3 Tips Mengatasi Sindrom Malas Menulis

Tips Mengatasi Malas Menulis - Rezky Firmansyah

Tips Mengatasi Malas Menulis - Rezky Firmansyah

Kemarin saya diskusi dengan salah satu sahabat saya dalam kepenulisan. Dan pertanyaannya ini persis seperti apa yang saya alami sebelumnya :

“Kak, kenapa ya semangat menulis aku turun”

Pertanyaan yang sangat wajar sebenarnya. Karena semangat itu dapat dimaklumi jika naik turun. Tapi yang membuat saya sedikit heran adalah kok bisa? Padahal baru beberapa waktu yang lalu dia launching buku di wisudanya.

Dan yang membuat saya semakin heran adalah hal ini sama persis seperti yang saya alami sebelumnya. Yaitu ketika buku What Amazing You launching.  Saat itu semangat saya meningkat karena bisa diundang dimana-mana. Tapi saya terlena dengan euforia sementara itu. Hingga akhirnya buku selanjutnya baru terbit 1,5 tahun setelahnya. Pembelajaran yang sangat berharga. Jangan ditiru ya

Melihat apa yang saya rasakan, alhasil saya membuat kesimpulan bahwa ada 2 sindrom bagi penulis ketika bukunya launching :

  1. Terjebak dalam fase nyaman

Hal yang wajar memang. Karena ketika karyamu berhasil dipublikasikan, akan banyak ucapan selamat dimana-mana. Diundang diskusi kemana-mana. Dan tidak jarang terjebak dalam fase “ini loh karyaku”. Sehingga terjebak dalam kenyamanan yang sementara. Dan ujung-ujungnya karya selanjutnya keteteran. Sedih

  1. Semakin bersemangat dalam menulis

Ini harapan bagi siapapun. Bagi dia yang mempunyai tujuan yang jelas dalam menulis, dia akan semakin bersemangat ketika berhasil meluncurkan karya pertamanya. Semakin dan semakin bersemangat. Karena dia tahu bahwa menulis adalah perjalanan tiada henti

Sejujurnya saya pernah mengalami kedua gejala tersebut. Misalkan ketika buku kedua, What Amazing You launching 18 Mei 2013. Sedangkan buku ketiga, Aku Indonesia dan Masa Depan launching tanggal 13 November 2014. Dan itu butuh waktu 1,5 tahun! Tapi saya sadar itu adalah hal yang keliru. Alhasil, buku keempat, Plus! Launching tanggal 31 Januari 2015 dan buku kelima Kita Peduli! Launching tanggal 1 Maret 2015. Hanya butuh waktu 1-2 bulan untuk menghasilkan buku selanjutnya. Kini pun sudah ada naskah yang menunggu. Misalkan Jomblo Mulia yang sudah rampung. Selain itu juga ada banyak buku yang dikerjakan. Seperti buku Cinta yang sedang saya kerjakan dengan mentee di Passion Writing batch 2. Dan ada buku lainnya yang masih saya rahasiakan. Tunggu aja tanggal mainnya. Hehehe

Nah, jadi bagaimana caranya agar kamu tidak terlalu lama sendiri*ehbukan. Maksudnya bagaimana caranya agar kamu tidak terlalu lama dalam fase nyaman malas menulis?

Sebelumnya saya sangat menyarankan untuk membaca tulisan saya sebelumnya tentang 7 Tips yang Wajib Dipelajari Penulis Pemula. Baca dulu ya.

Di tulisan tersebut, salah satunya saya membahas tentang carilah guru. Nah itu adalah jawaban pertama. Karena jawaban itu saya dapatkan dari mentor menulis saya, Kak Arry Rahmawan. Tulisan dan 30 Day Writing Challenge membangunkan saya dari fase kenyamanan tersebut. Coba baca tulisannya  Cara Menjadi Penulis yang Konsisten Menulis

Cara kedua, paksalah diri untuk menulis dimanapun. Jangan paksa menulis hanya terbatas harus di blog saja. Memang menulis di blog sangat penting seperti yang saya sampaikan di video Passion Writing kedua tentang Optimasi Blog. Tonton deh videonya  Optimasi Blog sebagai Latihan

Nah tidak selamanya kamu harus menulis di blog karena ada satu masa kondisi yang tidak memungkinkan. Nah sebagai solusinya ya tulislah selain di blog. Misalkan di Facebook atau instagram dengan metode observasi visual. Sudah tahu kan caranya? Coba deh follow @rezky_passionwriter di postingan setiap hari kamis. Atau juga bisa di diari digital harian tumblr. Atau paling tidak menulis hal yang penting di diari sebagai refleksi harian. Trust me, thats work!

Cara ketiga, tantang dirimu untuk 30 Day Writing Challenge. Sama halnya dengan yang dilakukan oleh Kak Arry, metode ini sangat menarik untuk ditiru. Jangan ditanya kenapa harus 30 hari, lakukan saja. Percayalah, awalnya memang sulit tapi akan terbiasa. Bahkan saya juga mulai melakukan 30 Day Writing Challenge. Saya mulai dari hari Minggu. Memang tidak semuanya saya post di blog. Ada kalanya saya menulis naskah ataupun mading mushola kampus. Nah ini daftar tulisan saya :

Hari pertama         : Kisah Kasih Bidadari Pertama

Hari kedua             : Sudahkah Berterima Kasih Hari Ini?

Hari Ketiga           : 3 Tips Mengatasi Sindrom Malas Menulis

Bagi kamu yang masih pemula, jangan banyak pikir kalau tulisannya harus bagus, harus di blog atau alasan lainnya. Tulis sajalah dimanapun kamu mau dengan tujuan membangun kebiasaan.

“Tidak ada yang namanya instan. Bahkan kopi dan mie instanpun tidak instan. Selalu ada proses dan perjalanan. Dan bagi seorang penulis, latihan merupakan kewajiban”

Keep writing, always inspiring!

Rezky Firmansyah
Founder Passion Writing
Penulis buku tersebar di 5 benua

Mau diskusi asik bahas soal Kepenulisan Passion Kepemudaan? Yuk invite 76B4BF69/085363949899 dan juga  follow twitter @rezky_rf9

Kamu merasakan manfaat dari tulisan ini? Tulis comment dan klik tombol share di bagian kiri

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *