnya usia. Allah sebaik-baik punya rencana. Saya juga pernah kisahkan di tulisan sebelumnya tentang Mungkin Aku Belum Move On dari UI.

Semester akhir, 3.5 tahun sebagai mahasiswa. Di bulan yang sama saat pengurusan yudisium, Allah kembali hadiahkan kesempatan menjadi pembicara di kampus yang pernah menolak dari 3 jalur yang berbeda. Allah sebaik-baik punya rencana.

Indah, sungguh indah rencana Allah yang tak pernah kita duga. Memang kita mudah sekali berprasangka bahwa yang kita dapatkan bukan hal yang baik bagi kita. Tapi itu kata siapa? Kata manusia. Bukan kata yang menciptakan manusia. Bukankah Allah lebih tahu dibandingkan seorang hamba?

“ . . . Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” (QS Al-Baqarah : 216)

Jika di flashback kembali, kenapa saya ingin masuk teknik geologi jawabannya adalah ingin kaya. Tapi jika dimaknai lagi, bukankah kaya tidak hanya dari lulusan geologi dan perusahaan besar? Ada banyak jalan lain kan? Kalau lah saya memaksakan diri masuk geologi, entah apa jadinya saya. Ketertarikan ilmu sosial dipaksakan ke ilmu alam. Saya pun jadi teringat saat junior saya di SMA bisa lulus di jurusan pilihannya dengan cara yang unik nan ajaib. Silahkan aja baca di sini.

Allah membelokkan ke jalan yang benar. Kita sudah seringkali meminta dalam sholat doa. Tunjukilah aku jalan yang lurus. Dan Allah pun mengabulkan doa kita. Cobalah maknai kembali setiap sisi kehidupan. Lihat lebih luas. Jangan hanya dari satu sisi. Kalau berdasarkan quote dari now you see me.

“The closer you look, the less you see”

Jadi apa yang sebenarnya yang kita inginkan sedang diarahkan oleh Allah ke jalan yang terbaik. Maka lihatlah setiap kejadian dengan kacamata hikmah. Lalu tanyakan pada diri, apa yang ingin Allah ajarkan ke saya?

Ditolak jadi mahasiwa, diundang jadi pembicara. Sungguh Allah punya rencana yang indah untuk hamba-Nya.

 

Keep writing, always inspiring!

Rezky Firmansyah
Passion Writer
Founder Passion Writing Academy

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *